Chereads / Ian's Saga / Chapter 6 - Magic Spearman?(part 3)

Chapter 6 - Magic Spearman?(part 3)

"Haaa..h"desahan panjangku keluar dengan sendirinya. Mungkin harapanku terlalu tinggi soal mendapat senjata dari makam relic pahlawan.

'"Plak" bunyi yang dihasilkan oleh kedua tanganku yang menyentuh pipiku.

Sadarlah Ian kau itu mantan great heroes kenapa pula hanya tak mendapat senjata membuatmu murung'pikirku.

'yang membuatku murung adalah semua biarawati cantik yang kurayu hanya menertawakan ajakanku dan mengatakan kalau aku lucu'jawab batinku

Arghhhhhh pikiranku mencoba menolak batinku yang masih terpengaruh kehidupanku sebelumnya soal wanita.

Kesampingkan soal itu mari kita bahas soal job baru kita yaitu Magic Spearman.

Penombak sihir ya...

Walau aku dikenal sebagai ahli pedang aku juga cukup familiar dengan sebagian besar senjata karena dulu sebelum menjadi grandmaster aku mencoba mendalami berbagai senjata,ilmu beladiri,serta teknik merayu. Ehem lupakan yang terakhir, pada dasarnya teknik tombak dibagi menjadi 6 bagian. Menusuk, menarik, memutar, menangkis, membalik dan menebas. Sedari kecil aku juga sudah sering membaca teknik tombak diperpustakaan kediaman Briar. Aku telah menghafal semuanya tapi hanya ada sedikit teknik yang bisa kukatakan sebagai teknik yang bagus. Diantaranya adalah teknik yang digunakan Ciel dilast dungeon itu. Job Magic Spearman itu memudahkan ku menjadi penombak karena sekarang aku bisa membuat tombak dari memadatkan sihirku menjadi bentuk tombak. Jadi memiliki senjata memang tidak menjadi kebutuhan paling mendesak.

Yang paling kubutuhkan saat ini adalah teknik yang memadai bagi tubuhku saat ini, saat ini tubuhku memiliki mana bintang 2 menuju bintang 3. Masih bisa dianggap sebagai pejuang pemula atau magang kesatria. Dengan begitu kekuatan desduktrif atau hasil dari tindakanku hanya akan seperti semut bila dibandingkan dengan mereka yang telah mencapai ranah master.

"Hmm... "

Setelah perenungan yang memakan waktu aku terbangun dan mencoba membentuk tombak dari sihirku. Diawal bentuk tombaknya menyerupai tongkat biasa, aku harus memadatkan sihirnya lagi hingga sangat keras. Lagi, lagi, lagi. Ketika tingkat kekerasan yang membuatku puas muncul tanpa sadar diriku telah dipenuhi keringat.

Tapi melihat hasilnya saja membuatku tersenyum. Tombak mana ini akan menjadi senjata sementaraku, lagipula ayo coba teknik yang terlintas tadi.

Kumpulkan mana diudara disekitar tubuh lalu putar setiap mana yang ada setiap putaran mana yang ada akan diputar menjadi orbit diujung tombakku, perkuat tubuh dengan mana, rasakan kontraksi otot putar tombak lalu luncurkan dengan memutar tombak dan tarik dengan secepat-cepatnya, lakukan berulang-ulang dengan menambah kecepatan disetiap tusukan.

Lalu Boooooom

Ledakan kuat ditusukan terakhir.

"Hahahahahaha" tawa yang tak terhentikan seperti orang gila muncul dari mulutku ketika melihat hasilnya. Ruang latihan dikediamanku hancur beserta seluruh stamina tubuhku. Asap, batu dan debu bercampur dan terpental kemana-mana, suara para penjaga yang memanggilku dari luar, serta tubuh yang tak bisa digerakkan.

Sial apa-apaan ini.

Memang aku yang menciptakan teknik ini kenapa hasilnya menjadi seperti ini? Apa aku juga seorang jenius tombak? Dan perasaan didadaku ini! aku yakin telah menembus bintang 3 .

Ding!!!

Name : Ian von Briar

Level : 35

Exp : 003 / 1200

Job : Magic Lancer (new)

Title : The Cheating Reincarnation, Womanizer.

Strength : 47

Dexterity : 45

Intelligence: 40

Stamina : 45

Perception : 41

Mana : 137

AP : 35 SP : 35

Skill : Mana Circulation (B+)(pasif),Mana Manipulation (S+)(pasif), Light Step (A),Body Strengthening (A+),Secret martial arts of light(S) ( Dasar ),7 Path Explosive galaxy spear technique(SS)(New).

