Chereads / Kesucian Gadis Desa Hancur Di Kota / Chapter 3 - Mendapat Gaji Pertama

Chapter 3 - Mendapat Gaji Pertama

Setelah pulang kerja Ferdi yang biasanya berbincang dengan Nur Azijah kini hanya terdiam karena setiap kata yang selalu di tanya kepada Nur Azijah seolah enggan untuk menjawabnya

Hanya bahasa isyarat yang Nur Azijah katakan kepada Ferdi jika ada hal yang benar-benar penting yang ingin di utarakan.

Hingga malam hari keduanya tak ada sapaan dan teguran sampai terlelap menjelang pagi

Dengan sedikit sudah bisa menerima kenyataan Nur Azijah akhirnya bisa berbincang dengan Ferdi walau hanya mengeluarkan sepatah dua kata ,Ferdi yang sudah siap-siap untuk bekerja dengan Nur Azijah yang mengenakan pakaian hitam putih dan sudah berpenampilan rapih keduanya berangkat bareng menuju tempat yang sama

Setelah menghadap HRD Nur Azijah mengerjakan soal pesikotes dengan jawaban yang sudah di berikan semalam lewat pesan singkat

Hanya dengan waktu 10 menit Nur Azijah sudah

Selain mengerjakan 50 soal pesikotes

Setelah mengerjakan soal pesikotes dengan menunggu 30 menit Nur Azijah langsung di panggil buat interviuw

Kini Nur Azijah di nyatakan lulus,dan hari itu juga di training untuk di tempatkan di bagian Assembling karena sedang kekurangan orang di bagian itu.

Dengan di training oleh leader yang bernama ibu Yuli, Nur Azijah di ajarkan cara merakit sepatu

Di kerjaan ini jumlah karyawannya padat karya Susananya seperti di pasar,tentu Nur Azijah harus bisa beradaptasi di lingkungan dan suasana seperti itu.

walau masih belum tau samasekali mengenai kerjaan itu karena Nur Azijah sudah berkorban banyak untuk mendapatkan kerjaan ini ,Nur Azijah tidak menyia-nyiakan dengan belajar sungguh-sungguh.

Di hari pertama bekerja Nur Azijah belum mengenal banyak teman hanya saling sapa untuk saling menjaga etika

Setalah pulang bekerja Nur Azijah baru merasakan lelahnya bekerja

Ferdi yang juga baru pulang bekerja menanyakan kepada Nur Azijah tentang hari pertamanya bekerja

Nur Azijah menjelaskan secara singkat mengenai hari pertamanya bekerja kepada Ferdi.

Setelah 1 Minggu bekerja Nur Azizah sudah bisa menguasai kerjaannya namun Nur Azijah belum mendapatkan teman yang bisa dia jadikan sahabat ,ntah karena Nur Azijah tidak pandai beradaptasi atau karena teman-temannya melihat Nur Azijah anak baru jadi enggan buat mengakrabinya

"Nur Azijah kamu hari ini lembur ya! Pulangnya jam 7 malam" ujar ibu Yuli sambil menyodorkan form lembur untuk di tandatangani Nur Azijah

"Baik bu,aku siap lembur" sahut Nur Azijah untuk menyatakan kesiapannya

***

Ferdi yang sudah ada di rumah sejak sore menunggu nur Azijah pulang, tapi sampai sore berganti petang masih belum datang

Ferdi kini mencoba menghubungi Nur Azizah tapi tak di angkatnya,mengirim pesan pun tak di balasnya.

"Tok...tok...tok. Asalamualaikum"panggil Nur Azijah dari luar pintu kosan

"Walaikum'salam,dari mana aja baru pulang emang kerjanya lembur?"tanya Ferdi dengan wajah penuh ke khawatiran

"Iya !.tadi aku di suruh lembur pulangnya jam 7 malam"jawab Nur Azijah sambil menunjukan raut wajah kelelahan

Setalah menjelaskan alasannya pulang malam Nur Azijah masuk ke kosan untuk mengganti pakaian dan langsung beristirahat

Ferdi yang mengajak Nur Azijah makan malam ia menolak walaupun lapar karena rasa cape membuatnya ingin cepat-cepat segera istirahat untuk tidur

1 bulan berlalu Nur Azijah bekerja di pabrik sepatu, walau kerjanya terasa monoton penuh dengan target dan di kejar-kejar waktu

