Kaizoku berjalan menghadapi Gon dan Lilith, dia berjalan dengan lambat tanpa mengeluarkan emosi sedikitpun.
"Lihatlah sang pahlawan sedih ini, kehilangan seseorang yang berharga." Lilith menertawakan kesedihan Kaizoku dengan gamblangnya.
"Ah sudahlah, lagipula kamu tidak memiliki kesempatan untuk menang lagi. Apa yang kamu lakukan hanya dengan satu mata saja." Lilith tertawa lagi, namun kali ini Lilith menertawakan Kaizoku yang sekarang hanya memiliki satu mata.
Berbeda dengan Lilith yang sedang asik menertawakan Kaizoku. Gon hanya berdiam saja melihat Kaizoku yang berjalan semakin dekat.
"Kalian menculik Eve, merusak Sylphy, dan membunuh mata kiri ku... Kalian memang tidak bisa dimaafkan, sekarang aku paham kenapa aku di panggil di dunia ini..." ucap Kaizoku dengan muka datar.
"Tapi sayang, perjalananmu akan selesai disini!"
Klon dari Lilith terbang menuju ke Kaizoku dengan sangat cepat.
Namun tiba-tiba sebelum klon tersebut menyentuh tanah, kepala dari klon Lilith terbelah menjadi dua lalu menghilang.
"A-Apa!? Mustahil!"
Lilith sangat terkejut melihat klonnya yang hancur hanya dengan waktu dibawah satu detik. Lilith tidak melihat pergerakan dari Kaizoku, membuatnya sangat kebingungan bagaimana bisa Kaizoku membunuh klonnya sangat mudah dan cepat.
"Itu... Itu mustahil! Kamu tidak akan bisa melebihi kami! Kami adalah penguasa Underworld! Dunia paling menakutkan! Mustahil untuk mengalahkan kematian!" ucap Lilith yang masih tidak bisa menerima kenyataan jika Kaizoku tiba-tiba menjadi lebih kuat.
"Tidak akan kubiarkan!" Lilith terbang dengan sangat cepat menuju ke Kaizoku yang masih berjalan.
"HIIYYAAAAAA!!!"
Dengan semangatnya Lilith mengarahkan perisainya ke arah Kaizoku yang masih berjalan dengan lambat.
Saat perisai tersebut hampir mengenai dada Kaizoku, Lilith merasakan sesak nafas secara tiba-tiba dan penglihatannya seketika pudar.
Hal terakhir yang Lilith rasakan adalah rasa seperti kepala Lilith yang terjatuh dari badannya.
Hal terakhir yang Lilith lihat adalah sepatu Kaizoku yang sudah kotor dan robek-robek.
Lilith mati di tangan Kaizoku dengan cara yang sama seperti klonnya, kepalanya terpisah dari badannya dan terjatuh di depan sepatu Kaizoku.
Kaizoku tetap berjalan ke depan seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Semakin mendekati ke Gon yang dari tadi masih diam melihat Kaizoku membunuh pelayan setianya.
Setelah sampai tepat di depan Gon, Kaizoku melepaskan perban-perban di mata kirinya. Memperlihatkan ke Gon pupil putihnya, mata buta dari Kaizoku akibat cairan yang dihasilkan oleh sabit milik Gon.
"Terimakasih Gon... Kamu mengasih aku sebuah kutukan dan sebuah anugerah. Kutukan yang kamu hasilkan adalah membuat ku buta satu mata, tapi anugerah yang kamu hasilkan adalah sebuah kekuatan yang sangat luar biasa. Aku tidak tahu, haruskah aku berterimakasih atau marah kepadamu, jujur aku bingung."
Kaizoku melihat ke atas, melihat tepat ke kepala Gon yang masih berdiam mendengarkan semua perkataan Kaizoku.
"Aku mengenalmu, dari wajahmu dan badanmu. Kamu adalah naga yang ada di lukisan milikmu bukan? Menunggu lawan yang sepadan denganmu? Akhirnya pencapaian mu sudah tercapai, yaitu aku. Dan wajah itu, aku tidak akan melupakan wajah kepala naga yang pernah menyakiti Sylphy."
Gon terdiam untuk seketika, lalu memberanikan diri untuk bertanya kepada Kaizoku.
"Kamu menyinggung kutukan dan anugerah, namun tidak memberitahu apa anugerah yang Gon kasih kepadamu." ucap Gon sambil bertanya-tanya.
"Anugerah apa yang kamu kasih? Heh... Ini adalah anugerah yang kamu kasih... Deadeye."
Di sekitar pupil putih Kaizoku terlihat lebih dari empat pembuluh darah muncul.