Sylphy menyampaikan semuanya yang dia dengar. Informasi tersebut tentu membuat mereka sangat-sangat panik jika identitas mereka akan segera terbongkar.
Keringat bercucuran sangat deras, dengan wajah sekuat mungkin menahan rasa panik dan takut. Mereka masih tetap berdiri tegak walaupun mereka sudah tahu pasti akan ketahuan identitas mereka.
Suara jejak kaki semakin dekat, menaiki tangga melingkar di depan mereka.
Pria yang tadi sudah tenang, memungkinkan persentase Kaizoku dan Sylphy ketahuan sangat-sangat besar dikarenakan merekalah orang yang sedang dicari-cari.
Gon dan pria tersebut datang di depan Kaizoku, sang pria mulai untuk melihat-lihat wajah orang disekitarnya.
Dengan cepat pria tersebut mefokuskan penglihatannya ke Kaizoku.
"Huh... Sepertinya aku mengenal wajah tersebut... Aha! Dialah Kaizoku! Wajahnya terpampang luas di bounty poster!"
Gon terkejut mendengar perkataan tersebut, tanpa basa-basi dia langsung memanggil senjatanya untuk menyerang Kaizoku.
"Apa!? Grrr... Chamenos!"
Tidak lebih dari lima detik sebuah tulang sabit besar langsung mendarat ke tangan Gon. Dengan cepat Gon melompat ke atas dan mengarahkan ujung sabitnya tepat ke Kaizoku.
"Huh!?"
Kaizoku melihat Destion yang terlempar di atasnya. Dengan sangat cepat Kaizoku mengambil Destion lalu menahan sabit yang hampir mengenai mata kirinya dengan Destion di kedua tangannya.
Melihat ke arah belakang, ternyata Sylphy lah yang melempar Destion setelah sihir tersebut telah hilang oleh Lilith.
"Lihat ke depan HEROO!"
Kaizoku mengembalikan penglihatannya ke depan, secara tiba-tiba kaki tulang Gon menendang wajah Kaizoku dengan sangat keras.
Terlempar jauh sampai ujung ruangan dan menabrak tembok yang keras.
Sylphy yang masih sibuk menahan Lilith melihat Kaizoku yang terlempar dia berteriak.
"Kai! Ggrrhhh..."
Pria tersebut sepertinya ingin membantu Lilith, namun Sylphy dengan cepat menendang kepala pria tersebut, dengan kedua tangannya yang masih menahan Lilith.
Gon berjalan mendekat Kaizoku, dengan gesekan sabit tulang di atas lantai.
"Aku tidak mengira, ternyata kamu lah orang yang dicari oleh tuan Ishayaki. Tuan Isha hanya memberitahu jika orang tersebut hanya jago menembak, ternyata kamu jago berpedang juga.."
Lilith tertawa melihat tuannya yang sudah mulai bergerak untuk melawan, dia mengejek Sylphy jika nyawa mereka akan segera menghilang.
"Gahahaha! Tuan Gon sudah mulai bergerak, matilah kalian... Tuan Gon tidak mengenal apa itu belas kasihan..."
Kaizoku tersenyum kecil, dia berkata dengan nada semangat.
"Akhirnya... Aku bertemu lagi denganmu Destion..."
Berdiri dari duduknya, Kaizoku siap untuk melawan apapun di depannya selagi Destion masih ada bersamanya.
"Destion... Kamu mendapatkan teman baru loh... Silahkan berkenalan dengan Berseker..."
Kaizoku mengambil Berseker dari punggungnya lalu memperkenalkannya ke Destion.
Gon yang melihat perilaku Kaizoku cukup kesal dikarenakan Kaizoku terlihat tidak serius saat sedang melawan dirinya.
"Gon akan membawa jiwamu untuk tuan Ishayaki... Jadi bersiaplah!"
Untuk kedua kalinya Gon melompat ke atas lalu mengarahkan ujung sabitnya mengarah ke Kaizoku.
Dengan cepat Kaizoku menaruh Destion ke sakunya, lalu menahan serangan Gon dengan Berseker yang sudah siap di genggaman kedua tangan Kaizoku.
"Heh, membawa jiwa ku? Mustahil setelah aku menghancurkan tubuhmu menjadi debu!"
Gon yang marah memutarkan sabitnya kebawah, memaksa Kaizoku untuk memundurkan kepalanya ke belakang menghindari ujung belakang dari sabit tersebut.
Dengan cerdiknya Kaizoku memutar sabit tersebut ke atas kembali ke arah Gon, di luar ekspektasi ternyata serangan tersebut berhasil mengenai kepala Gon, namun tidak terlalu terasa.
"Grrrhh... Kamu akan menyesal melakukannya...."