*Kastil Astaroth, Kerajaan Astanicria Tahun 5150 tahun Azaren*
*Ruangan Singgasana jam 12:25*
"Aizama: (Dengan penuh semangat) Semuanya!! Sebentar lagi, kita akan melakukan perjalanan menegangkan. Kita akan memperebutkan sesuatu yang penting dan barang ini hanya kita dapatkan di sebuah kerajaan yang berada di wilayah barat."
Semua Prajurit bersorak-sorai karena perkataan Aizama dengan penuh semangat sementara Clenia yang sudah tahu apa tujuan dari perjalan tersebut merespon dengan nada yang lemes.
"Clenia: (nada lemes) Yeeiy"
"Aizama: Clenia, janganlah lemas begitu. Lagipula ini hitung-hitung wisata ke kerajaan lain"
"Clenia: (dalam hati) Bukan itu yang kumaksud Tuan!! Aku bukan lemas karena kegiatan kali ini. Tapi cara memberitahumu tuan yang terlalu semangat, malah yang lain mengiranya kalau kita bakal perang."
Salah satu prajurit bertanya kepada Aizama. dia bertanya '"apa yang ingin diperebutkan? barang apa yang ingin didapatkannya?"'
"Aizama: Kali ini, Aku ingin.... Membeli kue kering di Eizuraka (dengan tersenyum). Jadi, aku mengumpulkan kalian adalah untuk mengawalku menuju sana."
Prajurit yang bertanya pun mengatakan kalau '" Baiklah yang mulia, kami semua akan mengantarmu kesana, Syukurlah ternyata yang mulia menyukainya"' kemudian semua prajurit yang mendengar hal itu sangat bersorak-sorai.
Aizama kebingungan karena melihat ke arah prajurit yang bertanya dengannya dan yang lainnya. Kemudian Aizama memanggil Clenia untuk di dekatnya dan bertanya.
"Aizama: Clenia, Kesini deh. (Clenia berjalan menuju tuannya) Kenapa mereka bersorak-sorai setelah mendengar jawaban dariku?"
"Clenia: Iya, yang mulia. Jadi, merekalah yang membeli kue kukis yang tuan makan sebelumnya di taman."
Aizama pun mengangguk dan kembali melanjutkan Arahannya.
"Aizama: Baiklah, semunya tenang. Hari ini kita tidak akan berangkat dengan jalur darat, melainkan jalur udara! Sebelum kalian bakal bertanya kenapa naik jalur udara, Dengarkan Penjelasanku terlebih dahulu.
Sebenarnya, Akhir-akhir ini. Aku mengembangkan kendaraan sihir terbang dan akhirnya aku bisa membuat kapal terbang berbasis sihir angin yang diaktifkan dengan batu sihir berwarna biru hasil pencampuran 15 batu sihir terlangka.
(Aizama megeluarkan semacam figure sebuah kapal yang dimaksud) Dan inilah kendaraannya. dia bernama Asterzin series 70 dengan kapasitas sekitar 40 penumpang dan tidak termasuk pilot dan navigator. Meski cuman kapal berkapasitas demikian, tapi kapal ini memiliki fasilitas seperti:
Ruangan kendali kokpit dan navigasi, Kamar yang bisa dimasuki 2 orang sekitar 10 unit dan untuk 1 orang sekitar 10 unit dan tidak termasuk kamar buat pilot dan navigator yang berada persis dekat dengan ruang kendali kokpit. Untuk Ruangan strategi berdekatan dengan ruangan kendali. Disini juga ada mini cafe, tempat latihan versi kecil dengan dilapisi sihir pelindung untuk mengatasi serangan sihir tingkat atas dan akhir.
Dan untuk Tempat duduk Raja juga berdekatan dengan Ruang strategi dan ruang kendali kokpit. selebihnya kalian lihat sendiri nanti saat kita terbang nanti. (Beranjak dari kursinya dan menaruh figure di sakunya) Baiklah, tanpa penjelasan lagi, kita jalan sekarang!!"
Aizama, Clenia bersama 20 Prajurit pun keluar dari ruangan dan berjalan menuju halaman depan kastil Astaroth. Sesampainya disana..
"Clenia: Paduka? kenapa kita disini? dimana Kapalnya?"
"Aizama: (Kembali mengeluarkan figure Asterzin 70) ini kapalnya"
Semua yang ada disitu kebingungan kecuali Aizama, Kemudian Clenia bertanya.
"Clenia: (bingung) Paduka? Apa kita akan menaiki figure kecil ini? bagaimana cara kita kedalam kapalnya?"
Kemudian Aizama menjawab dengan santai
"Aizama: tenang dulu, ini baru aja keluar dari saku.
'Kemudian Aizama melempar figure Asterzin ke depannya dan tiba-tiba sebuah bentuk sihir keluar dari atas rumput dan bentuk sihir tersebut terlihat seperti sihir pemanggil makhluk dan tiba-tiba figure tersebut membesar dan singkatnya bentuk sihir itu sudah menghilang dan semua yang ada disitu kaget melihat kapal tersebut'
Ta-da! inilah Kapal Asterzin 70. (Berjalan menuju kapal) tunggu apa lagi, ayo naik!!"
Clenia dan yang lain masih tercenang karrna tidak menyangka kalau Kapal yang mereka lihat di figure sebelumnya kecil, tiba-tiba membesar dan bisa dinaiki. Tanpa pikir panjang, setelah Aizama berjalan ke kapal untuk menaikinya, Clenia dan yang lain berbondong-bondong berjalan menuju kapal.
