"Saat ini, kau pikir aku punya alasan untuk menipumu?" Taran menjawab dingin.
Mendengar ini, kelompok itu saling bertukar pandang. Meski mereka merasa sulit untuk memahami apa yang telah dia sampaikan, mereka juga tahu bahwa dia tidak punya alasan untuk berbohong kepada mereka saat ini.
"Ketika aku mengetahui niat sejati Pemimpin Kultus, aku langsung ingin melarikan diri. Namun, kekuatan Sekte Bulan Darah sangat menakutkan, dan aku tidak punya kesempatan melawan mereka. Akhirnya, aku dikurung, lalu kalian semua masuk, satu per satu," lanjut Taran.
"Mengapa Pemimpin Kultus memilih kita?" tanya pemuda berkerut kening itu.
"Karena jasad kalian semua memenuhi syarat untuk kebangkitan Pemimpin Kultus," jawab Taran.
Pemuda itu ragu sejenak, kemudian berteriak keras, "Kau pasti berbohong! Jika Pemimpin Kultus benar-benar berniat menggunakan jasad kita untuk kebangkitannya, mengapa dia menunggu sampai sekarang untuk bertindak?"
