Chapter 4 - chapter 3

Frederick merasa bersemangat, dirinya tidak sabar untuk menangkap beberapa dewa muda di hutan ini. 

Di dunia ini dewa adalah kekuatan penopang makhluk mortal. Termaksud dirinya, dan sebagai makhluk mortal berkah dari dewa adalah sesuatu yang didambakan. 

Tidak semua pengikut dewa dapat menerima berkah, Frederick sendiri belum pernah mendapatkan berkah dari dewa manapun padahal dia pernah menyembah beberapa dewa selama 5 tahun tetapi dia tidak pernah mendapatkan satu berkah kecilpun, hal ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan bagi para pengikut dewa untuk berlomba lomba mendapatkan berkah. 

Frederick mencari beberapa dewa muda tapi belum menemukannya, selain karena ukurannya kecil dewa muda juga biasanya singgah di tempat tempat yang kaya akan spiritual. 

Di hutan ini banyak sekali tempat kaya akan spiritual tapi karena banyak petualang dan orang biasa berburu dewa muda sehingga di pinggiran hutan jarang sekali terlihat dewa muda. 

Frederick menghela nafasnya, tampaknya keberuntungannya habis, dia berpikir ketika mendapatkan dewa baru lagi dia akan memilihnya menjadi dewa keberuntungan. 

Ksatria gagah itu menatap bagian hutan yang dalam, tapi dia tidak berani memikirkannya untuk masuk, banyak sekali monster magis yang lebih kuat dari ksatria di dalamnya.

Lagipula Frederick tidak mau memasuki hutan dalam, karena tujuannya ada di pinggiran hutan yang membutuhkan waktu sekitar 3 hari jalan dimana ada sebuah danau kecil tempat seorang penyihir air penyembah dewi air berada. 

Danau kecil itu menjadi sarana teleportasi ke bagian lain hutan yang mana berdekatan dengan kerajaan seberang yang jika ingin sampai tidak hanya harus melewati hutan dalam tapi juga gunung gunung yang lebih berbahaya. 

Frederick berjalan dengan cepat dia sudah di sepertiga jalan tapi karena dia berjalan sambil mencari dewa muda perjalanannya menjadi terhambat. 

Begitu hari sudah siang Frederick mengambil roti dan daging kering miliknya dari demiplane dewa perlindungan, Frederick menaruh tas bawaannya dan juga botol misterius itu di demiplane dewa perlindungan.

Secara mengejutkan dia juga bisa masuk ke demiplane dewa itu, saat menemukannya dia terkejut, informasi ini tidak pernah dia temukan bahkan di buku buku yang dia pelajari. 

Selagi di sana Frederick juga memberikan tetesan ke dewa perlindungan di hadapannya, Frederick merasa kilau dewa itu makin bersinar dan auranya semakin kuat. 

Beberapa rumput juga mulai tumbuh tetapi air mancur di tengah belum memunculkan air sedikitpun. 

Frederick kembali ke area tempat dia menghilang dan menyantap makanannya. Setelah itu dia mulai berjalan lagi. 

Saat diperjalanan Frederick mendengar suara perang di depan, karena penasaran dia mencoba melihat apa yang terjadi di depan, jika situasinya tidak menguntungkan dia bisa kabur ke demiplane dewa perlindungan yang baru saja dia beri nama Asmund. 

Frederick bersembunyi di balik semak semak dan melihat dua kelompok saling berperang, kelompok berwarna merah tampak dominan dan kelompok ksatria beramor karena jumlahnya sedikit tampak tertekan, di sekian mereka hanya ada maya ksatria beramor yang adalah rekan mereka yang telah jatuh. 

Di kelompok merah seorang pria gendut dengan wajah jelek dan memegang pedang melengkung yang besar menatap dengan jahat, tampaknya pria gendut itu adalah pemimpinnya, walau gendut masih terlihat otot ototnya yang besar. 

Dari kelompok beramor seorang penyihir wanita dengan memakai jubah biru tua melemparkan bola api yang langsung membakar salah satu penyerang kelompoknya.

Frederick tahu kelompok merah itu, mereka adalah bandit terkenal yang sangat jahat- bandit tulang merah. Sayangnya masing masing dari mereka adalah ksatria dan pemimpinnya adalah seorang ksatria besar. Penguasa kota pernah mengundang ratusan kesatria termaksud dirinya untuk memberantas bandit tulang merah, tapi mereka licik dan sulit ditemukan. Kelompok penguasa kota mencari selama sebulan tapi tak pernah menemukannya. Setelah itu pencarian dihentikan. 

Frederick tak bisa berbuat banyak, dia hanyalah ksatria biasa walau sedikit lebih kuat. Tapi dia bisa membantu dengan kekuatan asmund. 

Frederick langsung berdoa dan memobilisasi kekuatan asmund untuk memberikan perlindungan dan area perlindungan ke kelompok ksatria beramor dan si penyihir. 