Setelah masuk kedalam kapal, betapa terkejutnya Clenia ketika melihat ke dalam kapal tersebut. Koridor yang luas dengan disetiap ujungnya ada ruangan untuk penumpangnya. Dan Akses ke setiap Ruangan sangat terlihat jelas, Lantainya menggunakan bahan karpet dari bulu 'lend' yaitu hewan sejenis domba yang diambil bulunya dan dibersihkan setelah itu diwarnai agar bisa dibentuk menjadi karpet.
Lend ini merupakan hewan yang bisa hidup dimanapun bahkan di lingkungan yang ekstrim sekalipun. dan setiap kelangkaan seekor atau kawanan Lend memiliki kualitas bulu dan daging yang berbeda-beda tergantung tempatnya. Tapi ada pengecualian untuk tempat seperti dungeon, rawa beracun dan lembah naga. Lend yang hidup di tempat yang disebutkan, biasanya memiliki batu sihir di inti tubuhnya.
Sebagai fakta kalau Lend itu tidak bisa menyerang atau memiliki sihir karena berjenis peliharaan. Oke kembali ke cerita, disaat Clenia kagum dengan interiornya, Aizama memanggil Clenia.
"Aizama: (melambaikan tangannya ke arah wajah Clenia) Clenia? (dengan nada lembut) oooiii Clenia? ayuk ke ruangan kokpit, kita akan berangkat sebentar lagi"
"Clenia: (Tersadar karena tuannya memanggil dan wajahnya tersipu karena kaget) e, eeeeehhhh. (Clenia mundur dua langkah) mmaaaammmaaaamaaaf Paduka, aku tidak sadar karena Aku terkagum melihat interior kapal ini yang bagus bangettt"
"Aizama: (mendekati Clenia dan mengusap kepalanya sambil tersenyum setelah itu berkata) Terima kasih ya Clenia. Aku sangat senang mendengarnya"
"Clenia: (Wajahnya memerah karena tersipu malu dan dia berbicara dalam hati) Paduukaaaa, kenapa paduka mengusap kepalakuuu. Kan kalau kayak gini, akuu kann jadi mencintainya bukan sebagai raja dan bawahannya, melainkan menganggap Paduka sebagai seorang laki-laki. (Menggelengkan kepala) Nggak, Jangan-Jangan. Aku jangan menyukainya sebagai pria. Baiklah Clenia, kembali ke mode bekerja.
(Kembali tenang) Paduka, ada apa?"
"Aizama: (Menjawab dengan terlihat seperti anak kecil yang pengen banget sesuatu) ayuk kita jalan ke ruangan kokpit. Aku sudah tidak sabar untuk makan kukis lagi dan membelinya"
"Clenia: Iya-Iya, aku tahu kok paduka. (menghadap ke prajuritnya) Semuanya!! kita ke kokpit sekarang!!"
Aizama, Clenia dan yang lain pun pergi ke ruang kokpit. setelah masuk ke dalam ruangan, Clenia kebingungan melihat kokpit kapal yang berbeda. Kemudian Clenia pun bertanya kepada Aizama.
"Clenia: Paduka, Bagaimana caranya kita menerbangkan kapal ini?"
Aizama pun menjelaskan cara mengoperasikan kapalnya.
"Aizama: Baiklah, Sebelum kita menyalakannya, kalian harus lihat terlebih dahulu bentuk kokpitnya. Disana ada 5 batu yang terdiri dari 1 batu besar berbentuk kotak dan 2 batu berbentuk segitiga dan 2 batu berbentuk lingkaran. Nantinya keempat batu akan melayang jika diaktifkan.
'Kemudian Aizama mengaktifkan kapal' oh iya, untuk mengaktifkannya, kalian hanya menaruh kedua tanganmu ke batu yang besar dan setelah aktif, ia akan mengaktifkan pintu untuk menutup dengan otomatis dan menampilkan layar yang mengandalkan sihir cahaya untuk memproyeksikannya. Sekarang, aku matikan dulu sistemnya. Hanya dengan menyentuh kembali Batu besarnya di tempat disaat kalian menyalakannya.
dan sekarang, siapa yang mau menjadi pilotnya? sukarela yaa.
'Aizama melihat semua prajuritnya dan ada yang mengangkat tangannya sebagai tanda dia mau menjadi pilot. Kemudian Aizama memanggil orang itu di sampingnya dan bertanya' Baiklah Prajurit pemberani, katakan namamu."
"Prajurit yang mengajukan diri: (menjawab) Siap yang mulia. Namaku Belaru, saya dari wilayah selatan."
"Aizama: Baiklah Belaru, silahkan dicoba. dan tenang saja, mengendarainya seperti kamu menggunakan kemudi pada kapal, hanya saja lebih modern"
"Belaru: Siap, Yang mulia. (Belaru pun berjalan menuju kokpit dan mencoba menyalakannya) Baiklah, tadi kalau nggak salah taruh tanganku di batu yang besar. (Kedua tangan Belaru menyentuhnya dan berkata) Semuanya, saya minta untuk kalian semua untuk berada dalam posisi masing-masing dan yang mulia dan Clenia untuk duduk yang sudah disediakan karena kita akan langsung berangkat.
'Semuanya langsung pergi ke posisi mereka dan kapal berhasil diaktifkan dan langsung berangkat ke Eizuraka.'"