5 tahun pun berlalu, aku yang dulu hanyalah pecundang sekarang aku menjadi orang yang baru. nama ku kaito takahashi aku anak dari pasangan orang desa bernama Albert dan Bella, aku dirawat dengan baik akan tetapi aku tidak bisa mengeluarkan sihir bahkan setelah di cek aku tidak memiliki mana walaupun aku tidak memiliki mana orang tua ku sangat menyayangi ku. pagi tanggal 10 Januari 2038 (di dunia lain) aku berangkat ke sekolah.
"Bu, yah aku pergi dulu"
"iya nak hati hati ya"
aku hampir lupa di dunia ini sihir nomor satu ketika seseorang ada yang memiliki mana yang sedikit dia di anggap sampah oleh semua orang. Termasuk aku, aku selalu dikucilkan oleh banyak orang di sekolah dan di kota.
"Aku hampir terlambat"
"lihat anak itu dia ya yang tidak memiliki mana"
"iya"
ha sudah lah aku sudah terbiasa, aku pun duduk di paling tengah tempat duduk kelas pelajaran pun dimulai.
Info:
Kaito bersekolah di sekolah desa tempat tinggal dia.
Lanjut
"selamat pagi semua"
"selamat pagi sensei" sambil berteriak
"semangat kali ya" sambil tersenyum
skip ke jam pulang sekolah.
aku pun langsung pulang ke rumah di perjalanan aku melihat ada kakek kakek yang sendirian berjalan aku pun menghampiri kakek itu.
"Halo ke ada apa ya"
"mau ke rumah nak" sambil batuk batuk
"mau saya antarkan"
"tak perlu repot repot nak"
"tidak apa apa kek"
Aku pun sampai ke rumah kake dan sudah malam
"nak Terima kasih ya"
"sama sama kek"
"aduh sudah malam lagi" di dalam hati Kaito
"nak mau makan di rumah kakek gak" sambil tersenyum
aku pun ragu akan tetapi perut ku udah keroncongan aku pun Terima penawaran nya
"baik kek setelah aku makan aku mau pulang ya"
"baik nak"
aku pun menghabiskan makanan nya dengan cepat
"puh kenyang nya Terima kasih makanan nya"
"kek aku pulang"
"tunggu nak"
kakek itu membawa dua buah benda yang tertutupi oleh kain putih.
"Apa ini kek"
"ini adalah pedang katana dan wakizashi" ucap kakek itu sambil tersenyum
"tidak usah repot repot kek" sambil menggaruk kepala yang tidak gatal
"gak apa-apa nak ini hadiah untuk kamu" sambil tersenyum
aku pun ragu tapi aku pun menerima kedua benda itu.
"dah ya kek"
"tunggu! ini ada surat tunggu kamu 15 tahun baru buka ya"
"ok kek dah kek"
"dah"
"dia anak yang baik ya semoga dia menjadi penerusku" di dalam hati dan tersenyum.
Aku pun berlari sekuat tenaga karena hari sudah gelap
"hah akhirnya sampai juga" sambil berkeringat
"kaito dari mana aja"
"oh bu aku tadi bantu kakek tua yang tersesat"
"oh begitu sudah makan kamu"
"sudah di rumah kakek itu" sambil tersenyum
"apa itu yang ada di tangan mu?" Bella pun penasaran
"oh ini yang kakek itu berikan sebagai hadiah, ini pedang katana dan topeng tengkorak" sambil tersenyum
"oh begitu nanti katana nya jangan di main main ya"
"ok ma"
"di mana papa"
"papa lagi kerja nak" sambil tersenyum
"oh gitu ok ma aku mau tidur dulu ya"
"ok selamat tidur"
pagi harinya anak laki-laki berambut putih pendek dan pupil matanya berwarna biru dia sedang latihan pedang dengan pria beramput hitam dan pupil matanya berwarna hitam yap itu adalah Albert dan kaito
"tak"
"tak"
"tak"
"kemampuan mu semakin meningkat ya kaito" sambil tersenyum
"iyalah" dengan wajah sombong
"jangan sombong dulu"
{ pedang mana, pedang api }
seketika pedang nya Albert berubah yang normal terus pedangnya mengeluarkan api
sontak aku terkejut,
"yah jangan serius ayah tahu kan aku tidak ada mana" seketika muka kaito yang sombong menjadi panik
"ah, makanya jangan sombong" seketika Albert memperlihatkan senyum kejamnya.
tiba tiba ada panci yang melayang ke kepala Albert
"aduh'
" kamu tidak ada hati ya" seorang wanita berambut coklat dan memiliki pupil mata berwarna biru sedang melihat dengan tatapan yang menakutkan yap itulah Bella.
