Di sisi lain, Mono menembus beberapa tembok sebelum akhirnya berhenti di suatu ruangan. Sekujur badannya sakit, tapi Mono tetap berusaha berdiri. Mono mulai bangkit walau masih sedikit gemetaran. Tak lama, Mono merasakan sesuatu mendekat dengan kecepatan tinggi. Mono langsung menjatuhkan badannya ke belakang dan tiba-tiba sesuatu melesat tepat di atasnya dan menabrak tembok yang ada di belakang Mono sampai jebol.
Nafas Mono menjadi sangat cepat. Jantungnya berdebar sangat kencang dan keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya.
Setelah beberapa saat, Mono berusaha kembali berdiri. Tapi entah mengapa kaki dan tangannya terasa lemas.
Mono kembali melihat ke arah dinding yang hancur tadi dan dari dalam terlihat sosok junoi yang mirip gorilla. Gigi-giginya tajam. Air liurnya mengalir deras membasahi mulutnya. Salah satu matanya hampir terputus dari tempatnya sedangkan mata lainnya bewarna merah menyala.
Junoi itu memukul-mukul dadanya lalu melesat ke arah Mono. Junoi itu mengarahkan pukulan kepada Mono. Mono mencoba menahan pukulan itu dengan menyilangkan kedua tangannya namun saat pukulan junoi itu mendarat, Mono langsung terpental keras menembus tembok di belakangnya.
Tak pakai lama, junoi itu langsung kembali menerjang ke arah Mono. Melihat itu, Mono berusaha bangkit secepat mungkin. Saat junoi itu sudah sangat dekat, Mono langsung lompat ke samping dan berhasil menghindari junoi itu. Junoi itu meleset dan menabrak tembok di depannya. Kepalanya menembus tembok tapi badannya berada di sisi tembok yang lainnya.
Di sisi lain, Mono yang masih melayang di udara karena melompat melihat patahan kayu yang cukup panjang terlempar ke arahnya. Mono langsung menangkap kayu itu dan seketika kayu itu berubah menjadi sebuah tombak. Mono segera mengaliri tombak itu dengan energi LYNK lalu berusaha mengontrol dirinya agar dapat mendarat. Dan saat mendarat, Mono berhasil menghentakkan kaki kirinya sampai menembus lantai memaksanya untuk tetap berada di posisi berdiri. Mono langsung memasang ancang-ancang. Tangan kirinya mengarah ke junoi itu sedangkan tangan kanannya bersiap melempar tombak yang dipegangnya.
Lalu whoosh Mono melempar tombak itu dan tombak itu pun langsung melesat super cepat ke arah junoi itu. Dan saat tombak itu mengenai junoi itu seketika BOOM!! tombak itu langsung meledak dengan ledakan besar. Menghancurkan benda-benda di sekitar dan menghempaskannya.
Mono yang hampir terpental langsung menghentakkan kaki kanannya hingga menembus lantai membantu kaki kirinya menahan Mono agar tak terhempas. Kedua tangannya juga menyilang melindungi wajahnya.
Setelah beberapa saat, efek ledakan itu mulai mereda. Sudah tak ada lagi barang-barang yang berhempasan menyisakan kepulan asap yang memenuhi ruangan itu. Tak lama kemudian, kepulan asap itu mulai hilang perlahan tapi terdapat bayangan aneh di tengah-tengahnya. Dan ketika asap di ruangan itu memudar, sosok junoi gorila itu pun terlihat jelas berdiri kokoh menghadap Mono tanpa luka baru.
"Hah?!" Mono terbelalak.
Junoi itu langsung melesat ke arah Mono lagi mengarahkan tinjuannya. Mono ingin menghindar tapi kakinya masih menancap di lantai. Junoi itu semakin dekat. Dan saat kepalan tangan junoi itu hampir memukul wajah Mono, dengan reflek cepat Mono menjatuhkan tubuhnya ke belakang sekaligus menghentakkannya membuat seluruh badan Mono menembus lantai dan sejajar dengan lantai di sekitarnya. Junoi itu pun lagi-lagi meleset.
Mono dengan cepat langsung melepas paksa tubuhnya dari lantai kayu itu membuat beberapa patahan kayu lantai itu terlempar. Mono dengan sigap menangkap salah satu kayu itu dan merubahnya menjad kapak dan langsung menerjang junoi itu.
Melihat Mono menerjang, junoi itu memukul-mukul dadanya dengan cepat lalu balik menerjang Mono. Dan saat jarak mereka berdua sudah cukup dekat, junoi itu mengepalkan kedua tangannya, mengangkatnya tinggi-tinggi siap menghujam Mono. Tapi saat junoi itu menghujamkan kedua tangannya, Mono langsung melompat tinggi menghindarinya membuat hujaman junoi itu mengenai lantai dan lantai di sekitarnya langsung hancur.
Di sisi lain, Mono yang sedang melayang di atas junoi itu memegang kapaknya erat-erat dengan kedua tangannya siap balik menghujam kepala junoi itu. Dengan kapaknya yang dialiri energi LYNK, Mono pun langsung menghujam kepala junoi itu dengan sangat keras. Tapi kapaknya tak menembus atau bahkan melukai junoi itu sama sekali.
