Vulgacity
Shadow dan Varah memulai perjalanan mereka menuju Vulgacity, sebuah kota kuno yang terletak di perbatasan antara dunia sihir dan dunia lain. Jalanan yang mereka lalui penuh dengan rintangan dan bahaya, namun mereka tetap teguh dengan tujuan mereka, Sementara Vin Kai melewati jalur yang berbeda, Dalam perjalanan, Shadow dan Varah bertemu dengan seorang penyihir yang diketahui bernama Elara.
"Selamat datang di Vulgacity," sapa Elara dengan senyum lebar. "Aku mendengar kalian sedang mencari informasi tentang r"
Meskipun Elara tampak ramah, Varah dan Shadow merasa ada sesuatu yang aneh tentang dirinya.
Shadow membalas senyuman itu, meski dalam hatinya penuh kecurigaan. "Ya, benar. Kami berharap bisa menemukan petunjuk di sini."
Elara mengangguk dan mengajak mereka ke sebuah penginapan kecil di pinggir kota. "Kalian bisa beristirahat di sini sementara aku mencari informasi yang kalian butuhkan."
Varah dan Shadow mengikuti Elara dengan hati-hati. Mereka memasuki kamar yang disediakan dan segera mulai berbisik satu sama lain.
"Shadow. Apa kau merasakan ada yang tidak beres dengan dia?," bisik Varah. "Aku merasa dia menyembunyikan sesuatu."
Shadow mengangguk. "Aku merasakan hal yang sama. Kita harus tetap waspada dan jangan sampai lengah, satu lagi jangan tanya mengenai Arthur di sini."
Mereka berdua sepakat untuk menyembunyikan kecurigaan mereka dan berusaha bersikap ramah terhadap Elara. Malam itu, mereka bertiga duduk di ruang tamu penginapan, membahas ramalan kuno dan kekuatan misteri.
"Sebenarnya, aku juga sedang mencari petunjuk tentang ramalan itu," kata Elara. "Aku telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun, dan aku yakin bahwa kekuatan misteri itu ada di sekitar sini."
Varah dan Shadow saling bertukar pandang. Meskipun mereka berusaha percaya, kecurigaan mereka tetap ada.
Sementara itu, di Vanhetown, kota asal para penyihir, kehidupan mulai kembali normal setelah keributan yang terjadi akibat konflik antara Vector C dan Wheins Gow. Namun, di balik ketenangan itu, ada kekhawatiran yang mendalam tentang keberadaan Shadow dan Arthur yang belum kembali dari misi mereka.
Vector C, pemimpin organisasi yang tegas dan bijaksana, berjalan mondar-mandir di markas besar Vanhetown. Di sampingnya, seorang penyihir bernama Lyra yang memiliki kemampuan analisis yang luar biasa, membantu mencari petunjuk tentang keberadaan Shadow dan Arthur.
"Kita harus menemukan mereka," kata Vector C dengan nada tegas. "Mereka sudah terlalu lama pergi, dan aku khawatir sesuatu yang buruk telah terjadi."
Lyra membuka sebuah buku besar berisi catatan-catatan misi. "Terakhir kali mereka terlihat, mereka sedang menuju ke Pulau Spartaan untuk menyelidiki aktivitas sihir yang tidak biasa di sana. Kita bisa memulai dengan mencari informasi dari laporan terakhir mereka."
Vector C mengangguk dan memerintahkan para penyihir lainnya untuk mengumpulkan semua informasi yang mungkin terkait dengan misi Shadow dan Arthur. Di dalam ruang pertemuan, mereka menelaah setiap detail dengan teliti.
"Saat mereka meninggalkan markas, ada laporan tentang gangguan sihir di sekitar wilayah itu," kata Lyra sambil menunjukkan sebuah peta. "Namun, laporan itu tidak pernah diikuti dengan informasi lebih lanjut. Kita mungkin bisa memulai dari situ."
Vector C berpikir sejenak. "Kita perlu seseorang yang bisa menyusup ke wilayah itu tanpa menarik perhatian. Tapi kita juga harus siap jika mereka membutuhkan bantuan segera."
Lyra mengangguk. "Aku akan menyiapkan tim kecil untuk menyelidiki lebih lanjut. Kita harus berhati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan lebih lanjut."
Kembali di Vulgacity, Varah dan Shadow melanjutkan pencarian mereka dengan Elara. Mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan berbicara dengan penduduk setempat yang mungkin memiliki informasi tentang ramalan kuno. Di tengah pencarian mereka, Elara membawa mereka ke sebuah kuil tua yang tersembunyi di balik hutan.
"Ini adalah Kuil Teratai," kata Elara. "Dikatakan bahwa di sini ada rahasia tentang kekuatan misteri yang kalian cari."
Shadow dan Varah mengamati kuil itu dengan hati-hati. Meskipun mereka masih curiga terhadap Elara, mereka merasa bahwa tempat ini bisa memberikan petunjuk penting.
Mereka memasuki kuil dan menemukan sebuah ruangan yang dipenuhi dengan lukisan dan simbol kuno. Di tengah ruangan, ada sebuah altar dengan prasasti yang ditulis dalam bahasa kuno.
Varah membacanya dengan cermat. "Ini berbicara tentang sepuluh kekuatan misteri yang tersebar di berbagai dunia. Setiap kekuatan diwakili oleh sebuah simbol dan lokasi tertentu."
Saat Shadow membaca nya satu persatu dia salah fokus, Lalu menghadap ke simbol abjad bertuliskan, "Rumus NTW", Shadow merasa tidak asing dengan kata-kata itu. "Hmm.. seperti nya aku pernah membaca itu" , Ucap Shadow
Setelah Shadow mengalihkan perhatian nya ,ada simbol prastasi yang lebih relevan dalam 10 kekuatan ramalan dan pencarian Arthur. Lalu Setelah Shadow membaca nya ia menunjuk simbol tersebut ."Lihat, ini mungkin petunjuk pertama kita. Kita harus menerjemahkan dan mencari tahu di mana kekuatan pertama berada."
Elara membantu mereka menerjemahkan prasasti tersebut. "Kekuatan pertama berada di sebuah tempat yang disebut 'Lembah Bayangan'. Itu terletak di bagian barat dari sini."
Dengan petunjuk baru ini, Shadow semakin bersemangat untuk melanjutkan pencarian mereka terhadap Arthur. Namun, mereka tetap waspada terhadap Elara dan terus memantau gerak-geriknya.
Di Vanhetown, Vector C dan Lyra menerima laporan dari tim penyelidik mereka. "Kami menemukan jejak sihir yang tidak biasa di dekat Pulau Spartaan," kata salah satu penyelidik. "Ini mungkin jejak terakhir yang ditinggalkan oleh Shadow dan Arthur."
Vector C merasakan kekhawatiran yang semakin mendalam. "Kita harus segera bertindak. Aku akan mengirim tim penyelamat ke sana untuk mencari mereka."
Dengan perintah Vector C, tim penyelamat segera bersiap-siap untuk berangkat ke Pulau Shadow. Sementara itu, Lyra terus menganalisis informasi yang mereka miliki untuk menemukan petunjuk lebih lanjut.
"Kita harus menemukan mereka," kata Lyra dengan tegas. "Mereka adalah kunci untuk memahami misteri yang lebih besar di balik semua ini."
Dengan arahan dan informasi, tim penyelamat dan penyelidik di Vanhetown bertekad untuk menemukan Shadow dan Arthur. Mereka tahu bahwa waktu terus berjalan, dan setiap detik yang berlalu bisa berarti perbedaan antara kehidupan dan kematian.
...Bersambung...