Aku belum tahu di dunia apa aku tinggal sekarang, apa aku masih tinggal di bumi yang sama atau tidak, aku tak tahu. Tapi jika dilihat dari interior rumahku sekarang, ini seperti abat pertengahan, karna aku tidak melihat tanda tanda alat elektronik di dalam rumah, bahkan penghangat ruangan saja masih pakai cerobong asap, dan menyuci baju secara dimasak?.
Selama aku di dunia ini aku belum pernah keluar rumah sama sekali, jadi aku belum terlalu mengerti. Oh ya aku lupa kasih tau, di rumah kami ada seorang asisten rumah tangga yang cantik dan gede hehe, kalau gak salah namanya Isabelle. ia seorang wanita cantik berambut pendek sebatas bahu berwarna pirang dan bermata hijau zambrut, dan aku kurang mengenalnya karna tugasnya hanya beres beres rumah dan masak saja,bukan mengurus ku.
Dia lumayan cantik, tapi aku bingung kenapa dia harus jadi pembantu di rumah kami. Aku sedang bermain di ruang tengah, lalu isabelle mendatangiku. Ia duduk di sebelahku dan melirikku, apasih cewe ini "gerutu ku dalam hati" tanpa ada kata kata sedikitpun dia tetap melirikku.
Apa!?.. Apa aku se ganteng itu?
(Ucapku dalam hati sambil berekspresi songong)
Lalu dia menyentil keningku, ah.. Sialan apasih cewee itu, perasaan kemaren diem doang. Dia pergi setelah menyentil keningku.
Ngomong ngomong aku gak melihat elia dan pria bodoh itu(abert), kemana mereka.
Biasanya mereka selalu mencariku saat aku tidak di kamar.
Aku mencoba merangkak ke ruangan atas, aku menaiki tangga satu persatu dengan tubuh kecil ini. Sesampainya di atas aku melihat sebuah cemin yang sangat besar, lalu merangkak ke arahnya. Aku melihat tubuh kecilku yang terpantul di cermin itu, aku melihat tubuhku yang kecil berkulit putih dengan rambut berwarna abu abu sedikit putih (keturunan pria muka bodoh abert) dengan mata biru muda. Ternyata aku ganteng juga ya.. (ucapku dalam hati sambil menyisir rambut dengan tanganku).
Aku merasakan basah di popokku dan ternyata teberak lagi, ah.. Sial ngeganggu banget(gerutuku dalam hati), aku pun pura pura nangis kencang dan isabelle berlari mendatangiku, aku berhenti sebentar dan lanjut nangis. Isabelle kelihatan panik dan linglung, karna mungkin ia tidak tahu cara merawat anak usia 2 tahun. Ia langsung duduk dan menggendongku ke pelukannya, tapi alih alih mengganti popokku ia malah membuka kancing bajunya, aku pun memberontak dan popokku bocor. Aku terdiam sebentar dan menggerutu dalam hati, Kan.. Sialan bukannya mengganti popok ku malah buka kancing, kakiku jadi penuh eek encer ini.. Sial. Ia panik dan membawaku ke kamar mandi, lalu ia kembali lagi sambil membawa popok dan mengganti popok ku,(mana kebalik lagi).
Selesai dengan semua itu ia langsung menaruhku di sofa dan ia langsung membersihkan lantai. Karna merasa bosan jadi aku putuskan untuk tidur sebentar.