Setelah mengendong tubuh istrinya ia masuk kedalam mobil dan menuju jalan pulang...semua keluarga dan Mertuanya menaiki mobil satunya lagi.
Sepanjang perjalanan ia meremas tangan istrinya dengan erat...sebab untuk berbuat lebih ada Riasan Pengantin yang harus ia jaga.
Seperti apakah wajah Enok sebenarnya... tentu saja ia cantik dan manis lebih manis lagi Susti dan Meksi yang mampu membuat Hermawan bertekuk lutut.
Senyuman bahagia jelas terlihat pada wajah mereka...sukses dalam pergulatan asmara yang telah lama dijalani...sukses merencanakan dengan matang.
Sesampainya dirumah mereka berdua disambut hangat oleh para kerabat dan sanak saudara yang sudah rela menunggu acara pernikahan yang digelar oleh keluarganya sampai tiga hari lamanya.
Ada acara Organ Tunggal... didatangkan seorang biduanita yang tubuhnya langsing dan lurus seperti teriplek...
"Selamat Menempuh hidup Baru untuk kedua mempelai yang berbahagia.... baiklah sebagai Hadiah dari kami dan saya sendiri Endang Sudanti dan teman saya Mis Angelica kita akan melantunkan lagu"Bojo Loro"
"Bojo Loro dari Akyu Angelica...buat Sugar Dady yang pengen Endang atau Akyu ...dengan senang hati... apalagi disini cucok meong...aught...sedot achf..."
"Iya cucok meong...meong...acght..."
Angelica sosok wanita setengah Dewa mengibas ngibaskan tangannya kekanan kiri tanpa sadar justru mendarat dikonti tamu undangan dan bahkan meremasnya lembut membuat si empunya malah menggoyangkan pinggulnya depan belakang... otomatis Angelica semakin liar....
Cepat Endang menabok tangan rekan kerjanya...
"Eh iya cucok dahsyat nanti ya...mmmuachh konti hedong nek...ai banget...ah...tunggu dibelakang panggung ya meo..."
Musik mulai dikumandangkan...Bojo Loro versi koplo terdengar asyik untuk bergoyang si empunya konti yang dielus Angelica mulai merasakan sempit celananya... Angelica berdandan sangat cantik...meski aslinya ia juga punya konti...tapi ia suka MB alias Main Bles atau belakang.
Sebagai anak semata wayang dan memiliki pekerjaan tetap tapi pernikahannya dengan istri pertamanya hampir 12 tahun tak dikaruniai seorang anak... tentunya sang Ibunda jadi sering sakit sakitan.
Ketika putranya mengatakan jika
ia akan menikahi bekas muridnya
sendiri membuat ibunya tak percaya sehingga ia akhirnya jujur dengan menciptakan kejadian awal sampai ia diusir oleh ibunya sendiri karena tak habis pikir...
Tapi ia tak mau menyerah,kembali ia menemui Ibunya dan ia menerima setiap
Kemarahan dan tudingan sebab ia mengakui dengan sadar...
"Keterlaluan kamu Wan...
Kamu tega sekali bisa bisanya selama ini
Kami tidak pernah mengajarkan hal
Terburuk seperti itu... tapi kenapa justru
Kamu tega Wan... kasihan itu anak...
Ceraikan istrimu dan nikahi dia...jika tidak
kamu telah berdosa anakku...hiks hiks "
"Bu... maafkan Wawan...saya salah
Tapi saja janji akan menikahinya setelah ia memiliki KTP nanti dan saya juga akan
Menceraikan istri saya sebab tanpa sepengetahuannya saya meminta seseorang untuk membuntuti kemanapun ia pergi...ditahun pertama saya sebetulnya sudah curiga...tapi saya diam dan jujur saya bahagia ketika mendapatkan Enok meskipun dengan cara yang salah..."
Bersimpuh dibawah kaki ibunya Rutiyah,sebagai seorang anak ia tak ingin menyakiti hati wanita...tapi semua itu sudah terlanjur jika saat itu tak melihat kelakuan istrinya yang sedang berselingkuh tak mungkin ia sampai berbuat nekad dengan menodai anak dibawah umur...
