Happy Reading....
Big love buat kalian 💜💜💜
💜💜💜💜💜💜💜💜💜
"Halo kak,Lo dimana?" Suara Yovandra menghubungi kakaknya.
"Di rumah,ada apa? Kamu kenapa nggak pulang Yovan?!",
"Ada urusan darurat,bisa kirim nomernya Dokter R."
"Kamu,sakit Yovan,dimana kamu sekarang?",
"Aku baik-baik saja,kirim nomernya sekarang,ini darurat,"
"Yovan apanya yang da~..." belum juga adriano selesai bicara Yovan sudah mematikan ponselnya.
Lalu Yovan sibuk mengetik pesan dan menelfon Dokter R.
"Hei,bocah berandalan apa yang mau kau lakukan?", Tanya Hyuga,namun di abaikan oleh Yovandra.
"CK,'' Yona,lihat bocah preman itu,masih memakai seragam sekolah,dengan seragam yang lusuh,wajah penuh luka,apa kau yakin ingin menikah dengannya,jangan percaya Rayuan bocah tengil itu yona," seru Hyuga lagi kepada Yona.
"Anak muda,kau harus menikahi keponakanku,kau sudah berani memasuki kamarnya tanpa sepengetahuan kami,jangan permalukan Yona seperti ini, huhuhuhuhu," Budhe Yona tak kuasa menahan air matanya.
"Kalau Yona,sudah meminta,aku bisa apa? Akan ku kabulkan permintaanya!", Jawab Yovandra tegas.
Deg....
Jantung Yona berdebar nggak karuan, *mampus!,masak iya aku di nikahi bocah pelajar seperti dia?!*suara hati Yona.
"maafkan aku yang menarikmu dalam kerumitan ini", lirih Yona pelan sambil menunduk malu.
"CK",,Hah,...tak ada jawaban hanya dengusan kasar Yovandra yang terdengar.
"Terkait itu nanti dulu Bu Fatimah dan pak Herman,sepertinya nak Yovan ingin melakukan sesuatu sebagia bukti kebenaran atas mereka berdua",Tutur pak ustadz Ramah dan sabar serta mengerti.
"Satu jam lagi,akan ada dokter yang kesini,Dokter akan mengecek aku dan Yona, apa aku melakukan apa yang kalian Tuduhkan atau tidak", ucap yovandra memberitahu mereka.
"Kalau begitu mari kita masuk kerumah, dan duduk dulu nak" ajak Budhe dan pakdhe Yona.baru mau berjalan Hyuga sudah menyela lebih dulu,
"Yona jadi ini alasanmu menolaku,demi bocah berandalan seperti ini", protes Hyuga kepada Yona tak terima.
"Benar,berandalan seperti itulah tipe yang ku sukai kak Hyuga!,dan sepertinya kami terlihat cocok,Bahkan,Anda terlalu Baik untuk orang buruk seperti saya,kak Hyuga,Maaf dan Terimakasih". Jawab Yona memperjelas tolakanya.
"Jangan menyesal dengan pilihanmu ini Yona,berandalan tengil seperti dia nggak mungkin bisa membahagiakanmu",
"Bahagia tidaknya diriku bukan urusanmu,kak Hyuga".
"Sudahlah,Hyuga,jangan paksa Yona menerimamu,belajarlah ikhlas menerima takdir ini", nasehat pakdhe Hyuga kepada dirinya.
"Jika,berandalan tengil ini meninggalkanmu atau mencampakanmu,ada aku yang akan selalu menerimamu Yona!", Hyuga masih merayu lagi.
"CK",Tidak akan".jawab Yovandra tegas.
"Seorang pelajar itu harus fokus belajar,sadar dirilah minimal,bukan...
Belum selesai Hyuga mencaci dirinya,
Yovandra langsung menyela,"pasti".
"Kalian ini,sudah-sudah ayo,masuk dulu,sambil menunggu dokter datang!",lerai pakdhe Yona kepada Hyuga dan Yovandra.
Mereka semua berjalan ke Rumah pakdhe Yona,yovandra jalan paling terakhir,masih dengan sikapnya yang tenang dan santai.kini mereka sudah masuk dan duduk di bangku yang berbeda,Yona bersama budhe-nya,dan Alreno bersama Herman ayahnya,sedangkan Hyuga bersama pakdhe-nya,Yovandra duduk sendiri ,di bangku yang terpisah dari mereka.
*Situasi macam apa ini,bisa-bisanya aku memanggil Dokter R buat ngecek diriku sendiri,"shit",masih perjaka atau tidaknya lagi.ya jelas masih lah,mana ada waktu buat ngelepas itu,GiLA situasi ini memang GiLA* suara hati Yovandra yang terdiam tenang.sambil mengetik pesan di ponselnya.
Herman mengamati Yovandra,belum sempat bicara sudah di dahului pak kiai,
"Sepertinya,nak Yovan ini sedang terluka,Bu Fatimah dan pak Herman,Tolong berikan nak Yovan pengobatan sederhana", pinta pak ustadz memecahkan keheningan.
Herman mengangguk pelan,"baik pak ustadz",mari nak Yovan,saya bantu bersihkan lukanya,dan di beri salep".ajak Herman mendatangi Yovan.
"Terima kasih,tapi luka ini sudah tidak sakit".
Tolak Yovandra sopan.
"Nggak usah,sok kuat Lo,bocah!", Ejek Alreno,"kalo sakit jangan di tahan,Lo itu masih bocah pelajar,kalo sakit masih nangis" sahut Hyuga dengan tersenyum mengejek kepada Yovandra.
Yovandra hanya meliriknya saja,menatap tajam,dengan wajah datarnya,
"apa Lo!nggak terima sama omonganku", bentak Hyuga marah dengan tatapan Yovan.
Pak ustadz dan pakdhe,Budhe yona juga yona hanya menggelengkan kepala saja,sudah lelah menasehati mereka bertiga.
Yona beranjak dari duduknya dan melangkah pergi mengambil sebotol air mineral,dan di berikanya kepada Yovandra,"ini,minumlah,aku yakin kamu sedang Haus", ucapnya sambil menyodorkan sebotol air mineral di depan Yovandra.
''Tanks" jawab Yovan menerima botol air minum itu.lalu meminumnya langsung.
"Bismillah", ucapnya berdo'a sebelum minum.
Deg...
Semua Tersentak kaget,mendengar Yovan berdo'a sebelum minum.namun tak ada yang bersuara.keheningan mulai bersama lagi,sampai.....
Drrrr...Drrrr...
Ponsel Yovandra berdering.
"Iya,Halo"
"Saya sudah di depan Rumah makan ikan Bakar yang anda share Tuan Yovandra",
"Oke,tunggu sebentar saya akan keluar",
"Baik Tuan". Yovan pun menutup telfonnya.
"Permisi,saya jemput dulu Dokternya",
pamitnya Sopan.lalu beranjak berdiri dan berjalan keluar tak lupa membungkukkan badannya ketika melewati pak ustadz dan pakdhe Budhe yona.
"Ayo kita mulai cek kesehatan ya", Ajak Dokter R.