Menyadari kebingungan di mata Alexis yang mirip dengan binatang kecil, dan bekas sidikan jelas di lehernya, Lukas merasa bersalah dan menyesal.
Jika bukan karena dirinya, Alexis tidak akan terlibat dan nyaris tewas.
"Ya, kau masih hidup. Tentu saja, kau masih hidup," ucap Lukas dengan lembut.
Setelah mendengar jawaban Lukas, Alexis berkedip lagi lalu menatap keadaan sekeliling yang familiarnya sebelum akhirnya merasa bahwa dia benar-benar tidak mati.
"Bagus! Lukas, aku masih hidup! Aku tidak mati! Aku tidak mati!" Alexis sangat gembira. Dia menerkam ke pelukan Lukas dan menangis tersedu-sedu.
Ketakutan akan dicekik dan horor berada di ambang kematian masih membuat Alexis merasa kewalahan dengan rasa takut yang berkepanjangan. Dia menangis keras, seolah-olah meluapkan semua ketakutan, penyesalan, dan kemarahan!
Tubuh Lukas langsung kaku saat Alexis yang lembut dan halus melonjak ke pelukannya.