Hari ini Rutiyah menyambut anak dan menantunya didepan rumah...
Bulir-bulir air mata menetes diwajah tuannya.
"Semoga Allah memberikan Ridhonya anakku... kebahagiaan yang kalian impikan akan selalu ada "
Ucapnya seraya mencium keduanya
Hermawan dan Nonita mencium punggung tangan ibunya.
Mereka masuk ke dalam rumah dengan wajah bahagia.
Seluruh Staf dan Jajaran Dinas
menyalami keduanya begitupun para tamu undangan.
Wajah Nonita jadi sorotan sebab sangat muda dan terlihat segar... Suaminya
Terus mengandeng dengan erat pinggang istrinya membuat para tamu
Undangan tersenyum dengan tingkah lakunya.
"Cei cei ngga sabar kayaknya..."
"Nanti tunggu kami pulang... sabar dikit"
"Hahaha...kaya belum pernah menikah saja tapi memang cocok sih Wan...wes mantap neh..."
"Sssttt...diem... kalian pulang sana..."
"Lha baru makan seporsi bakso dodol"
"Bawa aja mangkoknya sekalian...gue udah kebelet neh...."
"Bangke lu... monyet banget sih...sabar dodol...amit amit jabang bayi..."
Candaan teman teman kuliah suaminya membuat wajah Enok merah muda....
Terlebih lagi suaminya justru mencium pipinya didepan mereka...lalu melumat bibirnya dengan lembut sontak yang didepan mereka berdua jadi ngiri.
"Iri... bilang Bos... hahaha"
"Anjir...muke gile...sue bener... dodol"
"Yok kita pulang...bangke ni bocah bikin Konti gue naik turun"
Sebenarnya temannya salfok sama Susti milik istrinya... ukurannya membuat dada berdesir... terlebih lagi belahan Susti itu sedikit banyak membuat Konti mereka sesak ingin keluar.
Tentu saja itu jelas terlihat besar bulat dan menonjol keluar...tapi disitulah letak kebahagiaan Ipap...yang tak pernah bisa lepas apalagi jauh.
Ia sendiri sudah bertekuk lutut karenanya.
"Busyeet...uhgft... anjir enak bener ya si Wawan dapat segitu gedenya..."
"Diem loe...muncung diajarin diem ngapa tuh biar gede super jumbo miliknya bukan kita...ngehe loe..."
"Iya dapat dimana tuh kunyuk...sue..."
"Duh kuping gue gatel dengerin ocehan
Yuk kita pulang ajah..."
Sementara para tamu wanita juga sampai berdecak kagum dengan Susti milik
Enok... mereka sampai minder dan melihat kedada masing-masing.
Setelah tamu undangan pulang... Wawan sudah merasa gatal dengan bajunya karena ia tak bisa bebas bergerak begitupun Enok.
Akhirnya mereka berdua masuk kedalam kamarnya dan membuka baju yang dirasa berat dan melelahkan.
Dibantu oleh Perias pengantin akhirnya kini menuju ke kamar mandi.
Namun didalam kamar mandi tersebut
Wawan sudah tidak bisa menahan lebih lama...ia lalu beraksi , membuat siapa yang akan masuk kedalam mundur seketika saat mendengar suara desahan demi desahan si Wawan dan Enok.
Hingga seluruh peralatan rias ditinggal oleh pemiliknya karena merasa tak enak hati untuk masuk.
Sesudah keluar dari kamar mandi
Kembali Wawan melahap Meksi istrinya dengan lahap... sekali lagi ia aktif...
Pintu kamar diketuk sudah ada puluhan kali tapi mundur lagi saat suara dari kamar terdengar
"Aughsh..."
"Awuhsg..."
"Hampstt..."
Bibir Enok mengeluarkan suaranya dengan menggelinjang....
Plok
Plok
Plok
Auhgsh .
Auwsh...
