Vera menatap Keira, senyum di wajahnya seketika membeku.
Dia bertanya dengan tidak percaya, "Keira, kau kira aku akan mengaku hanya karena kau mengatakannya? Kau tidak mungkin memiliki bukti!"
Keira meruncingkan matanya dan terkekeh dingin. "Susan sudah mengkhianatimu. Kau kira dia sebodoh itu? Kau kira dia tidak meninggalkan bukti setiap kali kau memberinya tugas?"
Saat itu juga, Keira mengeluarkan telepon Susan dan menunjukkannya pada Vera. "Semua ada di sini—semua catatan obrolan dan pesan, bahkan catatan transaksi. Vera, kau tidak akan lolos kali ini!"
Vera menggertakkan rahangnya. "Pelacur itu!"
Keira langsung menoleh pada Holly.
Holly maju selangkah. "Nona Vera, kami menduga kau terlibat dalam kasus pembunuhan berencana. Tolong kembali dengan kami untuk penyelidikan!"
Vera mengepalkan tangannya, terguncang oleh amarah, lalu mengejek. "Keira, kau pikir kau bisa menangkapku hanya dengan sedikit bukti itu? Biar kuberitahu, kau terlalu optimis!"