Kedua kakak beradik itu lagi-lagi memulai kegaduhannya, yang satu mengejar sambil mengibaskan tinjunya dan yang lainnya melarikan diri dengan pantat terangkat, meniup seruling sepanjang jalan.
Suaranya bergema seperti ratapan kematian, sebuah pemandangan aneh namun tak asing di Tentara Utara.
Para tentara melirik ke arah mereka, menahan senyum sambil bahu mereka bergetar menahan tawa.
"Luke, berhenti di situ!" suara Luther Carden bergema dengan penuh kemarahan.
"Apa yang terjadi di sini?" Tobey Lapras tertarik ke dalam keramaian itu.
"Tobey, cegat Luke!" Luther mendesak dengan segera.
"Tidak mungkin!" Tobey menolak terus terang.
Dia dan Luke adalah kakak beradik yang selalu bersama dalam suka dan duka, keduanya terkenal sebagai pembuat onar.
Apa Tobey akan membantu Luther mendisiplinkan si bocah nakal itu?
Frediano Jadanza turut campur, meraih Luke dari belakang kepalanya dan mengangkatnya. "Luke, sudah cukup dengan kelakuanmu yang konyol itu!"