Ipap...aueswh...
Maju mundur pantatnya pelan
dan lembut... Konti hitam besar dan panjang super jumbo itu masuk lima Senti mundur dua Senti terus masuk tujuh Senti diam satu menit menari nari dibibir Meksi...gaya masuk mundur masuk diem terus goyang membuat meksinya berdenyut berkali kali....
Kelihaian Ipap membuat meksinya semakin buas berdenyut...itu memang pancingan yang akan memberikan sensasi tersendiri buat Wawan....
Kontinya seperti dipijat Meksi milik Enok
Susti super jumbo miliknya kini penuh dengan warna merah disana sini...
Besar kuat dan panjang super jumbo miliknya terbayar rasanya oleh Meksi
Wajah keduanya merah muda... dengan keringat bercucuran... tubuhnya otomatis jumbo karena miliknya saja jumbo.
Tinggi badan 180 dengan bobot 130 kilo tentu membuat meksinya berdenyut berkali kali... hingga ia rela menunggu bertahun tahun lamanya...
"Ipap...makan yuk..."
"Kenapa sayang... lapar yah...oke... habis mandi dulu ya..."
"Ya udah mandi sana...aku siapkan baju ganti..."
Wawan menurut kata kata istrinya ia bergegas masuk kedalam kamar mandi dan Enok menyiapkan baju... setelah ia selesai memilih baju yang pantas untuk dipakai suaminya keluar.
Kini giliran ia mandi... Wawan melihat susti super jumbo milik istrinya dengan menelan ludah... meskipun sudah hampir 5 tahun menikmatinya ia tak pernah bosan dan selalu ingin lagi dan lagi.
Ia justru mengekor dari belakang dan ikut menggosok punggung istrinya....dan mencuci tubuhnya dengan sabun... tangannya kembali aktif... begitupun
Lidahnya... menjilati meksinya dengan lembut...mau tak mau membuat Enok
Mendesah ...
Auhgshss....
Konti masuk kedalam perlahan...
Kedua Kaki istrinya diangkat dipaha sambil duduk dibibir bak mandi...susti dilumat cerynya dengan lahap.
Kembali pertarungan sengit keduanya terjadi... suara air mengalah sebab suara keduanya lebih keras...
Ashassw...
Awshuw...
Lenguhan panjang keduanya....
Enok yang sudah melayani selama lima tahun dan sudah aktif setiap hari pekerjaannya melayani Ipap atau Wawan tentu semakin ahli memuaskan terlebih miliknya mampu memuaskan hasrat Konti kesayangannya.
Tiwen yang sudah paham karakter keduanya memilih pulang kerumahnya sebab ia sendiri sudah ditunggu Darso dirumahnya....
Ibunya Wawan sudah dari siang pulang sebab ia lupa membawa obat....kini tinggal pembantunya dan seorang tukang bersih bersih.
"Ti... kapan mereka akan keluar dari kamar...dari sore sampe siang hari belum juga selesai...apa biasa seperti ini?"
"Bisa berhari hari Kang...saya justru enak cuma nyediain makanan terus tidur lagi... esoknya sama nyediain makanan tidur lagi sampai mereka berdua benar benar keluar dari kamar...."
"Wah...enak sekali jadi kamu... punya majikan kaya gitu..."
Fitri justru salfok sama Kang Bejo...sebab Kontinya justru semakin naik diatas... tentu saja ia langsung pegang dari luar dan memijit mijitnya dengan lembut...
Bejo merasakan kenikmatan ia dengan cepat membuka kolor nya karena ia tak memakai kaos sama sekali cuma celana kolor saja....
"Mau yah...yuk ... kekamar saja biar leluasa kamu nikmati..."
Keduanya menuju kamar yang memang saat ini kamar itu dibelakang punggung Fitri.
Rupanya Fitri yang hanya memakai daster pendek itu justru tak memakai cede ataupun bungkus susti.
Bejo mengunci pintu dari dalam...ia menarik daster keatas dan menemukan dua susti ukuran 36per 80... lumayan membuat Kontinya menempel disela-sela paha mulus.
