"....aghhhh sial mengapa raja bajingan itu menaikkan pajak lagi kalau begini terus mengapa negeri ini tidak menganut paham komunis saja.....sial..."
waktu berlalu begitu cepat ngomong-ngomong sudah delapan tahun berlalu sejak aku bereinkarnasi, aku telah melakukan banyak riset dan sekarang aku sangat yakin bahwa aku masuk kedalam cerita novel bekas yang ku beli dulu, sekarang aku adalah Felicia iysslan seorang baroness dari kerajaan Elgia,
Felicia adalah seorang baroness yang sangat muda dan tidak begitu pintar, ia adalah sosok yang sempurna untuk menjadi pion dari sang antagonis utama Elisa Erasmus anak ke3 dari Duke Elio Erasmus, ambisi sang Duke untuk mengambil posisi raja sangat besar bahkan ia rela melakukan segala cara untuk mencapainya, ia dan ke3 anaknya adalah orang-orang yang sangat berbahaya aku harus menghindari mereka jika tidak ingin berakhir mengenaskan seperti didalam novel,
memikirkannya saja membuatku lemas dan mual,
setelah mereka membunuh sang raja dari balik layar mereka mengkambing hitamkan Felicia dan beberapa bangsawan yang mengikuti mereka, atas nama keadilan dan nasionalisme mereka mengambil posisi raja dan mengeksekusi bangsawan yang selama ini membantunya dengan berbagai macam cara pembunuhan yang keji salah satunya menggunakan alat yang mirip seperti The Spanish Donkey, sejujurnya aku tidak tahu Felicia eksekusi seperti apa, karena tidak dijelaskan dalam novel tapi jika dengan alat itu .... AGHHHHHHH MENGERIKAN!
Saat ku hanyut dalam khayalan mengerikan itu terdengar suara ketukan pintu dengan diiringi suara yang familiar.
"Nona sudah waktunya anda menghadiri pertemuan bangsawan wilayah tenggara"
"ah iya aku akan segera bersiap Denis"
Denis adalah kepala pelayan di kastil tua ini, ia juga wajah dari kemakmuran wilayah baroness terpencil ini, yah walau dia hanyalah boneka ku hohohoho~~
ah aku terlalu mengagumi diriku hampir saja aku lupa untuk datang ke acara pertemuan itu
setelah selesai bersiap aku bergegas menuju kereta kuda yang telah Denis siapkan, aku menuruni anak tangga yang sudah familiar dalam ingatanku, delapan tahun yang terasa sangat cepat telah terlewati begitu saja.
"FELICIA"
suara pria cengeng yang adalah ayahku memanggil ku dari kejauhan, lu ia berlari mendekat untuk menyapaku.
"Felicia kau mau pergi kemana dengan pakaian secantik itu"
"apa ayah lupa? hari ini ada pertemuan di kediaman count Drian"
"ahh... haha aku benar benar melupakannya, maafkan ayahmu yang payah ini Felicia kau jadi harus mengantikanku mengurus semuanya, ah setidaknya kau harus berpamitan pada ibumu terlebih dahulu sebelum berangkat kan"
ayah menoleh kearah pohon mapel yang ada di tengah taman kastil, pohon yang ditanam oleh ibu sendiri saat mengandungku, setelah melambaikan tanganku sesuai permintaan ayah aku langsung naik kedalam kereta kuda.
"...."
pak kusir mulai menjalankan kereta kuda, perlahan kami meninggalkan kediaman keluarga iysslan, perjalanan berlangsung selama 5 jam lamanya untuk mencapai kediaman count Drian Windmere.
"nona Felicia mengapa anda memberikan panggung untuk saya dalam acara penting seperti ini, bukankah lebih baik nona saja yang melakukannya?"
"huhh Denis jika aku terlihat terlalu mencolok pasti keluarga kekaisaran akan menjadikanku sebagai calon putri mahkota, jika menolak lamaran keluarga bangsawan mungkin masih bisa kita lakukan, tapi jika menolak lamaran keluarga kekaisaran bukankah itu akan menempatkan kita dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan?"
".... nona aku masih tidak mengerti, bukankah bagus jika menjadi calon putri mahkota"
".... ini keinginan ku pribadi Denis"
TENTU SAJA AKU TIDAK MAU! aku sudah membaca novel ini dan melihat bagaimana mengerikannya persaingan untuk menjadi pendamping pangeran mahkota, bahkan rencana pembunuhan adalah hal yang wajar terjadi, ahhh aku tidak ingin mati muda.