Ellis mendorong pintu kamar rumah sakit dan masuk.
Melihat suasana di dalam ruangan yang bagus, dia menarik nafas lega.
Kemudian ia bersiap untuk memperkenalkan semua orang kepada pamannya, dan dia mulai, "Ini adalah milikku..."
Saat dia berbalik, dia tidak melihat Paman Olsen mengikutinya dan agak bingung.
Di mana pamannya?
Ellis tidak punya pilihan selain kembali, hanya untuk melihat Paman Olsen bersandar di dinding di koridor luar.
Pria yang selalu terkendali dan tenang itu menyulut sebatang rokok.
Dia menghisapnya dengan keras, lalu meniup asap membentuk lingkaran.
Dengan menggaruk kepalanya, Ellis bertanya, "Paman, mengapa kamu tidak masuk?"
Di tengah asap yang berkelok-kelok, ekspresi tegas pria itu menunjukkan momen distraksi. Dia berkata ringan, "Yah, tidak apa-apa. Aku akan menunggu di sini untuk hasilnya."
Ellis bingung.