Hehehe mantap kelas SS satu tingkat diatas beladiri cahayaku. Tapi kenapa sistem ini menamai teknik yang kuciptakan seenaknya sendiri?. Padahal aku ingin menamainya dengan lebih keren.huh ya sudahlah, sekarang aku harus memikirkan cara agar tubuh ini bisa menggunakan teknik ini dengan bebas. Aku baru saja menggunakan chapter pertama tapi tubuhku sudah seperti ini, aku sudah membuat 7 chapter dan ketika aku bisa mengulangi dan menyambungkan dari chapter ke 1 sampai ke 7 lalu ke 1 lagi dan melanjutkan hingga ke 7 lagi dan seterusnyalah teknik ini akan bisa muncul kedunia dengan sempurna. Tapi aku harus puas dengan ini bahkan dengan tubuh pemula aku bisa menghasilkan dampak yang setara dengan master tombak bukankah ini akan mendebarkan kedepannya. Aku sudah tak sabar untuk mengujinya lagi, Tapi pertama aku harus menenangkan ibuku yang sedang menangis disebalah ranjangku ini. Bahkan ketika wajahnya tertutup air mata dia tetap cantik ini sungguh tidak baik untuk jantungku.

"Ma...Tenang aku tidak apa-apa".

"Huhuhu... Anakku... Huhuhu... Bagaimana kamu bisa tidak apa-apa ketika seluruh tubuhmu dibungkus perban, huhuhu " balas ibuku sambil memelukku.

Ya aku lupa menjelaskan sesuatu. Dokter dan pelayan dikeluarga ini selalu berlebihan ketika menyangkut soal pengobatan dan perawatan diriku. Ketika aku masih kecil dan terjatuh , kakiku memiliki luka kecil tapi dokter dengan kumis mencurigakan itu malah memperban kakiku dan menyuruhku menaiki kursi roda. Ada saat ketika aku demam dia mencoba mendapatkan elixir untuk menyembuhkan ku, bahkan paling parahnya ketika aku pingsan karena terlalu lelah berlatih dia membungkus tubuhku dengan perban. Dokter kumis sialan itu aku ingin membunuhnya jika aku bisa tapi asisten dokternya yang cantik selalu menghiburku setelah aku dirawat dokter itu dengan mengatakan bahwa dokter itu sebenarnya tsundere. Dia terlalu mengkhawatirkan kesehatanku jadi dia bertindak terlalu berlebihan.

Lebih baik aku mulai menenangkan ibuku yang cantik daripada menjelaskan panjang lebar soal pak tua kumis sialan itu. Ketika aku mengelus dan menepuk-nepuk punggung ibuku akhirnya ia mulai tenang. Walau dia saat ini sedang hamil ia tetaplah mengkhawatirkan keadaanku. Perasaan disayangi ini selalu membuatku nyaman.

Ketika keadaan menjadi tenang tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan ayahku ada diujung sana ., tidak, ada seorang lagi. Seorang kakek tua berjanggut dengan perawakan yang berwibawa itu yang pertama kali masuk ke kamarku dan mengamatiku dari ujung kepala hingga kakiku,lalu tersenyum. Seketika perasaan merinding muncul ditubuhku, memperingatiku bahwa dia bukanlah orang tua biasa, perasaan yang hanya muncul dari mereka yang benar-benar kuat terasa dari kakek kambing ini, Siapa dia?

Seakan membaca pikiranku dia menjawab

"Aku? Aku kakekmu dasar bocah nakal!" Sambil memukul kepalaku.

"Aduh"teriakku pura-pura

"Apa yang kamu lakukan ayah" Teriak ibuku padanya

Ayah?ayah? Kalau dia ayah ibuku jadi dia adalah kakekku? Berarti dia adalah kakak dari Ciel tapi kenapa dia masih terlihat seperti umur 70 tahunan kuyakin dia harusnya berumur 100 tahun lebih. Dan kenapa tiba-tiba tubuhku terasa baik-baik saja?

"Cih dasar anak nakal melihatmu selicik ini, semakin membuatmu terlihat seperti dia"

"Apa yang ayah lakukan ke anakku, dia sedang sakit kenapa ayah memukulnya?"

"Sayang lihatlah tubuh Ian sekarang" pinta ayahku ke ibuku.

"Oh nak apakah tubuhmu baik-baik saja?"

"Hah, ah iya tiba-tiba saja..."

Ketika pandangan kami berubah menuju kakek kambing itu dia tersenyum licik dan setengah bangga

"Ini tidak ada apa-apanya bagiku. Ckckck kau harusnya bersyukur nak. Kalau tubuhmu sudah baik-baik saja ikut aku."

Sebelum aku menjawab dia menjetikkan jarinya lalu sihir yang ada diudara menyelubungiku dan menteleportasiku ketempat lain.