"permisi,Assalamualaikum,selamat siang menjelang sore", sapa dan salam Dokter R ketika sampai di tempat.
"Maaf,Tu...
Tak jadi melanjutkan bicaranya karena merasakan tatapan membunuh dari Yovandra,
*padahal aku ini seorang Do*ter,bisa-bisanya merasa terancam dengan tatapan bocah satu ini,Dasar bocah kemat*an* suara hati dokter.
"Ehem.. Ehem.. maaf bisa kita mulai,waktu saya terbatas,untuk pihak wanita bisa di cek dengan Istri saya",tegas Dokter R.
"Ngapain Lo manggil Dua Dokter, siapa yang mau bayar,Hah!!!" Bentak Alreno kasar.
"Maaf,sebelumnya untuk istri saya gratis karena saya yang mengajaknya,
"Hah,mana berani saya mengecek bagian Tub*h Gadis bocah kem*tian ini". Jawab Dokter R menjelaskan.
Deg....
Semua Tersentak kaget,*bisa-bisanya Dokter aja Takut dan menjaga diri.sebenarnya siapa bocah berandalan ini*,suara hati mereka semua*
"Mari nona", ajak istri Dokter R,yang juga Dokter,
"Tolong anda sebagai budhe-nya mendampingi Yona sebagai saksi",pinta Yovandra Ramah."dan boleh pinjam Ruanganya?",
"Silahkan,Yona pake kamar kak Renata saja ya, nak Yovan pake kamar pakdhe di sebelah sana",sambil menunjukan kamarnya.
"Biar aku yang mendampingi bocah berandalan ini" seru Alreno.
"Aku juga ikut", sahut Hyuga.
"Apa kalian sedang penasaran dengan Mil*k-ku,kenapa berisik sekali!", Balas Yovandra menyindir langsung.
"CK" kau itu masih bocah ingusan,paling juga segini", Hyuga menunjukan jari kelingkingnya kepada Yovandra. "Nggak sebanding,paham", ejek Alrenolagi.
"CK"...umpat Yovandra.
"Biar aku saja yang mendampingi dan menjadi saksi atas semua peristiwa ini", pak ustadz menawarkan dirinya.
"Ya sudah,mari pak ustad", ajak Dokter R,"waktu saya terbatas".
Kini pak kiai dan Yovandra juga Dokter sudah di dalam Ruangan,Dokter langsung Melakukan Aksinya.
Melihat bagian sensual Yovandra pak ustadz pun Heran,dan kaget,
Deg.....
*Apa benar itu milik seorang bocah pelajar* suara hati pak ustadz yang melihat bagian sensual Yovandra.
"Apa??" Ucap Yovandra kepada pakdhe Hyuga yang melirik tajam ke arah sensualnya.
PakDhe Hyuga pun menjawab,"Ah tidak apa-apa nak yovan".
"Ini murni Gejala Alam".Ungkapnya.
Tak ada jawaban dari Dokter mau pun pakDhe Hyuga yang ustadz.
Waktu pun berjalan cepat,
"Semuanya aman,anda masih jelas perjaka Tuan Yovandra", Dokter menjelaskan.
Pak kiai pun mengerti paham.
Dokter dan pak ustadz keluar duluan sambil berbincang-bincang,Yovan mengikuti di belakangnya.
"Bagaimana hasilnya?!' tanya Hyuga dan Alreno penasaran.
"Aman,masih perjaka", jawab pak ustadz.
''tidak mungkin,berandalan ini...".
"Apa maksudmu kak Hyuga,jika kau menghina kesuc*an Yovan berarti kau juga menghina kesuc*an ku",pekik Yona kepada Hyuga.
"Ahh....sial,maaf Yona", Hyuga pun terdiam.
Istri Dokter R pun angkat bicara, "Hasil dari nona Yona juga Aman".ungkapnya.
"Alhamdulillah, ucap syukur pakdhe dan Budhe Yona juga pak ustadz sebagai pakDhe Hyuga.
"Sepertinya kedua orang tuamu mendidikmu dengan sangat Baik,meski penampilanmu begini,kamu tetap menjaga dirimu dengan sangat baik,aku akan menjadi saksi atas peristiwa ini jika di lain waktu ada masalah". Kata pak ustadz.
"Pak Herman Bu Fatimah,saya pamit dulu,waktunya jama'ah sholat Ashar,,masalahnya sudah teratasi, untuk nak Yovan dan nak Yona,kalian selesaikan sendiri secara keluarga, Assalamualaikum".
