Keesokan paginya sehari sebelum Alessandra berangkat, ia terlihat sedang berbincang-bincang dengan kedua temannya di taman sambil menikmati pesta teh yang mereka adakan secara mendadak. Hal ini terjadi karena kedua temannya, Isabella dan Seraphina datang berkunjung ke istana secara mendadak.
"Jadi, apa anda akan menjelaskannya pada kami Tuan Putri?" Tanya Isabella dengan tenang. Sikapnya yang selalu elegan itu benar-benar mencerminkan seorang lady bangsawan.
"Benar! Kami sangat terkejut melihat anda berdansa dengan pria lain selain Yang Mulia Kaisar dan Pangeran!" Sambung Seraphina dengan berapi-api.
"Ah itu... Sebenarnya, dia adalah Pangeran Vincent." Jawab Alessandra ragu. Ia tidak menyangka kedua temannya itu akan menginterogasinya tentang kejadian kemarin di pesta ulang tahunnya.
"Pangeran Vincent? Bukankah ia adalah Pangeran ketiga Habsburg?" Tanya Seraphina yang kebingungan.
"Itu benar. Awalnya, aku juga tidak menyangka sama sekali jika ia adalah Pangeran Vincent. Sebab ia sama sekali tidak pernah berpartisipasi dalam acara manapun." Jawab Alessandra untuk memperjelas perkataannya.
"Memang benar ia belum pernah tampil dihadapan publik secara langsung. Berbeda dengan kedua kakaknya yang jenius, ia hanyalah seorang anak biasa yang usianya tidak berbeda jauh dengan kita." Issabela pun menjelaskannya tetap dengan sikap anggunnya itu.
"Eh? Benar juga. Selama ini tidak banyak rumor yang membicarakan tentang dirinya. Berbeda sekali dengan kedua kakaknya yang selalu memiliki rumor tentang apapun yang mererka lakukan." Ucap Seraphina dengan wajah serius.
"Seraphina, bukankah kakakmu adalah orang yang hebat dalam mencari informasi seseorang secara diam-diam?" Tanya Alessandra pada Seraphina.
"Ah... itu benar Tuan Putri. Namun, apakah anda tertarik untuk mencari informasi lebih jauh tentang Pangeran Vincent?" Tanya Seraphina untuk memastikan.
"Rupanya kau sudah mengerti apa yang kumaksud. Benar, tolong sampaikan perintahku pada Tuan Muda Gabriel untuk mencari informasi tentang Pangeran Vincent dan tidak boleh ada yang terlewat. Untuk detailnya, aku akan mengirim surat ke kediaman Tudor nanti. Karena sepertinya aku tidak akan berada di istana dalam waktu yang cukup lama." Jelas Alessandra dengan senyuman di wajahnya.
"Eh? Memangnya anda akan pergi kemana?" Tanya Seraphina penasaran.
"Apakah ini ada kaitannya dengan anda yang dikabarkan akan pergi ke kuil suci Bourbon untuk menemui Sri Paus?" Tanya Issabella begitu saja.
"Wah... Apakah Marchioness yang memberitahukannya padamu lady?" Tanya Alesandra pada Isabella.
"Tidak peduli saya mendapatkan informasi ini darimana. anda hanya perlu menjawabnya saja Tuan Putri." Cetus Isabella dengan dingin.
"Aku yakin bahwa Marchioness sudah memperingatimu untuk tutup mulut. Karena informasi itu tidak boleh tersebar luas." Balas Alessandra yang masih tidak mau mengalah.
"Jadi, anda tidak mempercayai kami yang sudah berteman dengan anda sejak kecil?" Timpal Isabella dengan tatapan dinginnya.
Melihat kedua temannya yang seperti itu, Seraphina jadi bingung sendiri harus berbuat apa. Sebab tidak akan mudah untuk memisahkan mereka berdua yang sedang beradu mulut.
"Ada apa ini? Mengapa suasana di sini begitu dingin?" Tanya Vincent sambil berjalan menghampiri mereka bertiga.
"Anda siapa? Mengapa anda bisa berada di sini?" Tanya Seraphina dengan polosnya.
"Ada urusan apa anda di sini Pangeran Vincent?" Tanya Alessandra heran. Karena taman ini bukanlah taman yang bisa dimasuki sembarang orang.
"Hah?! Pangeran Vincent?!" Teriak Seraphina terkejut.
"Saya Vincent Nash Habsburg, senang bertemu dengan anda sekalian lady." Ucap Vincent memperkenalkan dirinya sambil tersenyum.
"Jadi, mengapa anda bisa berada di sini?" Tanya Alessandra sekali lagi.
"Tenang saja Tuan Putri, saya sudah mendapatkan izin dari Yang Mulia Kaisar untuk dapat mengunjungi semua tempat yang ada di istana ini." Jelas Vincent dengan santai sambil duduk di sebelah Alessandra.
"Lalu apa alasan anda datang kemari? Tidak mungkin tidak ada seorangpun yang tidak memberitahu anda jika saya sedang bersama tamu saya di sini." Tanya Alessandra lagi.
"Apakah ada alasan khusus bagi saya untuk bisa menemui tunangan saya?" Jawab Vincent dengan santai sambil tersenyum ke arah Alessandra.
Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Vincent, membuat Isabella dan Seraphina pun terkejut.
"Tu-tunangan?" Tanya Isabella dengan ekspresi terkejutnya.
"Tuan Putri, sejak kapan anda bertunangan? Mengapa anda teidak memberitahu kami sama sekali?!" Celoteh Seraphina dengan suara lantang yang membuat suasana di sana semakin canggung.
"Te-tenanglah." Ucap Alessandra yaang juga terkejut dengan reaksi keduanya.
"Tuan Putri Alessandra. Sebaiknya anda dapat menjelaskannya dengan baik pada kami." Ucapan tegas Isabella itupun membuat Alessandra merinding.