"Hehe... benar, kita tidak tahu sama lain."
Tiga kerangka manusia terbangun dari tanah, berlari mengejar Kaizoku dengan sangat cepat.
"Huh!?" Kaizoku dengan cepat mengayunkan pedangnya ke arah leher kerangka manusia tersebut. Satu berhasil dikalahkan, satu lagi masih berlari dari belakang kerangka manusia sebelumnya.
Kaizoku berhasil menebas leher kerangka manusia lainnya. Namun tidak berhenti dari situ, puluhan kerangka manusia terbangun dan tanah mengejar Kaizoku.
Kaizoku terus-menerus menebas leher para kerangka manusia tersebut, namun jumlahnya terlalu banyak mengakibatkan Kaizoku kewalahan menahan semua kerangka manusia tersebut.
Kedua kaki Kaizoku berhasil di genggam oleh salah satu kerangka manusia membuat Kaizoku kehilangan keseimbangannya dan hampir jatuh.
Saat Kaizoku hampir terjatuh kerangka manusia lainnya menarik badan Kaizoku lalu menggenggam tangan kirinya.
Kerangka lainnya sampai di depan Kaizoku dan langsung menggenggam tangan kiri Kaizoku.
"Tchh... Satu-satu sini!" ucap Kaizoku sambil mencoba untuk melepaskan kedua tangannya dari genggaman kerangka manusia.
Saat Kaizoku melihat ke depan, tiba-tiba sabit milik Gon bergerak dengan sangat cepat menujunya.
Saat sabit tersebut hampir mengenai Kaizoku, tombak tersebut berubah menjadi Gon dengan tangan kanannya ke depan, infin menyentuh wajah Kaizoku dengan cairan hijaunya.
"Huh!? HHEEE!!" tepat sebelum jari Gon mengenai mata kiri Kaizoku, untungnya Kaizoku berhasil mengaktifkan
Gon, kerangka-kerangka manusia, waktu itu sendiri, semuanya berhenti setelah Kaizoku mengaktifkan
Dalam kesempatan ini Kaizoku menarik kedua tangannya sekuat mungkin, melepaskan kedua tangannya dari genggaman dua kerangka manusia.
Setelah berhasil melepaskan kedua tangannya, Kaizoku menarik kaki kanannya lalu menendang kerangka manusia yang ada di bawahnya.
"Eaarrghh... Menyusahkan saja." Kaizoku mengambil Berseker yang jatuh.
Dia menciptakan kertas lagi untuk bisa menyerang Gon.
Namun sebelum Kaizoku berhasil menaruh kertasnya di dekat Gon, tiba-tiba dia merasakan rasa sakit di bagian mata kirinya. Memaksa Kaizoku untuk mematikan Deadeye nya.
Alhasil Kaizoku harus menghindar dari sentuhan Gon yang sudah sangat dekat.
Namun Gon sudah memprediksi kejadian ini, sabit dia terbang memutar menuju ke tangan Gon.
Dengan hoki yang sangat kuat, Kaizoku berhasil menghindar sabit tersebut, hanya mengenai lengan kanan jas hitam panjang, merobeknya sampai memperlihatkan lengan Kaizoku.
"Ggrrhhh... Hampir mengenaiku." ucap Kaizoku dengan nafas berat.
Gon memutarkan badannya dan langsung mencoba untuk menyerang Kaizoku kembali dengan sabitnya.
Kaizoku yang masih deg-degan tidak siap untuk menghindar alhasil dia menggunakan kertasnya ke sabit tersebut untuk menghilangkan cairan hijau sementara.
Setelah kertas tersebut mengenai cairan hijau, otomatis hancur dan cairan tersebut untuk sementara menghilang, memberi kesempatan untuk Kaizoku memegang gagang sabit, menahan ayunan dari Gon.
Dengan cepat Kaizoku menciptakan kertas lagi di tangannya dan langsung menampar pipi Gon dengan kertas tersebut.
Cairan hijau yang ada di pipi kanan Gon menghilang sementara, dengan cepat tangan kanan Kaizoku membuang Berseker ke tanah lalu menarik Destion yang ada di saku kiri Kaizoku.
Kaizoku berniat untuk menyelesaikan ini dengan cara menembakkan mata api yang tersisa.
Dengan fokus yang cukup Kaizoku mengarahkan Destion ke mata kanan Gon, dengan sasaran yang cukup akurat Kaizoku menarik pelatuknya.
Menembakkan sebuah peluru yang melaju sangat kencang ke dalam mata api Gon.
Gon terpental cukup jauh akibat tembakan tersebut, kedua mata api milik Gon telah menghilang...