Chereads / Karma Will Find You / Chapter 1 - Chapter 1

Karma Will Find You

🇮🇩Kahee
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Chapter 1

Bagaikan burung yang lepas Dari kandang, disinilah aku sekarang. Mahasiswi di universitas swasta ternama di kota Yogyakarta.

Sebenarnya aku tidak terlalu ingin melanjutkan pendidikanku di bangku kuliah, tapi ayahku menaruh harapan tinggi padaku. Entah apa aku bisa memenuhi ekspektasinya itu.

"Hai, namaku Marsha", seseorang menepuk pundakku Dari belakang yang membuyarkan lamunanku.

Seorang gadis cantik keturunan tionghoa bermata bulan Dan memiliki lesung pipit dengan tubuh yang sedikit gempal menyapaku,

"nama kamu siapa?" Tanyanya lagi sambil mengulurkan tangan ke arahku hendak menjabat tanganku. Kebetulan kita sekarang sedang duduk dalam satu barisan karena kita satu kelompok,

aku menoleh Dan membalas sapaannya dengan senyuman Dan menjabat tangannya, "hai, aku Clarissa".

Aku Dan Marsha tergabung dalam kelompok yang di bagi oleh kakak tingkat kami, kami berada di kelompok Dua dengan 10 anggota lainnya.

"Ayo sekarang kita buat lingkaran perkelompok yaahh" teriak kakak kakak tingkat yang menjadi panitia inisiasi. Setiap kelompok memiliki kakak tingkat pendamping atau yang biasa disebut PK (Pendamping Kelompok).

"Kalian sekarang tentukan sendiri siapa yang mau jadi ketua kelompok nya yah, kalian udah gede gausah manja gausah minta disuapin terus ayo sekarang bisa nyuapin sendiri" teriak kakak tingkat yang tertulis nama Billy di nametag nya.

Sedikit perkenalan, namaku Clarissa Pratista, aku bukan tipe cewek yang suka di perhatiin ataupun mencari perhatian, aku lebih ke cewek pemalu yang Kalo disuruh ngomong pasti langsung deg dengan Dan ngomongnya terbata Bata, tapi aku juga bukan cewek kutu buku yang pintar Dan selalu juara kelas, walaupun aku masuk universitas ini tanpa melalui tes Dan bisa mendapatkan potongan uang pangkal, yah bisa dibilang aku hanya "ada", kehadiranku tidak begitu memberikan dampak pada lingkungan sekitarku. Tapi Hal itu tidak berlangsung lama, karena kehidupan di kampusku akan berubah menjadi malapetaka yang aku sendiri ingin rasanya kabur Dari sini.

"Belum juga dapet ketuanya? Yaudah kamu, siapa namanya? Kamu ketua nya, oke?!" Seru kak billy sambil menunjuk ke arahku, terjadi lagi, jantungku langsung berdebar tidak karuan seakan habis lari marathon 10km,

"eee... Kak ... Eee.. yang lain aja yah kak" Jawabku dengan suara yang sedikit bergetar, entah lah akupun sendiri bingung kenapa setiap aku merasa banyak mata yang tertuju padaku aku merasa sangat gugup hingga wajahku memerah.

"Ck, gimana sih disuruh gitu doang gak mau, gimana kamu bisa bertahan dikampus ini Kalo kaya gitu aja kamu gak bisa" sahut kak billy dengan nada sedikit kesal.

"Kak, aku aja yang jadi ketuanya" tiba tiba seseorang mengangkat tangannya, seorang cowok mengangkat tangan mengisyaratkan bahwa dia bersedia mengajukan diri sebagai ketua Dari kelompok kami

"ok nice, siapa nama kamu?" Jawab kak billy sambil mengangguk anggukan kecil kepalanya

"namaku Arya kak" jawabnya seraya berdiri Dan merapihkan bajunya seakan berusaha untuk terlihat sekeren mungkin, walaupun tetap anak anak lain mentertawai nya,

Bagaimana tidak. Di inisiasi Kali ini semua calon mahasiswa/I baru mengenakan seragam SMA asal sekolahnya masing masing dengan diberi bumbu bumbu sedikit oleh para kakak tingkat tersayang, untuk anak cowok diwajibkan mengenakan kaos kaki tinggi kanan berwarna merah Dan kiri berwarna putih lalu celana panjangnya harus dimasukan kedalam kaos kaki tersebut agar terlihat kaos kaki tinggi yang berbeda warna tersebut, sedangkan untuk baju harus dimasukan kedalam celana ala "jojon" Dan untuk rambut harus pakai gel yang super lengket Dan dbentuk lah rambut klimis seklimis klimisnya, licin banget liatnya.