Kolor ditarik kebawah dan
Aowh... Hitam panjang...
Fitri sampai ngiler meksinya...ia turun kebawah dan melahap Konti tersebut dengan buas...
Bejo sendiri sampai merem melek...
Bibirnya makan cabe level 20 hingga Fitri semakin menjadi jadi lidahnya melilit lubang satu Senti dikontinya....
Bejo tak mau kalah ia mengajak Fitri tidur melahap Konti dan ia sendiri melumat meksinya....Gaya Enam sembilan...
Berbalik ia telungkup dan mulai gaya Belydance ...sebab telurnya seperti bel meraung ke Meksi Fitri.
Susti diremas remas dari belakang
Konti masuk dan keluar ditepuk tepuk ke pantat Fitri lalu masuk maju mundur pelan dan berhenti ada 1 menit lalu maju lagi dan goyang oplosan...
Fitri yang sudah tujuh tahun tak disentuh oleh lelaki kini semakin liar.... suaranya berisik...dan itu memuaskan ditelinga Bejo yang seorang perjaka tua ...
Buruh bersih bersih tak memiliki banyak uang untuk jajan diluar...tapi ia memiliki kelebihan tersendiri yakni Kontinya berotot besar agak lebar hitam hingga mentok dimeksinya.
Sebagai buruh tentu kekuatan fisik tak diragukan lagi... Fitripun sama karena tenaganya lumayan besar...bak singa yang lepas dari kandangnya keduanya mengikuti jejak majikan.
Wawan keluar dari kamar hanya mengambil makanan dan minuman lalu masuk lagi... begitupun Bejo dan Fitri ketika selesai mengurus rumah dan dapur dibantu Bejo membuat pekerjaan cepat selesai... ketika makanan sudah tersaji dimeja.
Dengan cepat keduanya masuk kedalam kamar membuat lukisan peluh....sampai pagi baru keluar dan menyelesaikan pekerjaan lalu masuk lagi.
Sampai Dua bulan lamanya aktivitas nambang Meksi antara majikan dan pembantunya saling balapan... hingga Fitri tersadar sudah dua bulan ia tak haid begitupun Enok.
Bejo sebenarnya juga menyadari sebab selama dua bulan itu mereka berdua menikmati tambang Konti dan Meksi...kabar gembira atau sedih...sebab ia dan Fitri belum menikah.
Jika majikan mereka sudah menikah....
Bencana alam nih.... keenakan sampai lupa...tapi Fitri yang tengah hamil muda justru semakin tak terkendali dan ia kerap merengek minta meski baru selesai.
Bawaan bayi yang pengen diberi pupuk penguat supaya lebih subur....jelas ini membuat Bejo tak mau membuat anaknya kelaparan didalam... hanya saja lebih lembut cara menambang gulalinya
Enok sendiri bukan cuma aktif tapi ia selalu minta diatas... supaya nyaman dan Wawan tak menyadari jika istrinya hamil tapi ada sesuatu yang membuatnya sedikit aneh yakni Kontinya semakin dipijat didalam Meksi istrinya dan itu luar biasa enak.
Sampai tiba ia kembali ke kantor... ketika dikantor tak sadar melihat Penanggalan dan ia duduk minum kopi sembari merokok.
"Gimana Bro... sukses dong..."
"Ya gua sukses setiap hari goyang dumang... emang kenapa"
"Lo inget cuti Lo sampai bini Lo hamil kan masa lupa sih"
"Ntar dulu.... dua bulan gue main ngga pernah terlewatkan seharipun... berarti dua bulan itu bini gue tidak haid...wah.... terimakasih Bro...gue pulang sekarang takut ngga tahu dianya jika hamil "
Bergegas pulang dengan wajah cerah tak lupa ia mampir ke apotek membeli alat tes kehamilan.... tidak tanggung tanggung ia beli satu dus.
Ketika memasuki halaman ia melihat Bejo dan Fitri yang tengah duduk bersama..