Keira terhenti, matanya berkaca-kaca.
Dia menatap Pak Tua Sims, tercengang, berusaha mencari kata-kata yang bisa mengekspresikan kekaguman yang dia rasakan.
Di hadapannya ada seorang pria tua yang telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk negaranya.
Keira mengerti bahwa meskipun Vincent dan Holly dilecehkan di depan publik dan diberi label sebagai mata-mata, mereka tidak akan menyimpan dendam kepada pria tua itu setelah mereka mengetahui kebenarannya.
Holly akan melihat kakeknya sebagai seseorang yang tidak pernah mengecewakannya.
Keira percaya bahwa Holly adalah tipe orang seperti itu.
Dia menggenggam tinjunya dan menatap pria tua itu dengan kombinasi kekaguman dan kesedihan.