Samuel smith seorang ayah yang tinggal dengan anak perempuan nya di rumah sederhana.
Samuel smith memiliki seorang istri yaitu serina smith, tapi serina meninggal sesaat sesudah melahirkan anak perempuan pertama mereka yang bernama angelia smith.
Semenjak hari itu Samuel sangat membenci sang putri, karena ia menganggap kalau saja serina tidak mengandung dan melahirkan lia,. Mungkin saja serina masih akan hidup bahagia bersama nya.
Lia selalu mendapat kan kekerasan dari sang ayah, lia harus bekerja untuk bisa makan dan mencukupi kehidupan sehari hari nya dan sang ayah.
Lia bekerja di sebuah kafe dan uang ia hasil kan harus ia serahkan kepada sang ayah, tapi hari ini adalah hari lia bekerja di kafe tersebut karena kafe tersebut mengalami kebangkrutan dan akan di jual
Dan ia harus mencari pekerjaan baru, karena kalau tidak sang ayah akan memarahi nya.
Namun ia sangat kesulitan menandakan pekerjaan karena ia belum tamat SMA
"Dasar anak tidak berguna !!" Ucap sang ayah sangat marah.
Plak!!!
Tamparan sang ayah mengenai pipi mulus sang putri, yang memerah karena tamparan nya.
"Kenapa,kenapa kau selalu marah dan menampar ku ayah,?apa kesalahan ku?" Ucap lia menahan tangis dan memegangi pipi nya yang terasa nyeri akibat tamparan sang ayah .
"Kau ingin tau apa kesalahan mu, huh? "
"Iya aku ingin tau !"
Hampir setiap hari lia di pukul, tapi lia tidur tau alasan ayah nya sangat membenci nya.
"Karena melahirkan dirimu! Istri ku harus kehilangan nyawa, dan meninggal kan diriku , kalau saja dia tidak mengandung dan. Melahirkan dirimu, mungkin saja dia masih hidup bersama ku!!! " Bentak sang ayah.
Setelah mengatakan hal itu samuel langsung pergi meninggal kan lia sendiri.
Sudah 1 bulan ini lia mencari pekerjaan, kesana kemari lia datangi tapi tak ada yang menerima nya .
Karena lia saja tidak tamat sekolah. Jadi sangat sulit untuk lia mendapat pekerjaan.
Ayah lia marah karena lia tak kunjung medapat pekerjaan, karena marah ayah nya berencana untuk menjual lia .
Saat ini angelia sangat lelah dan letih seharian ia melamar pekerjaan, tapi tak mendapat kannya.
ia kembali ke rumah dengan wajah lelah nya duduk di kursi teras rumah nya, dengan tiba tiba sang ayah menghampiri nya dan berkata.
"Seseorang akan menjemput mu besok malam, turuti semua perkataan nya, karena aku sudah menjual mu padanya. "
"Apa yang ayah katakan !? " Ucap lia terkejut mendengar apa yang di katakan ayah nya itu,
~keesokan malamnya~
Lia terduduk d depan teras rumah , lia hanya termenung pasrah,?
Sebuah mobil hitam mahal . Berhenti parkir di depan halaman rumah nya, 3 orang lelaki keluar dari dalam mobil tersebut dengan pakaian hitam dan tubuh besar. 2 kali lipat lebih besar dari tubuh nya
"Lia kenapa nasib mu sangt malang sekali" batinnya
Ayah nya keluar dari dalam rumah dan menghampiri orang itu
"Maaf sudah membuatmu menunggu , dia anak yang saya maksud "
"Ayo ikut bersama kami" Satu dari mereka menarik tangan lia
"Ayah.."
"Lama sekali" Seorang laki-laki dengan jas hitam rambut yg tertata rapi dan rahang yang kuat, keluar dari mobil.
"Maafkan kami bos " Orang yg di panggil 'bos' itu menatap berjalan ke arah lia.
