Ketika aku membuka mata pemandangan asing tebentang didepanku. Bagaimana mengatakannya ya itu pemandangan yang cukup indah. Aku berdiri di tebing dekat air terjun besar. Dan disekitar air terjun terdapat hutan lebat dan di belakangku Terdapat bukit yang cukup tinggi.
Swing!!!
Kakek kambing itu muncul secara tiba-tiba disampingku.
"Hei kakek kambing dimana ini?"
"Sebelum itu pakailah ini!" Sambil melempar pakaian dia mengelus janggutnya.
Pakaiannya terlihat seperti pakaian biasa yg digunakan prajurit keluarga kita saat latihan.
Setelah menggunakan pakaian tersebut, kakek kambing itu mulai mengoceh tentang situasi saat ini.
Intinya keluarga kita dari dahulu memang mengabdi pada kerajaan Bestfell. Tapi kita juga harus mengelola hutan monster yang sangat luas ini agar monster dan iblis tidak dapat melewati air terjun dan masuk ke kerajaan Bestfell. Ketika masa perang iblis dikatakan banyak iblis tingkat tinggi yang mengendalikan ratusan monster melewati air terjun ini dan yang menghentikan mereka adalah duo bersaudara August dan Ciel dari keluarga Briar. Ketika masa itulah kakek kambing ini disebut August si penjaga gerbang,.Setelah itu mereka harus berpisah dikarenakan panggilan dari pahlawan. Kakek Kambing ini sebenarnya ingin menggantikan adiknya untuk quest last dungeon. Tapi adiknya dengan keras kepala mengatakan pada kakaknya dia harus menjaga air terjun ini untuk jaga-jaga bila pasukan iblis menyerbu lagi. Dan sang adik hanya kembali dengan nama Ciel the Hegemoni King. Itu bukanlah apa yang ia inginkan. Tapi apalah dayanya, ia tak bisa menghidupkan kembali adiknya. Setelah itu ia mengembara dihutan ini untuk membunuh setiap monster dan iblis yang ia temui, ia berusaha mencari tempat untuk mati. Tapi ketika dia benar-benar menyerah akan hidupnya ia bertemu dengan nenekku namanya Sarah, dia adalah pendeta pengelana. Singkatnya kakek kambing ini menceritakan masa lalunya padaku. Ia terus mengoceh hingga akhirnya alasan aku dibawa kemari keluar dari mulutnya. Katanya ayahku meminta bantuan padanya agar melihatku karena aku sedang sakit.
Hah? Apakah itu benar-benar ayahku yang memintanya? Ayah yang pulang Hanya untuk menyebar benih itu? Benarkah? Hal yang cukup sulit dipercaya tapi itulah kenyataannya.
Lalu kakek kambing ini melihat potensi pada tubuhku saat memukul- ups, menyembuhkan ku dan ingin memberikan latihan khusus untukku agar aku mewarisi tekniknya karena aku memiliki wajah yang mirip dengan adiknya ketika kecil.
"Hei sampai kapan kau akan bersikap seperti bocah nakal, cepat berlututlah pada mastermu"
"Master apanya kau hanyalah kakek kambing yang banyak bercerita karena kesepian. Kembalikan aku"
"Daritadi kau memanggilku kambing ini, kambing itu. Namaku August panggil aku dengan benar nak"Teriaknya dengan nada marah.
"Aku tidak memanggilmu kambing ini atau itu aku memanggilmu kakek kambing" ejekku
" Aku sudah hidup selama puluhan tahun lebih sebagai August si penjaga gerbang, mungkin karena aku tidak pernah muncul lagi jadi anak jaman sekarang tidak tau pria seperti apa aku ini"
"Kalau kau tidak bisa menerimanya dengan kata-kata aku akan membuatmu memanggilku master dengan tindakanku"
Slush slush slush
Tiga tombak mana terlempar dengan kecepatan melebihi kecepatan suara. Dan menimbulkan efek sound wave yang kuat. Memang tombak itu tidak mengenaiku tapi efek yang ditinggalkannya saja sudah membuat tubuhku terhempas.
Sial tidak diragukan lagi kalau dia adalah seorang grandmaster, dan kuyakin dia belum serius.
Buru-buru aku membentuk tombak mana dan memadatkannya, memang saat ini aku bisa membentuknya lebih cepat daripada saat latihan tapi kecepatan seperti ini tak ada artinya saat melawan grandmaster. Ketika aku baru selesai membentuk tombak mana.
Kambing sialan itu telah melempar tombak lain,kali ini tepat menuju ke arahku. Aku mencoba menahannya sebisaku dan dengan posisi yang kokoh memang bisa membuatku menahannya, hanya saja sekujur tubuhku berderit berteriak sakit.
" Hm? Untuk seukuran anak nakal kau cukup kuat nak, tapi ini belum berakhir hahaha"
Sial satu serangan saja sudah seperti ini. Aku haru menggunakan itu.
Sssssh....
Kali ini aku menghembuskan nafasku dan menghabiskan semua oksigen yang tersisa di paru-paruku. Menggantinya dengan mana secepat kilat dan membuat domain kecil seukuran 1 meter disekitarku, bayangkan dunia yang tenang setenang air danau .Aku adalah dunia, dunia adalah aku. Dan secera ajaib sebuah ruang yang tenang terlihat didepanku. Pada saat itu 5 tombak meluncur kearahku lebih cepat dari sebelumnya. Tapi yang kurasakan hanyalah ketenangan. Setelah itu ada 10, 20, 30 tombak yang menerjang ku tanpa henti tapi itu semua tak ada bedanya. Semuanya terasa tenang seperti di danau dan ketika bunyi suara tetesan air didanau itu terdengar tiba-tiba tubuhku terasa seakan meledak dan darah keluar dari mulutku.
Sial teknik ini membuatku muntah darah. Organ dalamku tidak cukup kuat untuk menggunakan chapter ke 2 dari 7 Path Explosive galaxy spear technique milikku.
Bila chapter pertama tentang menghasilkan gaya ledak yang tak kalah dari master. Teknik kedua bisa disebut pertahanan mutlak tapi efek sampingnya bisa lebih parah bila aku tidak hati-hati dalam menggunakannya bila organ dalamku hancur tamatlah riwayatku saat itu juga.
"Kam..bing...gi..la sialan..."itulah kata-kata terakhirku sebelum aku Terjatuh.