"Sepertinya aku harus mencari perlahan-lahan," keluh Connor dengan pasrah dan terus berjalan ke depan.
Pada saat itu, ia tiba-tiba mendengar serangkaian langkah kaki yang terburu-buru. Ia bisa merasakan bahwa sekelompok besar seniman bela diri sedang mendekati lokasinya.
Ekspresi wajahnya menjadi bingung karena ia baru saja membunuh beberapa tetua Sekte Bulan Darah di luar sekte beberapa saat yang lalu, dan para murid telah menyerah pada perlawanan. Seharusnya tidak ada yang berani menghentikannya sekarang.
Setelah beberapa waktu, seorang tetua muncul di depannya, didampingi oleh hampir seratus murid. Tetua ini adalah Tetua Agung dari Sekte Bulan Darah, satu-satunya yang mengetahui rahasia sejati Pemimpin Kultus.
"Apa kau masih berani menghalangiku?" tanya Connor sambil meneliti Tetua Agung dengan wajah tanpa ekspresi.