```
Dengan satu tebasan saja, dunia terbelah, dan selimut keheningan turun ke bumi, membentang bermil-mil tanpa jejak salju.
Wajah Coen Stone berkerut dalam teror saat dia dibelah hingga lenyap, jiwanya menguap menjadi ketiadaan.
"Kau dan aku berasal dari generasi yang sama," gumam Braydon Neal dengan lembut.
Membunuh rekan sebayanya sendiri—bisakah siapa pun menyalahkan Braydon?
Menyadari bahaya yang segera terjadi, Conan Yokley mencoba melarikan diri, giginya gemeretak dalam keputusasaan saat dia bersiap untuk menggunakan teknik terlarang untuk kabur.
Namun Braydon berbalik, dan hanya dengan sepikiran, dia menghancurkan dunia dan memecah ruang, tidak memberikan jalan untuk kabur.
Kabur berarti terjun ke dalam jurang kegelapan abadi, tidak meninggalkan bekas apa pun.
"Braydon Neal!" Wajah Conan memudar tak berwarna. "Aku murid langsung dari Paviliun Naga Emas. Kakakku adalah—"