"Mungkin kita bisa mencobanya," Kerby berkata.
Lucy mengerutkan keningnya, tapi senyum di bibirnya menawan.
"Kamu pikir kamu bisa melakukannya?" tanya Lucy.
"Saya tidak tahu, tetapi jika Ms. Harmon tidak bisa melakukannya, tidak ada wanita lain yang bisa."
"Ketika kamu sudah memikirkannya, datang dan temui saya." Lucy berkata, "Saya sedikit lelah malam ini."
"Baiklah."
"Selamat malam."
"Selamat malam."
Lucy kembali ke kamarnya dan dengan santai menyalakan lampu di ruangan tersebut.
Saat itu, dia bahkan sudah membuka kancing jas hujannya. Di bawah jas hujan itu adalah gaun camisole sutra merah berkualitas tinggi, yang sedikit menunjukkan lekuk tubuhnya.
Di detik itu, Lucy langsung menegang.
Persis saat dia akan melempar jas hujan yang telah dia lepas ke sofa, tangannya membeku.
Itu karena dia melihat pria di balkonnya, Kingsley. Dia berdiri di sana, menatapnya dengan permusuhan.
