Emaknya Adul yang udah merhatiin daritadi bingung terhadap kejadian yang baru saja terjadi.
"Emak bingung! Daritadi kaamu ngomongin apa sih? Sambil nyebut nyebut nama Wahyu. Wahyu siapa?"
Japra menjawab dengan menatap tajam ke arah Wahyu, "ada makhluk pengganggu yang datang kemari! Emak ga perlu khawatir, biar ku musnahkan sekalian si pengganggu ini!"
Mendengar ocehan Japra menjadikan Wahyu kesal lalu ia berkata remeh, "Hoh~ kau merasa kau bisa memusnahkan ku?. . . Boleh juga, silahkan! Itu pun kalo kau mampu!"
*Seketika Japra berubah ke wujud aslinya*
Merespon pergerakan Japra, Wahyu juga balik ke wujud aslinya. *Wahyu berubah wujud menjadi malaikat sepenuhnya*
Adul yang bisa melihat langsung dua hal luar biasa itu, langsung terperanjat dalam kengerian. Bagaimana tidak! Japra memperlihatkan wujud Iblisnya dengan memunculkan mata iblis, tanduk iblis, sayap Iblis, serta aura yang begitu mencekam. Sedangkan Wahyu memperlihatkan wujud malaikatnya dengan cahaya menyelimuti dirinya, sepasang sayap yang sangat besar (seolah bisa menutupi bumi), dan auranya yang dahsyat walau tidak mencekam. . . . Beruntungnya emak Adul tidak dapat melihat dua hal luar biasa itu . Saat Japra merubah wujudnya ke bentuk aslinya pun, emak Adul tak dapat lagi melihatnya. Adul yang khawatir dengan apa yang bakalan terjadi, meminta emaknya tuk segera pergi menjauhi rumah.
"Mak! Pergi Mak! Jauh-jauh dari rumah!" Pinta Adul.
Dengan nada panik emaknya menanggapi, "Iya Dul! Emak pergi dulu Dul! Jaga dirimu baik-baik!"
*Emak Adul pergi menghilang— maaf salah menjauhi rumah*
Setelah mengevakuasi emaknya, Adul segera memisahkan perselisihan keduanya yang meledak-ledak. Pertama, Adul mencoba dengan lisannya.
"Hei kalian berdua! Hentikan pertengkaran sia-sia kalian sekarang juga!"
Japra menyahut, "Oke Dul! Tapi ntar, tunggu hingga ku musnahkan makhluk pengganggu ini dulu!"
Wahyu juga menyahuti Adul, "siap Dul! Tapi tunggu hingga ku hilangkan makhluk laknat ini dulu dari kehidupanmu!"
Sudah dicoba pun, hasilnya nihil. . . . Tapi. . . tiba-tiba Adul kepikiran ide cemerlang.
''Hei Wahyu! 'Paan?' Kuy kita ke tempat kejadian yang kau bilang itu! Makan juga sudah ku habiskan."
Mendengar itu Wahyu jadi kegirangan, "Wah! Benarkah! Syukurlah! . . . Tetap aja, tunggu hingga ku hilangkan makhluk ini lebih dulu."
Mendengar respon Wahyu membuat Adul patah semangat. Dia pun menghela napas.
"Haah~! Sepertinya sia-sia! Dahlah! Sudah ga ada harapan! Dua orang ini dah gak tertolong."
Sementara itu, disisi lain emak Adul sedang . . .
*Sambil berlari kecil* "Hufh! hufh! hufh! Bagaimana keadaan anakku sekarang? Apa dia baik-baik saja?. . .Aduh aku kuatir banget jika terjadi apa-apa dengan Adul!"
Lalu dia berhenti dari lari kecilnya. Tiba-tiba ia mengangkatkan kedua tangannya dilanjut menengadah kan ke langit. Saat menengadah dia menangis dan bermohon kepada Tuhan Yang Maha Pengabul dan Berkuasa, Allah SWT.
"Ya Allah Ya Tuhanku! Tolong selamatkan anakku! Tolong jaga dan lindungi dia di manapun keberadaannya. Dia anak baik Ya Allah! Dia selalu membantu ku dan jarang sekali membuatku marah! Maka dari itu Ya Allah, dengan keagungan dan kebesaran Mu aku mohon kabulkan! Amin amin amin Ya Rabbal 'Alamin!"
Setelah itu terjadilah sesuatu yang diluar nalar *banget*. Tiba-tiba langit mendung yang pada awalnya cerah *banget*. Gledek bertebaran *jegar juger duar* tapi anehnya ga ujan.
Adul yang memperhatikan hal itu makin nambah ngeri. Dia pusing tujuh keliling mengenai dua makhluk pala batu yang sedang naik pitam hanya gara-gara hal sepele. Maka, dengan penuh kebimbangan hati ia mencoba mengaktifkan kekuatan Ilahi.