Lia tau siapa orang itu, adalah
Andrew mafia keturunan kanada itu adalah mafia di kota ini
Andrew langsung membekap mulut lia dengan kain
kepalanya pusing dan laki-laki itu tersenyum ke arah nya
Pria pakaian serbahitam itu adalah bodyguard dari Andrew , dan mengeluar kan kartu hitam dari dalam kantong jasnya , dan menyerah kan nya kepada ayah lia.
"Di dalam kartu ini ada 10T,setelah ini kalian tidak ada hubungan apa apa lagi."
Andrew lantas menggendong lia yang pingsan dengan ala bridal style, dan
Mereka masuk mobil
"Jalan"
Saat ini lia terbangun dari pingsan dan berada di sebuah kamar yang sedikit gelap.
Dan Banyak debu di lantai , Lia terduduk di lantai dengan keadaan takut
Tiba-tiba seseorang datang
"Hallo cantik" Ucap seseorang dari arah Pintu yang perlahan terbuka
Lia sangat terkejut saat mendengar suara tersebut, lia menoleh kan kepada nya kepada asal suara orang yang
memangilnya. Orang itu adalah Andrew
"tidak usah takut pada ku sayang"
Lia hanya bisa terdiam karena tidak berani untuk bersuara, takut jika dia akan di bunuh, oleh Andrew di sini, karena yg ia tau dari orang orang Andrew adalah mafia tak kenal ampun ,karena bisa saja Andrew membunuh lia langsung.
"kau takut kepada ku sayang?"
Lia Hanya mengaguk pelan, yang di pikiran sekarang adalah bagaimana cara nya dia bisa terbebas dari tempat ini.
'Kenapa hidupku berakhir seperti ini,apa aku akan mati di tangan mafia itu? Aku masih ingin hidup'batin lia
" tatap wajahku saat aku berbicara sayang"
Lia mengangkat Kepala nya dengan rasa takut untuk melihat sosok menakut kan di depan nya itu
"Kenapa kamu sangat cantik sayang? begitu cantik!!"
" Kau akan menjadi pelayan peribadi ku, kau harus ada setiap aku membutuh kan mu" ucap nya lalu pergi
"B-baik.. " Jawab lia sangat gugup
'" bekerja disini? aku sedang dimana sekarang?"
"Apa dia akan memperlaku kan ku seperti budak "
"dengar sayang,kamu harus menuruti semua pekerjaan seperti layaknya pelayan di rumah ini" Bisik Andrew di daun telinga lia
Andrew sebelum nya membeli orang orang itu untuk dsiksa olehnya ,jika Andrew tidak puas dia langsung berakhir dengan lubang di kepala nya akibat tembak an Andrew
" setiap aku memanggil mu kau harus langsung berada di hadapan ku" lanjut ucap Andrew.
"B-baik."
"bagus aku menyukai orang yang takut dan menurut kepada ku,"
Lia yang masih dalam keadaan takut sedikit tenang karena lia hanya menjadi pelayan dirumah sini tidak menjadi budak seperti yang iya bayangkan
Kalau hanya untuk menjadi pelayan lia sangat mahir ,dulu pekerjaan nya adalah menjadi pelayan di rumah makan ataupun restoran restoran kecil.
Andrew mengambil ponsel berdering tanda ada sebuah pangilan,di dalam kantong jas nya
"Kenapa?" Jawab Andrew singkat di telpon tersebut
"mereka menyerang lagi bos, kali ini mereka membawa pasukan lebih
banyak dari sebelum nya!!"
" siallan!" Andrew kesal
"Kerah kan semua pasukan yang kita miliki dan siapkan senjata kesayangan ku " ucap Andrew yang menelepon bodyguard pribadi nya
Lia sangat bingung dengan apa yang terjadi saat ini
"Aku akan kembali setelah menyelesai kan sedikit masalah "ucap Andrew pergi dari ruangan kamar itu
Dalam perjalanan menuju lokasi Andrew memakai pakaian anti peluru dan sudah memegang pistol kesayangan nya.