Pamit pak ustadz pulang.
"Hyuga, ayo!" Tak lupa mengajak keponakanya, "i-iya pakdhe", jawabnya.
"Baik,nasib Lo ya bocah Berandalan", pujinya lalu melangkah pergi menyusul pakdhe-nya.
**
*Jadi dia anak baik-baik ya,pantas saja aku tak merasa terancam ketika Yovan menyelinap masuk waktu itu,hari ini benar-benar memalukan* suara hati Yona.
"Tolong panggil orang Tuamu kesini nak Yovan!". Saya harus membahas pernikahan kalian berdua,dengan orang Tua nak Yovan juga!". Kata pakdhe Yona.
"Hmm" jawab Yovan singkat.
Tut...Tut...Tut...
Yovan menelfon mamanya.
"Iya,halo sayang,tumben telfon?!".
Suara mama Yovan di ponsel.saat ini Yovan membesarkan volume panggilannya.
"Apa mama sedang sibuk sekarang?".
"Tentu saja,sayang, ada apa?"
"Mm,....mama,Yovandra mau ijin menikah,jadi mama bisa kesini untuk membahas pernikahan ini",
"Deg....,apa??? Hah....Yovandra Regar Gumilang.jangan bercanda!,mama sibuk!!,
''apa aku pernah bercanda!",
"Wanita mana yang menjebakmu lagi, bukankah itu sudah sering terjadi,untuk apa kamu percaya dan menikahinya,lupakan saja".
"Bukan ma,ini beda konsep".
"Apa??? Nggak mungkin kan kamu yang menghamili anak orang Yovan!,mama tahu kamu bukan anak seperti itu,kamu cuma bandel doang".
"Maa!,jadi bisa kesini apa tidak sekarang ini,
Ini darurat ma".
"Lewat telfon saja mama vc ya",
"Oke".
Pakdhe dan Budhe Yona tersenyum mendengar obrolan Yovan dengan mamanya.*sepertinya Yovan ini anak baik Bu* bisik Herman kepada istrinya.
"Bren*sek,gara-gara Lo hutangku nggak jadi lunas", bentak Alreno dengan mendorong tubuh Yovan dan berlalu pergi begitu saja.
Kini pakdhe dan Budhe Yona sedang mengobrol dengan mama Yovan,berbincang-bincang dan membahas pernikahan mereka berdua.
yovan masih dengan posisi duduknya yang tenang.begitu pula Yona.
Sesekali Yona melirik yovan.beda dengan Yona, Yovan bahkan tak peduli padanya saat ini,Yovan memijat pelipisnya dan memejamkan matanya lelah,tubuhnya penuh luka,bahkan belum makan sama sekali sejak semalam.
"Shhht,..
Yona berusaha menyadarkan Yovan.
"Apa"
jawab Yovan membuka matanya dan menoleh ke arah Yona berada.
"Kau,boleh membatalkan pernikahan ini,tadi aku hanya bercanda,supaya kak Hyuga dan kak Alreno tidak memaksaku lagi". Jelas Yona.
"Ck" harusnya kau bilang sebelum aku menghubungi orang tuaku".
"Apa hubungunya''
"Orang tuaku bisa marah kalo aku main-main dengan ucapanku".
"Jadi"
"Lanjut".
Deg.....Deg.... Badan Yona gemetar, jantung tak karuan bernyanyi,*bocah Gila ini serius,Astaghfirullah..." Suara hati Yona. Kemudian Yona menunduk pusing dengan semua ini.
"Kami sudah menentukan hari pernikahan kalian,yaitu Sabtu depan,pernikahan kalian akan dilakukan disini secara sederhana,mengingat ini mendadak dan Yona tidak ada biaya begitu juga nak Yovan yang masih bersekolah.apa nak Yovan ada permintaan??",
"Aku ingin pernikahan ini di rahasiakan sampai aku lulus sekolah STM dengan sukses,kalo boleh hanya acara Akad nikah dan mengundang keluarga dekat saja",
Pinta Yovan tegas.
"Baik,itu lebih sederhana,dan ini surat perjanjian yang harus kamu baca dan tanda tangani,Baca dengan teliti supaya tidak ada kesalah pahaman" Budhe Fatimah memberikan lembar kertas kepada Yovan.
"Shit"masih saja dipersulit,sebenarnya mau kalian ini apa,memintaku menikahi dia,sekarang diberikan surat perjanjian pernikahan,seperti ini,sungguh merepotkan".