Aku berjalan kembali ke kuil bersama wanita ini. kenapa aku membawanya ketempatku? Hahh... itu karena setelah aku membebaskannya dia memberi mantel nya. Dan sebagai balasanya aku membawanya ketempat ku,
"jadi biar kuulangi, datang ke hutan 'sendirian' hanya untuk menyiapkan tempat untuk melihat bintang jatuh?" bicaraku dengan nada lelah, aku melanjutkan "itu berbahaya kau tau.."
"kau bilang begitu saat kau tinggal sendiri? Disini? Apa kau tidak punya rumah?" jawab wanita itu dengan nada mengejek. Setelah melewati jalan dan menaiki tangga, Kita sekarang didepan kuil.
"aku berbeda, aku sudah tidak punya tempat. Lagipula ingat aku membiarkanmu tinggal disini hanya untuk malam ini." Bicaraku dengan nada sedikit kesal. wanita itu mendengus dan menjawab "iya iya,lagipula siapa yang ingin tinggal disini terlalu lama!"
Aku segera pergi kebelakang untuk memotong rusa untuk disimpan, dengan pisau buatanku aku memisahkan kulit dan daging lalu membuang organ kotor. Kulit rusa tetap kutaruh dan menyimpan daging di kotak es. Mungkin aku akan menyiapkan makanan, menggambil sedikit dagingaku bersiap memasaknya.
Aku kembali keruang depan untuk memberikan makan dengan enggan, "kamu, ini makananmu. Makan lah." Dia menjawab "sepertinya kamu masih memiliki hati nurani"
"apa maksudmu? Aku sudah memberimu tempat tinggal sementara,dan makanan. Kau lah yang menhancurkan jebakan ku" aku merasa sedikit kesal jika mengingatnya. Wanita itu tidak mejawab dan memakan makanan, dia terlihat bahagia.
***
Malam datang di iringi lolongan serigala. Wanita itu, dia menyiapkan tenda di halaman kuil tanpa bertanya. Dia bahkan menyiapkan api unggun "hei, aku lupa menanyakan ini tapi siapa namamu?" dia bertanya.
"aku tidak punya atau bisa dibilang aku lupa" aku menjwab sambil berusaha mengingat
"itu tidak mungkin...jangan bercanda, tinggal disini sendirian tidak kah kau merasa kesepian?"
Aku balas menjawab "tidak, aku tidak bercanda dan tidak kesepian. Kau sendiri siapa? Siapa namamu?"
"namaku? Aku gabrielle, dan terima kasih untuk dagingnya"
"apa maksudmu?' aku melihat sisa daging rusa dipanggang di dekat api unngun, apa dia mengambilnya? Dia benar benar bertindak sesukanya.
Aku menatap langit sambil mengeluarkan napas berat, dan bintang jatuh melintas dilangit. Saat itu aku merasa Deja Vu dan kepala ku sakit. ingatan seperti bisa kuingat sekarang tapi seperti aku seharusnya tidak mengingatnya.
"apa kau baik baik saja? apa kau punya suatu penyakit atau apapun?"
Aku mendengar suara gabrielle, lalu penglihatanku perlahan menjadi buram dan gelap