Jadi, coba agak kita perhatikan sedikit. Dimulai dari pembicaraan, tak musti bincang dengan orang lain.
"Misalnya, orang lain meminjam barang padamu. Dan sisi lainnya, kau meminjamkan barang tersebut pada seseorang"
Keduanya sama kata arti pinjam, tapi ada makna yang bisa saja berubah.
Coba sedikit kita intip, kemungkinan reposisi yang berlangsung.
Yang pertama, saat orang lain meminjam suatu barang atau hal lain padamu, di sana tentu ada hal yang bernama pertimbangan.
Yang kedua, karena melihat orang lain seperti berkeinginan terhadap barang kepunyaanmu atau hal lain, maka kau pun meminjamkannya.
Ada perihal tentang pertimbangan antara keduanya, setelah mengintip kemungkinan-kemungkinan tragedi yang akan terjadi.
Sayangnya, secara spontan, jika benar praduga terwujud, seringkali kita langsung kecewa dan angkat bicara.
Kalau dipecah lagi secara lebar, bahkan tak segan mencerca orang tersebut. Tentu sebabnya adalah ingkar terhadap amanah. Pada konteks kasarnya, tak tahu diri dan tak tahu diuntung.
-bersambung..