Tiba tiba dari langit jatuh cahaya yang menimpa kelompok beramor, cahaya itu memberkahi mereka dengan kekuatan perlindungan dan juga area di dekat mereka yang mana mendorong.jauh pars bandit tulang merah. 

Ketua bandit tulang merah menatap terkejut, dia tidak menyangka salah satu dari mereka diberkahi oleh dewa. 

"Heh, kamu kira hanya kamu saja yang diberkahi oleh dewa", ketua bandit tulang merah menjadi ganas, dan mengeluarkan aura berwarna merah di sekujur tubuhnya. 

Frederick ingin melihat seberapa kuat perlindungan Asmund, kejadian di depannya sangat cocok untuk itu. 

Ketua bandit itu menyerang barrier pelindung, dengan sekali serangannya Barrier itu tampak retak. 

Si penyihir wanita melemparkan bola api lain ke salah satu ksatria bandit tulang merah yang membakarnya hingga hangus. 

"Semuanya serang dia", kata salah satu ksatria yang maju dan menjaga jarak, dia menyerang ketua bandit tulang merah dari dalam barrier. 

Serangannya ditangkis, beberapa ksatria lain pun menyerang ketua bandit itu tapi hanya menimbulkan goresan. 

Si penyihir selesai merapal mantranya dan melemparkan bola api lain yang mengeleminasi satu lagi pasukan si bandit tulang merah. 

Barrier yang sedikit retak Mulai menutup lagi, Frederick baru tahu jika barrier yang retak dapat kembali utuh lagi jika menggunakan kekuatan ilahi untuk memperbaikinya. 

Dia merasa bahkan ketika barrier retak dan tidak diperbaiki dengan kekuatan ilahi, secara perlahan perlindungan pada barrier akan kembali utuh dengan menyerap energi alam tapi perbaikannya sangat lama berbeda jika menggunakan kekuatan ilahi. 

Lagi lagi si penyihir telah selesai merapal mantranya dan membunuh satu anak buah bandit tulang merah. 

Melihat situasi berubah seketika, ketua bandit tulang merah menggunakan kekuatan penuhnya yang langsung mendorong pedang ksatria yang menghalanginya, dan membuat barrier perlindungan itu hancur lebur.

Hal ini membuat ksatria dan si penyihir terkejut, si penyihir wanita telah merapal mantra dan langsung menyerang si ketua bandit, tapi sayangnya hal ini tidak banyak berpengaruh dan hanya menimbulkan sedikit luka. 

Si penyihir wanita menggigit jari, dia hanya fokus mempelajari bola api hingga mencapai tingkay ekstrem dan bisa membunuh orang dengan kelas yang sama dengannya tapi sayangnya mana yang digunakan juga cukup besar, dia hanya bisa menggunakan sekitar 30 lagi. Waktu untuk merapal mantranya cukup lama apalagi di pertarungan seperti ini yang satu detik pun sangay berharga. 

Dia menyesal tidak mempelajari mantra serangan yang bersifat area. 

"Tidak ada pilihan lain", si penyihir wanita menggigit jari hingga berdarah lalu dia menukar darahnya ke dunia dewa untuk menguatkan dirinya dan mempercepat mantranya, harga yang dibayar bukan hanya darah tetapi juga hidupnya yang akan berkurang sekitat 30 tahun. 

Perlahan dapat dilihat wanita itu mulai sedikit menua dari yang tampak berumur 20 tahun menjadi 50 tahun dalam sekejap. Tapi dari tubuhnya keluar cahaya lembut dan disekelilingnya cahaya putih berkumpul dan berubah menjadi kumpulan bola api putih.

"Sial wanita itu menggunakan kekuatan terlarang", ketua bandit khawatir dan menyuruh anak buahnya mundur tapi sudah terlambat serangan bola api putih langsung menyerang mereka semua, menghanguskan ratusan pasukan bandit tulang merah baik yang kuat dan lemah. 

Ketua bandit tulang merah terluka parah, badannya melepuh dan daging dapat terlihat dari kulitnya yang menghitam. 

Bau daging bakar tercium dan membuat Frederick sedikit mual. 

Si penyihir wanita yang melihat pasukan musuh telah ditaklukan langsung jatuh lemas, kekuatan sihir di tubuhnya kosong. Tidak hanya itu dia tampak tak memiliki kekuatan sihir lagi.

selama 2 tahun tak bisa menggunakan sihir adalah harga yang harus dia bayar karena tubuh energinya yang mendapatkan lonjakan energi besar secara tiba tiba sehingga merusak meridian pada tubuhnya. 

"Serena!!", Seorang wanita berambut pirang keluar dari kereta kuda dan memeluk si penyihir wanita. 

"Nyonya muda, syukurlah kita selamat", Serena menutup matanya lelah, sebelum menutup matanya pandangannya melihat ke arah Frederick. 

Merasa telah ditemukan Frederick cepat pergi ke ruang demiplane Asmund dan juga memerintahkan Asmund untuk menarik berkah perlindungannya dari kelompok ksatria beramor dan si penyihir wanita tersebut.