Keluarga ini memiliki sisi gelap yang sangat menakutkan. Coeleseris cowo usia 23 tahun bekerja sebagai pembuat peti mati dan seorang taxidermi memiliki kecenderungan psikopatik, kanibalisme, nekrofilia, dan kekerasan terhadap hewan. Coeleseris pernah membunuh anjing dan kucing untuk dimakan dengan cara kucing menyembelih dan anjing dipukul mengunakan balok kulit anjing dan kucing dijadikan jaket. Selain itu, Coeleseris Locust juga memiliki hobi koleksi barang-barang antik dan barang-barang aneh termasuk koleksi celana dalam anak kecil yang dibelinya ada juga dikasih sama orang lain dan ada juga celana dalam bekas anak kecil yang di bunuh. Ada toples berisi janin manusia yang diawetkan dengan formalin dan campuran alkohol dan janin hewan diawetkan dengan formalin dan campuran alkohol dan formalin pun dijadikan koleksi.
Coeleseris "bilang" Anda adalah tikus kantor yang sangat kejam dan kotor. Anda penuh dengan kebohongan, pembohong, ketidakadilan, pengkhianat, dan bajak laut Karibia. Aku sangat kecewa dengan apa yang kamu lakukan padaku, aku tidak ingin melihatmu kembali padaku.
Kegelapan mulai menyelimuti saat jenazah dikuburkan dengan tanah dari batu permata, emas dan selver.
Taburkan bunga mawar berduri pada kemaluan dan bokongmu, aku akan tersenyum saat melihatmu, aku akan onani saat melihat kemaluan dan bokongmu bertaburan bunga mawar berduri, anak kecil yang manis, tampan dan cantik. Setelah itu aku dimasukkan ke dalam peti mati yang berisi batu permata dan batu akik berbagai warna dan aku hanya memakai celana dalam saja.
Mari berdansa dengan malaikat maut agar tidak ada pesta seks bagi anak kecil yang kecanduan seks karena kebodohan. Jangan terlalu konyol dengan melakukan sesuatu yang di depan orang - orang dewasa dan anak kecil, sialan, bajingan dan pergilah keneraka. Sesuatu yang bodoh, sial, keparat. Anda adalah tikus kantor yang sangat kejam dan jahat. Kamu penuh dengan pembohong, ketidak adilan, pengkhianat, pengisap payudara dara, penjilat dada dan penjilat alat kelamin anak-anak kecil karena perbuatan tidak suci berupa pembuatan minuman alkohol. Kepala manusia dan janin manusia yang untuk jadikan minuman alkohol. Kulit manusia dijadikan buat pakain dan daging manusia dijadikan hidangan makan seperti sandwich, sup, meatballs steak dan BBQ. Coeleseris sedang sendir dirumah tersebut sedang bersandi waras. Tiba - tiba ada telfon dari sodara kembarnya bernama Locust. Locust ingin bertemu untuk membahas masalah tentang untuk upacara sekte dirumah tersebut. Coeleseris dan Locust memiliki sekte bernama ""Drinking Holy Blood". Sekte tersebut sangat mengerikan
sekte tersebut sangat mengerikan sekte tersebut menyiksa hewan, membunuh anak-anak kecil dan orang dewasa. "Dringkinh Holy Blood" melakukan minum alkohol, minuman darah, menghisap ganja, menghisap rokok dan memakai narkoba. Sekte tersebut selalu mengunakan rumah tersebut untuk melakukan pembunuhan terhadap anak-anak kecil dan orang dewasa. Coeleseris dan Locust membunuh orang dewasa denga cara untuk yang perempuan Pear of Anguish atau Pir Kesedihan Pear of Anguish adalah alat logam, terutama untuk wanita. Berbagai jenis dimasukkan ke dalam vagina seorang wanita, atau mulut atau tenggorokan orang yang disiksa. Berbentuk seperti buah pir, perangkat ini memiliki empat 'daun' yang dioperasikan dengan sekrup di bagian atas. Setelah dimasukkan ke dalam lubang seseorang untuk aborsi, sihir, keguguran, homoseksualitas, perzinahan, penistaan, kebohongan, dan lain-lain, untuk menyebarkannya terbuka, merobek otot, menyebabkan kerusakan internal permanen, atau dislokasi atau patah tulang rahang.
Kematian oleh tikus.Tikus, di masa lalu, telah digunakan sebagai alat penyiksaan. Mereka berfungsi sebagai sarana kematian yang buruk bagi beberapa orang yang tidak beruntung. Ada beberapa contoh orang yang dijatuhi hukuman mati dan dibiarkan dimakan oleh hewan yang kelaparan di masa lalu. Namun, ini adalah praktik unik di mana tikus disiksa untuk memakan korbannya.
Bentuk penyiksaan khusus ini berasal dari Roma kuno. Selama abad ke-17 dan ke-18, ini menjadi terkenal di beberapa negara Asia dan Eropa. Beberapa dari mereka tidak asing dengan membunuh orang dengan cara yang dramatis. Cina dan Inggris adalah dua negara yang paling banyak mengeksekusi tahanan dengan cara yang tidak manusiawi.
Penyiksaan biasanya dimulai dengan beberapa sayatan yang dalam di perut korban. Tikus-tikus yang telah kelaparan itu kemudian diletakkan di atas tubuh korban yang diikat. Untuk menahan tikus-tikus itu, sebuah kandang atau ember logam diikatkan di atasnya. Tikus-tikus itu sesekali menggigit.
Batu bara kemudian diatur di atas ember dan dipanaskan. Tentu saja, ini menyakitkan bagi orang tersebut, tetapi tidak seburuk yang dialami tikus. Hal ini membuat tikus menjadi sangat liar. Satu-satunya jalan keluar bagi mereka adalah memakan tubuh korbannya. Pemotongan yang dilakukan pada tubuh korban memungkinkan tikus untuk mengakses dengan mudah.
Tawanan perang di Eropa terutama menjadi sasaran penyiksaan semacam ini. Itu bukan hanya untuk mereka. Selama Pemberontakan Belanda, seorang komandan Belanda, Diederik Sonoy didokumentasikan menyiksa tahanannya dengan tikus sebagai bentuk interogasi.