Tapi kini Nur Azijah baru saja merasakan gaji pertamanya

Lumayan juga kerja di kota, kerja satu bulan dapat 4 juta

Hal yang pertama ingin ia lakukan dengan gaji pertamanya untuk mengirimkan sebagian kepada orang tua,untuk bayar ke Ferdi dan untuk ngekos sendiri

Setelah pulang bekerja Nur Azijah langsung menghubungi orangtuanya untuk menanyakan kabar sekalian untuk mengirimkan sebagian gajinya

"Gimana kabarnya Bu?"tanya Nur Azijah sambil menggenggam ponsel yang di dekatkan ke telinganya

"Kabar ibu si baik nak!,tapi kalau kabar bapak kurang baik", jawab ibu Fatimah dengan nada kesedihan

Setelah ibu Fatimah memberitahukan kalau bapak Nur Azijah sedang sakit komplikasi, tapi belum di bawa ke rumah sakit karena BPJS kesehatan pribadinya nunggak, yang harus di bayar dulu tunggakan nya sebesar 2 juta.

Nur Azijah pun mengirimkan gajinya sebesar 3 juta

Kini Nur Azijah hanya menyisakan uang 1 juta buat makan selama satu bulan kedepan

Uang yang tadinya buat bayar cicilan utang ke Ferdi dan ingin ngekos sendiri sudah tidak ada

Nur Azijah kini menghampiri Ferdi dan mengatakan

"Kak,maaf ya bulan ini aku belum bisa bayar cicilan dulu,dan aku belum bisa ngekos sendiri soalnya gaji pertama aku sudah aku kirim 3 juta ke rumah karena bapak lagi sakit" ungkap Nur Azijah kepada Ferdi

"Kalau mengenai utang yang 15 juta itu mulai cicilannya bulan depan juga ngga papa de, dan Selagi kamu belum ada uang buat ngekos si tinggal di sini dulu aja" sahut Ferdi

Setalah Ferdi berbicara seperti itu, Nur Azijah sedikit tenang!! hanya saja Nur Azijah ingin secepatnya ngekos sendiri,karena bisa saja sewaktu-waktu Ferdi mengajaknya mengulangi kejadian yang sama di malam itu.

hari Minggu Nur Azijah yang biasa habiskan untuk beristirahat total karena lelahnya bekerja tapi karena hari Seninnya tanggal merah jadi libur dua hari

Ferdi Pun mengajak Nur Azijah jalan-jalan ke Puncak

Awalnya Nur Azijah menolak karena sedang mengirit keuangan tapi karena Ferdi berkata dia yang akan mengeluarkan uang di berjalanan Nur Azijah pun akhirnya mau asalkan Ferdi berjanji tidak akan berbuat macam-macam di sana

Dengan menempuh jarak 2 jam perjalanan mengendarai sepeda motor keduanya kini sampai di tujuan.

Karena waktu yang sudah malam Ferdi langsung mencari tempat penginapan

Tak Butuh waktu lama

Tempat penginapan itu sudah di dapatkan dan

Begitu mudahnya hanya memberikan fotocopy KTP dan langsung membayar uang sewa sudah bisa menempati

Suasana di kosan dengan di puncak memang jauh berbeda, di sini udara lebih bersih,suasana sunyi dengan cuaca yang begitu dingin

Ferdi dan Nur Azijah duduk di teras sambil berbincang obrolan kecil.

Semakin malam keduanya semakin merasa kedinginan,Ferdi pun mendatangi warung yang masih buka!. untuk membeli arang dan jagung untuk membuat jagung bakar sambil menghangatkan tubuh nya.

Ferdi pun langsung menyalakan arang dan keduanya sambil membakar jagung merasa sedikit hangat hingga jagung itu matang dan memakannya.

Setelah jagung itu habis arang itu padam keduanya mulai merasa kedinginan lagi.

Nur Azijah yang berniat ingin masuk ke tempat penginapan untuk beristirahat

Tapi tiba-tiba Ferdi mengajukan tawaran kepada Nur Azijah untuk mengulang kenangan malam itu di kosan dengan imbalan utangnya akan di kurangi 2 juta kaalu Nur Azijah mau.

Nur Azijah yang sudah terlanjur hina karena kesuciannya telah hilang

Walau sempat berfikir lama tapi akhirnya Nur Azijah mau menerima tawaran itu,asal Ferdi memakai pengaman.

tanpa terfikir oleh Nur Azijah, ternyata Ferdi sudah menyiapkan pengamannya.

Ntah karena kebetulan atau karena Ferdi sengaja mengajaknya kesini untung mengajak seperti itu untuk kedua kalinya?

Yang jelas Nur Azijah sudah menyetujuinya.