Chereads / aku punya ruang ajaib / Chapter 4 - chapter 3

Chapter 4 - chapter 3

Ronin terkejut bahwa kesadarannya tampak tertarik ke lokasi yang diinginkannya, begitu dia berpikir ingin melihat planet yang isinya gunung berapi tiba-tiba saja kesadarannya tertarik ke sebuah planet yang sangat jauh dan isinya penuh dengan gunung berapi dan lahar. 

Dia tampaknya dapat menemukan lokasi yang dia cari hanya dengan memikirkannya, dia pun kembali ke planet tadi.

Ada banyak pohon buah buahan, dia mengambil beberapa, dia mencium buah merah yang tampak seperti jambu dan memakannya. 

Rasa buah merah yang asam, manis, dan segar membuat tubuh Ronin gila kesenangan. Ini adalah sebuah harta! 

Ronin melihat makhluk makhluk di planet itu ada yang memakan buah buahan, dia hanya memakan buah yang dimakan oleh makhluk makhluk di dalamnya.

Setelah makan selusin buah berbeda Ronin merasa segar dan senang. 

"Kira kira bagaimana kalau aku masuk ke dunia itu ya?", Ronin mau tak mau memikirkannya. 

Oksigen tampaknya ada di dunia itu, tapi hewan hewan di sana pun sangat besar besar dia harus bersembunyi pula di dunia itu. 

Ronin menatap perumahan kumuh di sekitarnya, dia tersenyum dengan lebar. 

"Aku akan menggunakan mereka semua saja sebagai kelinci percobaan"

Ronin bersemangat, dia menyadari bahwa ada yang berbeda dari dirinya, saat dicek jangkauan dia mengambil barang bertambah jauh. 

Dia mencoba mengambil sebongkah batu yang jaraknya 500 meter ke dalam ruangnya, dan batu itu tiba tiba hilang dan muncul di dalam planet yang barusan dia lihat. 

Jarak terjauhnya dia belum mengetahuinya, mungkin dia akan mencari tahu sekarang..... 

Ronin menutup matanya dan berfokus ke sekelilingnya dia merasakan kesadarannya menutupi perumahan Kumuh, perumahan petani dimana ada ladang yang ditumbuhi beras dan gandum dimana mana. 

Kesadarannya terus meluas hingga ke dalam kota, saat masuk ke dalam kota Ronin begitu terkejut melihat isinya. 

Dia belum pernah kedalam kota sebelumnya, tapi isinya cukup rapi dengan rumah terbuat dari batu, genteng dari tanah liat berwarna merah, banyak orang tidur dan ada pasar yang buka 24 jam di dalamnya. 

Di sana terdapat sebuah bangunan 5 lantai, bangunan paling besar di kota, bentuk bangunannya menyerupai rumah tua dengan cerobong dan menara, jendelanya dari jendela kaca dan terdapat banyak penjaga dimana mana. 

Ronin menarik kesadarannya, dia takut ada orang berkemampuan khusus yang menyadari perbuatannya. Dia perlu berhati hati walau tindakannya nanti bisa dibilang akan menimbulkan kekacauan. 

Ronin berfokus hanya pada perumahan kumuh, dia penasaran apakah dia bisa langsung memindahkan semua orang beserta bangunannya ke planet tersebut. 

Dia memilih lokasi yang kurang lebih aman dan cocok untuk manusia tinggali, lalu dia mulai memindahkan semua bangunan dan manusia ke dalam planet tersebut! 

Tiba tiba saja seluruh perumahan kumuh menghilang dalam sekejap mata, penjaga yang berpatroli di sekitar daerah kumuh melihat kejadian itu dan ternganga. 

"S...sserangan monster", penjaga itu berlari ke arah gerbang kota. 

Kalau dia melihat secara hati hati maka dia bisa mengetahui ada satu rumah kumuh yang berdiri di tengah gelapnya malam. 

Ronin melihat ke dalam planet tersebut dan dia sangat terkejut bahwa dirinya bisa menarik langsung mereka semua ke dalam planet itu. 

Perumahan kumuh seluas puluhan km dengan banyak pengemis dan pengungsi di dalamnya. 

Dia pun mengintip orang orang di sana yang perlahan terbangun. 

Old john adalah kakek tua yang tinggal di daerah kumuh, untuk orang sepertinya yang berumur 50 tahun di dunia ini bisa dikatakan langka. Penampakannya sendiri seperti kakek kakek berumur 80 tahun. 

Tiap malam dia akan selalu kedinginan oleh angin malam, dan paginya dia bangun dengan perasaan sakit dan lelah, sayangnya dia tetap harus bekerja untuk mengumpulkan makan. 