"hadeh kalian ini malah latihan, kaito apakah kamu tidak sekolah"
"aku lupa! " sambil panik kaito pun langsung berganti pakaian dan berangkat.
"dah ya pa, dah ya ma"
"hati hati ya"
----------------
dengan sekuat tenaga kaito pun berlari je sekolah
"ah ah akhirnya sampai" nafas kaito pun terengah-engah karena kelelahan
setelah berjalan ke lorong sekolah kaito pun menemukan kelas nya
"hey kaito kamu terlambat sebagai hukuman kamu bersihkan lapangan sekarang" seorang guru dengan muka yang menyeramkan.
"b-baik sensei" kaito pun bergegas ke lapangan.
Dilapangan dia sedang membuang sampah sambil kelelahan kaito pun duduk di bawah pohon dekat dengan lapangan sekolah
"kenapa dengan hidup ku ini selalu di bully di sekolah, ha dah nasib" gumam kaito
saat sedang melamun dia melihat seekor siput bercangkang hijau seperti daun, kaito pun memegang siput itu
"kamu sendirian ya"
"ya"
"eh" kaito pun terkejut
"tidak mungkin siput mana ada bicara" di dalam hati kaito
"kau tidak percaya ya"
"hey siapa kamu, kau siput atau siluman"
"tenang saja aku hanya siput, oh ya nama ku
Ken boleyn's panggil aku aja Ken siapa nama mu"
"nama ku Kaito takahashi, panggil aku Kaito"
"kenapa kamu bisa bicara" Kaito pun menunjukkan wajah penasaran nya
"oh itu, itu karena aku boleyn's snail"
"boleyn's snail apa itu ?"
Ken pun menjelaskannya
""Boleyn's snail adalah siput ajaib dari keluarga Boleyn, ya kau tau lah, aku satu keluarga dengan anne Boleyn"
Sedikit penjelasan
Anne Boleyn adalah tokoh ratu yang baik hati
dan cantik, dia menikah dengan Arthur di Kerajaan naga namun seketika Boleyn di fitnah oleh saudarinya yaitu Mellisa dia adalah adik dari Boleyn kenapa dia di fitnah, itu karena Boleyn sudah merebut Arthur dari Mellisa, dia memberitahu Arthur dia sudah berselingkuh Arthur pun sakit hati dia pun memenggal kepala Boleyn, sebelum di penggal Boleyn sempat mengutuk keluarga Boleyn dia mengutuk semua keturunan Boleyn akan berubah menjadi siput.
"oh gitu, oh ya kamu tinggal di mana" sambil penasaran
"aku tidak ada rumah"
"oh gitu nanti kau tinggal di rumah ku ok"
"benarkah, Terima kasih"
****************
Sore pun tiba lonceng sekolah berbunyi Kaito pun langsung ke lapangan untuk membawa Ken, diperjalan pulang Kaito dan Ken memberikan tentang satu sama lain,
di sisi lain di sebuah ruangan berkumpul banyak sekali orang yang memakai pakaian hitam sedang rapat
"hey bagaimana kita menyerang desa ini" ucap salah satu orang
"pake nanya bakar lah pakai api" ucap pria sambil tersenyum
tiba tiba seseorang berpakaian hitam dengan topeng tengkorak berbicara
"jangan gegabah dulu ada orang itu tunggu 5 tahun lagi mungkin orang itu melemah" ucap orang yang mengenakan topeng tengkorak itu
"baiklah sudah diputuskan kita menyerang desa itu 5 tahun lagi" ucap seorang pria dengan jas hitam dia adalah pemimpin orang-orang berpakaian hitam
"Baik, bos! "