Sedangkan untuk cewek tidak terlalu berbeda hanya saja rambutnya mau itu panjang atau pendek harus diikat minimal 6 ikatan. Tak lupa setiap anak memakai nametag Dari karton besar dengan foto dan nama, NIM, Dan juga kota asal kota masing masing.

Akupun ikut tersemyum tipis melihat tingkah cowok yang katanya namanya Arya itu.

"Oke Kalo gitu, Arya kamu jadi ketuanya, kamu yang tadi .. siapa namanya?" Deg … seketika jantungku mulai berpacu lagi, senyum tipis yang baru kusunggingkan hilang seketika tergantikan dengan raut gugup dan muka yang kembali memerah,

"sa.. Saya Clarissa kak… i.. Iya kak " Jawabku singkat namun penuh dengan nada yang tegang dan tidak meyakinkan.

"Oke, semua setuju Arya sama Clarissa yang jadi ketua sama wakil ketua kelompok ini yah? " Tanya billy.

"Iya setuju kak" Seru anak anak lain yang berada di kelompokku bersahut sahutan termasuk Marsha.

Setelah itu Arya langsung beranjak dari lantai tempat Ia duduk dan berpindah duduk persis disebelahku

"Hi Clarissa" kata arya sembari mendudukan dirinya disebelahku "mohon kerjasamanya" lanjutnya lagi sambil mengulurkan tangan hendak menjabat tanganku.

" Iyaa.. Mohon kerjasamanya juga yah arya" jawabku, masih gugup tapi berusaha untuk menyunggingkan senyuman.

Lalu kelompok kami pun melakukan berbagai kegiatan bersama sama selama inisiasi kampus yang berlangsung selama 3 hari penuh dimulai dari jam 5 pagi dan berakhir jam 9 malam, mulai dari membuat yel yel kelompok, memberi nama pada kelompok dan berbagai kegiatan kelompok lainnya, tidak terasa hari ini adalah hari terakhir inisiasi, aku mulai merasakan setiap kelompok menjadi lebih dekat dan akrab dengan angota kelompoknya masing masing, begitupun aku dengan kelompokku.

"Wah, gak kerasa ya sa udah mau selesai inisiasinya" Celetuk marsha sembari memainkan rambutku,

Sebenarnya seluruh kegiatan inisiasi sudah berakhir hanya saja tersisa acara terakhir yaitu penobatan kepada kakak kakak kelas yang selama ini jadi pembimbing kita, banyak sekali kategorinya dimulai dari kakak tercantik, kakak terganteng, kakak terbaik, kakak tergalak dan masih banyak lagi.

"Eh menurut lo si kak billy menang gak? " tambah marsha

" gatau sha, kayanya sih kalo kakak tergalak bisa jadi deh" Jawabku sambil tertawa kecil bersama marsha.

" dih pada ngomongin apaan sih ketawa ketawa sendiri" timpal arya yang baru saja memasuki ruangan dan melewati kursi ku dan marsha yang bersebelahan dan memilih untuk duduk di samping kursiku yang kosong.

" Ih kepo lo" sahut marsha ketus.

Acara pun selesai, diluar dugaanku dan marsha, billy dinobatkan jadi "kakak tersayang", yakni kakak pembimbing yang punya banyak fans. Tidak bisa dipungkiri memang billy bisa dibilang lumayan untuk looks nya, badan tegap berisi dengan warna kulit sawo matang dan matanya yaang … entahlah setiap aku melihat matanya billy selalu matanya yang berwarna coklat itu terlihat bersinar dan sangat indah. Belum lagi rambutnya yang hitam dan selalu tertata rapih bak artis di tambah parfum khas yang digunakannya, bagimana cewek cewek dikampus ini bisa menahan dirinya ketika melihat billy.

Ruang serbaguna kampus ini yang tadinya terlihat rapih saat mahasiswa masih terduduk seketika terlihat penuh dan sesak disaat panitia mengumumkan kalau inisiasi sudah selesai dan seluruh mahasiswa/I dipersilahkan untuk pulang, aku yang sedari tadi masih duduk dikursiku dengan manis kaget melihat gadis yang sedari tadi duduk di sebelahku entah tiba tiba hilang kemana, akupun berdiri tanpa beranjak dari kursiku dan berusaha memindai seluruh sudut ruangan serbaguna ini untuk mencari gadis tersebut

"Clarissa !"

aku mendengar ada orang yang memanggilku dari kejauhan, suara cowok yang tidak asing ditelingaku

"oh.. Hai kak"

jawabku terkejut dengan apa yang kulihat, billy berlari kecil menghampiriku menerobos ratusan mahasiswa yang berdiri mencari jalan keluar bak semut ini .

