Entah apa yang membuat jemari ku menulis kisah singkat namun manis
Tentang dia yang datang memberikan senyuman dan kasih sayang
Pergi meninggalkan dan menghilang.
Pesan singkat kepadamu
Kamu apa kabar?
semoga kabar baik yang selalu menyertaimu
Semoga senyuman selalu ada dipipimu
Apakah kamu tahu?
Saat kamu datang kepadaku kala itu?
Dengan rayuan indahmu
Dengan sikap manis dan canda tawa
Hari ku yang biasa saja
tiba tiba berwarna
Hari hari bersama mu adalah hal yang aku syukuri
Sebelum pada akhirnya kamu pergi
Ya kamu pergi tanpa tapi
Malam malam menjadi benar benar hitam
Hari yang berwarna kembali menjadi abu
Cemas dan kecewa mengisi setiap hariku
Pertanyaan demi pertanyaan selalu muncul dikepalaku
Tentang rasa rindu yang menggebu gebu
Tapi apalah daya
ingatan mengenai kamu yang membuang diriku selalu tertanam didalam kepala
Tentang kamu yang berjanji untuk terus mencintaiku
dan pada akhirnya aku menyadari bahwa aku adalah manusia bodoh;
Memberikan cinta sedalam samudra untuk kamu yang mencintai langit
Menjadi penerang didalam lelap tidurmu yang menyukai kegelapan
Menjadi payung peneduh untuk kamu yang menyukai tetesan hujan yang dapat membuatmu sakit
Menjadi awan untuk kamu yang menyukai sinar mentari, aku tebal dan luaskan kesabaran ku untuk kamu yang mencari amarah sinar mentari.
Tentang aku yang selalu menjadi abu oleh api amarahmu, aku ikhlaskan semuanya demi menyayangi dirimu.
Tentang tikaman tajam ke dalam hati yang sudah terlalu banyak luka ini, aku ikhlaskan terluka lebih dalam.
Kerja keras dan kasih sayangku kepadamu sepertinya belum cukup untuk memuaskan dan menimbulkan kasih sayang terdalam milikmu.
Hati ini sepertinya tertutup kembali, terima kasih karena telah memberikan luka dan membuang ku begitu saja.
'apakah hati ini memerlukan sebuah label harga agar bisa dihargai oleh dirimu?'
Maafkan aku...Maafkan aku...Maafkan aku...