Karen mengejek. "Jadi apa kalau dia anak kandungku? Aku sudah memperlakukannya dengan sepenuh hati dan jiwa, tapi bagaimana dengan dia? Bagaimana dia memperlakukan aku?
"Dia membelakangiku dan bersekongkol dengan kalian untuk memenjarakanku demi saudara perempuan yang tidak berhubungan darah dengannya dan bajingan sepertimu!
"Karena dia tidak punya hati terhadapku, mengapa aku harus peduli dengannya? Charlotte... Hah, dia hanya jalang tak tahu malu di mataku!" teriak Karen penuh kemarahan.
Terlihat bahwa dia telah menyimpan dendam terhadap Charlotte karena tidak membela dirinya. Kini ia dipenuhi rasa kebencian terhadap anak perempuannya itu.
Lukas mengerutkan kening dan baru saja ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba Karen mengeluarkan pisau buah sepanjang 20 sentimeter dari sisi. Tak lama setelah itu, Charlotte terlihat di layar ponsel.