Setelah berusaha menerobos kerumunan mahasiswa yang hendak keluar , akhirnya billy sampai juga ke tujuannya, menemuiku.

"kamu gak pulang dek?" tanya billy seraya duduk disebelah kursiku yang dari tadi belum kutinggalkan.

"belum kak, kenapa?" sahutku yang masih kebingungan, untuk apa billy mencariku?,

" gak apa apa sih dek, kamu bawa motor?" tanya billy lagi memastikan,

"nggak kak, kosanku deket kok dari kampus aku jalan kaki pulangnya" jelasku,

Aku memilih kos yang bisa dibilang berada di kampus karena memanh sedekat itu jarak kos dan kampusku, timggal keluar lewat pintu belakang kampus aku sudah langsung bisa melihat gerbang kos ku yang memang bersebelahan dengan kampus, kakak ku yang memilihkan kamar kos ini, karena ia terlebih dahulu kuliah di kota ini, selain itu alasanku ngekos di dekat kampus juga karena aku tidak bisa mengendarai motor

"kamu mau temenin aku makan dulu gak dek? Tapi aku belum selesai, paling nunggu 10 menit" sambung billy,

"emm.. tapi aku ajak temenku boleh kak?"

Jawabku, yang sebenarnya ingin menolak ajakan itu, disela sela percakapanku dengan billy aku terus memindai ruang serbaguna berharap marsha atau arya atau siapapun bisa membawaku keluar dari situasi ini

"aduh gimana yah dek, aku pengen ajak makan kamu aja"

karena aku yang kelewat polos dan kelewat gak enakan, aku masih menganggap ajakan makan itu hanya sebatas ajakan makan biasa akupun mengiyakannya walaupun ada sedikit kecurigaanku.

"Yaudah kalo gitu kamu tunggu disini bentar yah dek, jangan kemana mana, oiya aku minta nomor hp mu boleh?" kata billy seraya mengeluarkan handphone dari saku celana nya

"ah? Oh iya kak.." kataku sambil mengambil handphone nya bill dan mengetikkan nomor hpku ke hp nya.

"Ini kak" kataku sembari mengembalikan hp nya,

"yaudah aku kesana dulu yah" kata billy sambil mengelus rambutku,

lalu berlari meninggalkanku yang mematung kebingungan atas ulahnya, 'hah? Dia ngapain?' bisiku dalam hati.

Setelah mematung dengan banyak pertanyaan yang bergemuruh dikepalaku cukup lama, akhirnya aku menyadarkan diriku sendiri mengingat kalau aku sedang mencari marsha yang daritadi belum terlihat batang hidung nya. 'kemana sih tuh anak?' gumamku dalam hati. Akupun memutuskan untuk menelponnya

" halo... Shaa lo dimanaa? Buset dah begitu bubar langsung ilang aja lo" seruku begitu marsha mengangkat telponnya

"ahh sorry saa, gua tadi diajak arya keluar bentar beli minum, tapi gua lupa ngabarin lo njir, gua malah bablas pulang ke kos, ini gua baru nyampe. Sorry yaa saaa sumpah gua lupa ninggalin lo di kampus" jawab marsha yang tak henti hentinya meminta maaf karena meninggalkan sahabat barunya itu sendirian di kampus,

"yaudah gapapa shaa, gua kira lo ilang gak ada ngomong sama gua sama sekali, yaudah kalo gitu gua juga mau balik.. bye" kataku sambil menutup panggilan ke marsha, yang tiba tiba di kagetkan oleh tangan yang menepuk pundakku

"kamu telpon siapa sa?" Suara laki laki yang baru saja kudengar 10 menit lalu terdengar lagi dikupingku,

"ohh. Ini kak tadi aku telpon marsha kak, aku cariin taunya udah pulang anaknya" sahutku sembari memasukan hp ku kedalam saku rok ku.

"Yaudah yuk, udah laper aku" kata bill sambil mendorong pundakku layaknya bocah yang bermain kereta api menuju ke parkiran motor .