"Astaghfirullahal'Azhim~ ya Allah kumohon hentikan perkelahian yang sia-sia ini!. . . Bismillahir rahmanir rahiim~ laa haw la walaa quwwata Illa billahil'aliyyil'azhim! Ya Wahyu ya Japra! Aku mohon pada kalian berdua mengehentikan ini. SEKARANG JUGA!!!" Kata Adul dengan suara lantang.
Sesuatu yang luar biasa tiba-tiba terjadi.
Japra berkata, "eh eh ada apa ini?" Wahyu pun berkata hal yang sama, "ada apaan ini?"
"Gubrak" *terbentur lah Japra dan Wahyu dilanjut dengan posisi tersungkur atau lebih tepatnya sujud*
Setelah kejadian itu Adul kaget Khan maen. Dia berucap, "ada apa ini? Napa kalian malah bersujud ke arahku? Padahal aku hanya ingin kalian berhenti itu saja. Tapi kenapa malah jadi seperti ini?"
Japra pun langsung berkomentar, "oi Dul! Apa yang udah lu perbuat? Aku tak bisa bergerak nih! Cepat bebaskan aku dari ini!"
Wahyu juga ikut berkomentar lalu ia berasumsi, "eh Dul! Apa kau sudah ngucapin kata basmalah? '. . .sudah!' lalu kau baca doa minta kekuatan seperti laa haw la gitu? 'iya sudah juga!' . . . Terakhir, apa yang kau nyatakan setelah ngucapin doa tadi? 'aku ingin kalian berhenti!' mmmh! Fix ini! 'apa maksud mu?' kau, secara langsung mengaktifkan kekuatan Ilahi. Dan secara tidak langsung kau menggunakan 'kekuasaan absolut' dalam penggunaan kekuatan Ilahi. Yang berarti segala sesuatu yang kau tuju bisa satu atau banyak akan tunduk padamu sepenuhnya entah siapapun itu kecuali sang pemilik sebenarnya Allah SWT!"
Lalu Japra mengomentari penuturan Wahyu, "kekuatan macam apa itu! Sangat diluar nalar! Bahkan aku dan Wahyu bisa kau tundukkan dengan mudahnya. Memang benar-benar kekuatan Ilahi! Ywdh kalo gitu cepat baca kalimat pengakhir kekuatan nya! Aku nyerah~"
Adul pun menyetujuinya dengan syarat,
Baiklah! Tapi ada syaratnya! 'baik! Apapun itu akan ku turuti!' balik lah ke wujud biasanya dan jangan pernah ngulang lagi serta cobalah akur satu sama lain!"
Setelah mendengar syarat yang diajukan tak sengaja Japra bercloteh, "kalo yang terakhir kek nya ga bisa deh! Mustahil! 'apa kamu bilang?' eh engga maaf! Akan ku coba usahakan!"
"Sip dah mantap!"
Wahyu berkata "Ywdh buru!"
"Oke!. . . Alhamdulillahi rabbil'alamin!"
Serempak Japra dan Wahyu mengucapkan syukur, "alhamdulilahi rabbil'alamin!"
Mendengar penuturan Wahyu perlahan Adul mulai memahami kekuatan Ilahi terkait tata cara nya.
"Hmm~ jadi gitu ternyata! Aku paham! 'bagus dah kalo gitu!' dengan kata lain aku bisa mengaktifkan lalu memilih tanpa harus nyebut namanya selama masih ada kesamaan. Benar begitu kan?!"
"Yaps! Tepat sekali! Kau bisa mengaktifkan nya saat itu disebabkan kau terjebak dalam posisi berbahaya terlebih lagi ada sebuah pertikaian. Dengan keadaan seperti itu saja sudah memenuhi syarat untuk pengaktifan! 'mantap!' yaudah yuk langsung aja ke TKP! Kita harus bergegas, kalo tidak gadis itu akan dalam bahaya!"
Adul dengan semangat berkata, "Japra! 'siap! POLTERGEIST!' Skuy kita capcus!"
Wahyu menyahut, "yuk lah!"
Kemudian melesat lah Adul dibantu oleh Japra dan Wahyu. Berkat Japra dan Wahyu tidak butuh waktu lama akhirnya semuanya sampai. Tanpa bantuan 'menghilangkan hawa keberadaan' pun Adul sudah kayak hilang hawa keberadaannya. Gimana tidak, dia terbang dengan kecepatan suara (berkat sayap Iblis Japra dan sayap malaikat Wahyu).
Tidak butuh waktu lama hanya 30 menit saja, akhirnya mereka semua tiba di lokasi kejadian. Merasa nggak asing dengan suasananya membuat Adul menebak sesuatu.
*Adul melihat sekeliling* "kok kayak ga asing Ama suasana yang begini?!. . .