"Tch, kulitnya keras sekali."
Junoi itu langsung memegang tangan Mono. Memutar-mutar Mono sebelum akhirnya melempar Mono membuatnya menabrak tembok dengan sangat keras sampai tembok yang ditabraknya retak.
Mono pun terduduk terengah-engah. Darah membasahi kepalanya. Sembari mengambil nafas, Mono kembali menatap ke arah junoi itu.
"Tch, junoi ini benar-benar merepotkan. Apa yang bisa kulakukan sekarang?" gumamnya .
***
Setahun lalu saat berlatih bersama Pak Kuroto.
Pada saat itu di lapangan belakang markas, Mono sedang menyentuh sebuah batu besar. Dia seperti sangat berkonsentrasi. Sudah sekitar dua jam dia menyentuh batu itu sembari memejamkan matanya. Di pinggir lapangan Pak Kuroto tertidur di bawah sebuah pohon. Dan tiba-tiba batu besar itu berubah menjadi ratusan bebatuan yang lebih kecil yang langsung berhamburan kemana-mana. Salah satu batu itu mengenai kepala Pak Kuroto dan langsung membuatnya terbangun.
"Aduh duh duh. Oh kamu sudah berhasil?" tanya Kuroto langsung berdiri.
"Ya," jawab singkat Mono.
"Bagus, kau sudah lebih baik sekarang," ujar Pak Kuroto.
"Sepertinya aku sudah menguasai teknik LYNK ku. Aku bisa mengubah semua benda sekarang. Besar ataupun kecil," ujar Mono.
"Hmm... " Pak Kuroto memegang ujung dagunya. "Tapi kalau menurut bapak sih ini masih baru permulaan," ujar Pak Kuroto.
"Hah?"
"Bapak akan memberimu tugas. Coba kau merubah makhluk hidup," ujar Pak Kuroto.
"Hah? Bapak gila? Makhluk hidup memiliki energi LYNK yang mengalir di tubuh mereka. Mustahil dong. Kalo benda bisa kurubah karena benda ga mengandung energi LYNK. Bahkan aku saja tidak bisa merubah objek sihir," ujar Mono protes.
"Kalau tak bisa merubahnya karena energi LYNK, kenapa tak merubah energi LYNK nya saja?" tanya Kuroto.
"Memang bisa?" tanya Mono.
"Kita tak akan bisa menjawabnya sebelum kau mencoba. Terserah kau mau kapan menyelesaikan tugas ku ini," ujar Kuroto dengan suara rendah. "Percayalah kepadaku. Jika kau mau mencobanya, kau bisa mengalahkan musuh kuat hanya dengan tangan kosong."
***
"Tugas itu ya..." gumam Mono sembari kembali berdiri. Tapi Mono tak memasang ancang-ancang apapun.
Junoi gorila itu kembali menerjang mengarahkan pukulannya ke arah Mono.
"Tenang, jangan fokus mengubah tubuhnya. Fokus ubah energi LYNK nya," gumam Mono dengan tangan kanannya mengeluarkan aura energi LYNK.
Junoi itu sudah sangat dekat dan mengayunkan tangannya. Dan saat kepalan tangannya hampir mengenai wajah Mono, Mono langsung menangkap kepalan tangan junoi itu dengan tangan kanannya.
Junoi itu pun terkejut karena Mono menahan pukulannya tanpa tergeser sedikitpun.
Mono langsung meremas tangan junoi itu dan seketika tangan junoi itu hancur dengan sangat mudah. Padahal seharusnya tubuh junoi itu sangat keras.
Junoi itu langsung menumbuhkan tangan kanannya lagi dengan sangat cepat dan memukuli Mono dengan pukulan bertubi-tubi. Tapi Mono hanya diam di tempat menerima semua pukulan itu. Dia tak terlihat kesakitan atau terpengaruh sama sekali. Dan saat junoi itu mencoba menghujam Mono dengan kedua tangannya, justru kedua tangan junoi itu sendiri yang hancur.
Tanpa menunggu lama-lama lagi, Mono langsung mendaratkan pukulan ke perut junoi itu dan seketika perut junoi itu hancur dan meninggalkan lubang besar. Tak berhenti di situ, Mono melompat dan langsung menendang kepala junoi itu sampai hancur lebur.
Junoi itu pun langsung jatuh terkapar seketika dan perlahan menghilang menjadi asap bewarna merah. Mono hanya berdiri memandangi junoi itu yang perlahan menghilang. Tapi saat sebagian besar tubuh junoi itu hilang, sebuah kartu keluar dari sisa badannya dan ikut menghilang menjadi asap bewarna merah.
"Kartu?"
Tiba-tiba ada suara ledakan di belakang Mono. Mono berbalik waspada dan melihat ada satu junoi lagi di hadapannya.
"Masih belum puas mengejarku huh? Sebegitu inginnya kah kalian ngambil segel Arabes yang kubawa?" tanya Mono memasang kuda-kuda.