"Apakah kamu pernah berpikir bahwa kamu akan mati?" Jeanne tiba-tiba bertanya.
"Siapa saja bisa mati." Kingsley berkata tegas, "Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan hidup seperti ini sampai aku mati."
"Jadi, apakah kamu punya penyesalan?" Jeanne bertanya padanya.
Dia terlahir dalam keluarga pembunuh, sehingga hidup dan matinya selalu terserah pada langit, bukan takdir.
Tak seorang pun tahu kapan mereka benar-benar akan mati. Bahkan Kingsley tidak dapat menjaminnya.
"Tidak, aku tidak punya," Kingsley menjawab dengan tegas. "Aku tidak memiliki penyesalan."
Tidak ada kebutuhan untuk penyesalan. Dia menanggung tanggung jawabnya sendiri dan memimpin perkembangan perbukitan. Dia tidak memiliki apa-apa untuk disesali.
Tentu saja, jika dia mati, perbukitan juga akan menghadapi kepunahan. Namun, itu bukan penyesalannya. Itu hanya merupakan survival of the fittest.
Begitulah cara dunia berevolusi.