"Demi Dewi Pertolongan..." Sylphy melihat sebuah naga tulang yang sangat-sangat besar, menghancurkan setengah dari kerajaan tersebut.
Naga tersebut berdiri di atas puncak kerjaan, melihat Sylphy dengan tatapan yang sangat mengerikan.
Naga tersebut terbang menuju ke Sylphy lalu mendarat tepat di depannya.
Dengan dua mata api hijau yang terus membara panas, dan nafas yang panas. Kepala naga tersebut mendekati Sylphy.
"GGGRRHHH MATI..." ucap sang naga dengan suara yang sangat-sangat berat dan serak.
Naga tersebut membuka mulutnya. Sylphy merasakan tarikan yang sangat kuat, dengan cepat Sylphy berlari ke samping untuk tidak terhisap ke dalam mulutnya.
Saat Sylphy masih berlari-lari ke samping, tiba-tiba dari mulut naga tersebut keluar sebuah tembakan api hijau yang membakar pasir-pasir tanah.
"Gah!? Dia bisa mengeluarkan api!?" Sylphy terus berlari-lari memutari naga tersebut.
Naga tersebut mengikuti gerakan Sylphy, menggerakkan kepalanya mengarahkan ke Sylphy yang sedang berlari-lari.
Melihat ke belakang, Sylphy melihat semburan api hijau tersebut yang sedang mengejar Sylphy dari belakang.
"GRHH... BAIKLAH, JIKA KAMU INGIN BERMAIN DENGAN KU!" Sylphy melompat ke atas punggung naga tersebut.
Tiba-tiba dari atas Lilith mendarat di atas Sylphy dengan perisainya.
Dengan reflek yang sangat kuat, Sylphy langsung menahan dorongan perisai dari Lilith. "HEH!? KAMU KEMBALI YA?"
Sylphy dan Lilith saling adu kekuatan mendorong. "Matilah kamu... Tuan Gon sudah berubah menjadi wujud aslinya, akan memakan jiwa dan badan mu!"
Sabit milik Gon tiba-tiba terbang menuju ke mereka berdua, namun Lilith dengan cepatnya memegang sabit tersebut sebelum menyentuh tanah.
Lilith langsung menggerakkan sabit tersebut ke Sylphy, memaksa Sylphy untuk melepaskan dorongannya dari perisai Lilith
Sylphy melompat ke belakang membuat jarak. "Heh, memakai senjata tuan mu setelah aku menghancurkan senjata mu? Sangat lemah."
Lilith tertawa kecil mendengar perkataan dari Sylphy. "Menghancurkan senjata ku? Yang kamu hancurkan adalah bawahan dari senjata asli ku, senjata asli ku adalah prisai ini... Benar tidak? Valkyrie." Lilith mengelus-elus perisainya dengan rasa sayang yang luar biasa.
"Dasar orang aneh..." Sylphy melompat ke atas dengan kedua cakarnya yang siap untuk menyerang.
Dengan cepat Lilith menahan cakar Sylphy dengan perisainya.
Tidak mau kalah, Sylphy mencoba untuk menendang kedua kaki Lilith dari bawah.
Tendangan tersebut berhasil di tahan oleh sabit yang di pegang oleh Lilith. Sylphy yang sudah tahu ini akan terjadi, dia memegang atas kepala Lilith lalu melompat ke belakangnya lalu menendang punggung Lilith dengan keras dan cepat.
Serangan tersebut berhasil membuat Lilith terkejut, gerakan di luar ekspektasi Lilith. "Huh!?"
Melihat Lilith yang lengah akibat terkejut, Sylphy melanjutkan serangannya dengan cara menusukkan cakarnya ke leher Lilith.
Namun sebelum cakar berhasil menusuk ke leher Lilith, Sylphy merasakan kedua kakinya sedang di gigit.
Sesuai dugaan Sylphy, mulut naga tersebut mengigit kedua kaki Sylphy lalu menarik Sylphy dari punggungnya.
Saat mulut naga tersebut ingin tertutup, Sylphy berhasil menahan mulut tersebut dari tertutup. "GRRHRHH!!! BERANINYA KAMU INGIN MEMAKAN KU!?"
Lilith pun kesal akibat dia masih kalah melawan Sylphy. Lilith terbangun dari jatuhnya lalu melompat ke depan naga tersebut, melihat Sylphy yang sedang menahan mulut naga tersebut.
"Ngomong-ngomong, dimana si pahlawan itu? Heh, jangan bilang dia kabur dari kita." Lilith berjalan lebih dekat lagi ke Sylphy yang masih menahan mulut naga.
"Mana aku tahu, biarkan dia kabur! Lawan mu adalah aku, dan jangan berani menyentuh pahlawan ku lagi..."
Lilith tertawa mendengar jawaban dari Sylphy.