Mono menabrak dan menembus salah satu dinding di lantai dua dan masuk di sebuah ruangan. Mono sempat mengerang kesakitan namun Mono langsung berdiri dan bersiap melawan junoi tadi. Dari lubang karena tabrakan Mono tadi, muncul satu junoi yang melompat dan mendarat di hadapan Mono. Junoi itu berbentuk seperti gorila. Dari mulutnya terlihat giginya yang sangat tajam dan mengeluarkan begitu banyak air liur. Matanya bewarna putih tak memiliki pupil.
Junoi itu memukul-mukuli dadanya dan melesat menuju Mono. Junoi itu mendaratkan pukulan kepada Mono. Mono menahan pukulan itu dengan kedua tangannya namun Mono masih terpental karena efek pukulan itu. Mono terpental menabrak tembok dan menembusnya lagi. Mono dengan cepat berlari mengambil salah satu kayu di dekatnya dan kayu itu berubah menjadi pedang di tangannya. Junoi tadi datang dan melesat ke arah Mono. Mono melompat dan menghindari junoi itu. Junoi itu tidak bisa berhenti dan menabrak tembok.
"Kesempatan!" Mono melapisi pedangnya dengan energi LYNK dan menebaskannya di leher junoi itu. Namun tebasan Mono tidak melukai junoi itu sama sekali.
"Tch kulitnya keras sekali."
Junoi itu tiba-tiba memegang pedang milik Mono. Junoi itu menarik pedang Mono. Mono yang masih berpegangan di pedang itu juga ikut tertarik. Junoi itu berteriak dan membanting Mono. Junoi itu mengangkat kedua tangannya siap memukul Mono. Mono langsung berguling ke samping tepat ketika junoi itu akan memukulnya. Mono berhasil menghindari itu. Pukulan junoi itu membuat lubang di lantai dab dapat melihat lantai satu.
Junoi itu berbalik ke arah Mono dan berlari menerjang Mono. Mono mengambil meja yang ada di sana dan meja itu berubah menjadi sebuah perisai besi. Mono menahan perisai itu dengan kedua tangannya dan ketika junoi itu menabraknya, Mono masih sedikit terpental.
"Sialan, walau pelindung sekuat apapun aku tidak bisa menahan kekuatannya. Aku harus memikirkan cara mengalahkannya dulu."
Mono melempar perisai itu kesamping dan perisai itu berubah lagi menjadi meja. Mono berbalik dan berlari keluar ruangan. Mono keluar dan berlari lurus di sepanjang lorong. Junoi itu berteriak dan berlari mengejar Mono. Ketika junoi itu hampir menggapai Mono, Mono melompat menghindari junoi itu. Junoi itu tidak bisa berhenti dan menabrak tembok di pertigaan lorong itu. Mono memasang kuda-kuda bersiap menghadapi junoi itu lagi.
"Huh... bagaimana... apa yang harus kulakukan?" gumam Mono. Mono mulai mengingat ketika dia sedang latihan dengan Pak Kuroto.
***
"Bagus, kau sudah lebih baik sekarang," ujar Pak Kuroto.
Mono yang selesai latihan duduk di salah satu bangku dan meminum air dari botolnya.
"Sepertinya ini sudah puncak kemampuanku, aku sudah bisa merubah semua benda," ujar Mono.
"Hmm... mungkin kau masih bisa berkembang lagi," ujar Pak Kuroto.
"Huh?"
"Bagaimana kalau kau mencoba merubah makhluk hidup?" ujar Pak Kuroto.
"Eh? oh, seperti itu sangat sulit. Untuk merubah mereka aku harus melawan energi LYNK mereka dulu," jawab Mono.
"Hei jangan pesimis gitu. Ayo coba di Bapak," ujar Pak Kuroto.
"Ya kalau energi LYNK-nya sekelas bapak ya malah mustahil," ujar Mono.
"Oh iya Bapak lupa. Ya pokoknya seperti teknikmu masih bisa berkembang. Gunakan imajinasimu dan maksimalkan kemampuanmu dengan apa yang bisa kau lakukan," ujar Pak Kuroto.
***
"'Maksimalkan kemampuanmu dengan apa yang bisa kau lakukan.' Aku memiliki teknik untuk merubah yang artinya apa yang bisa kulakukan adalah merubah. Kalau begitu akan kucoba. Aku akan bertaruh," gumam Mono yang melihat junoi gorila tadi mulai bergerak mendekatinya lagi. Mono bersiap dengan kuda-kudanya.
Junoi itu menerjang Mono lagi. Junoi itu melompat dan mendaratkan pukulan kepada Mono dengan tangan kanannya. Mono megepal erat tangan kanannya dan melapisinya dengan energi LYNK. Mono dan junoi itu-pun beradu pukulan. Tangan kanan junoi itu hancur ketika beradu pukulan dengan Mono. Mono melompat dan menendang kepala junoi itu yang membuat junoi itu berjalan mundur. Mono dengan cepat berlari dan memegang perut junoi itu dengan tangan kanannya. Tangan kiri Mono mengepal erat dan memunculkan energi LYNK yang membara.
"Mungkin tidak bisa sampai merubah bentuk, tapi merubah kekerasannya saja sudah cukup." Mono memukul perut junoi itu dengan tangan kirinya dan menimbulkan ledakan energi LYNK dari tangannya. Pukulan Mono membuat lubang besar di perut junoi itu. Junoi itu mulai tumbang dan menghilang menjadi asap bewarna hitam. Tidak lama kemudian, Mono juga melihat sebuah kartu poker yang keluar dan berubah menjadi asap bewana hitam juga.
"Kartu?"
Tiba-tiba ada suara ledakan di belakang Mono. Mono berbalik waspada dan melihat ada satu junoi lagi di hadapannya.
"Aku dikejar dua junoi? Apa hanya satu junoi yang dilawan Aruta dan Sako?" Mono memasang kuda-kudanya lagi.
"Apa mereka mengincar segel Arabes yang ada di aku?"