Saat menggigil dibalik selimut dia merasakan udara tampaknya menjadi semakin hangat. Udara di sekitarnya juga menjadi sejuk menggantikan udara yang bau, menyakitkan, dan tajam.

Dia membuka matanya dan melihat cahaya dari balik rumah bobroknya. 

Apakah sudah pagi? Secepat ini?.....old john berpikir dengan aneh, dia merasa belum tidur sama sekali tapi tiba tiba menjadi pagi. 

Dia membuka pintunya dan melihat dunia yang hijau dengan penuh buah buahan, hewan kecil seperti kelinci tampak berlarian. 

"Apakah aku di surga? Tampaknya legenda nenek moyang memang benar...", Old john menangis gembira. 

Tiba tiba dia melihat bahwa ada banyak rumah kumuh di sekitarnya, yang tampak familiar lalu wajah wajah tetangganya yang kurus dan dekil serta kurang gizi yang dia kenal muncul dari rumah mereka. 

"Ehh dendi? Apakah kamu masuk surga juga?", Old john bertanya dengan heran. 

Apaan....pria ini tiap hari menampar istrinya. Nenek moyang bilang surga hanya bisa dimasuki oleh orang baik saja. 

"Surga apa...", Dendi melihat sekelilingnya dengan terkejut. 

"APA INI?!", Teriakan Dendi membangunkan penduduk yang memiliki telinga sensitif satu persatu. 

Ronin melihat itu semua. Dia sedikit penasaran apakah dia bisa mempercepat waktu di planet ini? 

Setelah mengatahui bahwa planet ini benar benar aman Ronin ingin membuat mereka menciptakan peradaban, tapi dia harus menunggu hingga lebaran monyet kalau itu. 

Terlebih pastinya gerakan yang dia buat akan menarik perhatian, apalagi hanya rumahnya yang tidak masuk ke planet itu. 

Pastinya dibutuhkan sekitar 20 menit paling lama pasukan dari kota akan datang. 

"Nah aku lebih baik masuk ke planet ini saja dulu" 

Ronin memilih lokasi yang aman, terpencil ,dan banyak sumber daya. Dimana dia menemukan cukup banyak lokasi seperti itu. 

Dia memilih satu yaitu di sebuah lereng gunung, cukup terpencil, dikelilingi pohon buah buahan, bunga, kolam kecil berisi ikan, dan terisolasi dengan batu batu di sekelilingnya sehingga lokasinya tidak diketahui dan hanya didatangi oleh lebah dan kupu kupu. 

Dia dan rumah kayunya menghilang. 

Tak lama kemudian pasukan penjaga datang dan melihat pemukiman kumuh yang padat dan menjijikan menghilang dalam semalam. 

"Ini...." 

"Minggir biarkan aku lihat", norisa seorang wanita berambut merah memakai gaun merah tua jalan mendekat. 

"Uhhh baunya"

Dia menutup hidungnya dengan tangannya, dia menciptakan bola api dari tangannya dan melemparkannya ke tanah sembarangan. 

Penerangan dengan bola api hanya menunjukkan bahwa ini adalah tanah kosong walau ada tanda tanda bekas sebuah pemukiman di atasnya. 

"Apakah ini serangan orang berkemampuan khusus?", Norisa bertanya tanya. Kebetulan dia mendapatkan kemampuan khusus dari kristal seorang gadis di pemukiman kumuh. 

Dia yang terlahir cantik dan kaya tidak menerima keberadaan seorang pengemis rendahan mendapatkan berkah seperti itu, sehingga dia meminta ayahnya untuk membunuh gadis itu dan mengambil kristal kemampuannya. 

Ayahnya pun menuruti keinginannya dan esoknya dia mendapatkan kristal kemampuan khusus gadis itu yang menciptakan api. 

"Sebelumnya ada orang berkemampuan khusus dari tempat menjijikan ini, apakah mungkin ada orang berkemampuan khusus juga lahir di tempat menjijikan ini...", Semakin memikirkannya membuat norisa yakin dan hatinya pun marah dan benci memikirkan seorang pengemis rendahan memiliki kemampuan ini. 

"Hmm cari manusia yang masih ada di sini dan bawa ke kediamanku", norisa berlagak sombong dan pergi dengan cepat dia tidak mau berlama lama di tempat ini. Jika ada manusia berkemampuan khusus dia akan mengambil kristal kemampuan mereka dan memberikannya ke tunangannya. 

'Menghilangkan perkampungan kumuh dalam sekejap orang ini pasti kuat kan?...jika aku memberi rolan kristal kemampuan orang ini pasti dia akan menyukaiku' pikir norisa, langkahnya menjadi cepat dan senyum menawan muncul di wajah gadis arogan dan sombong itu.