Saat itu, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan kening.
Ketahanan mental seperti itu tentu bukan yang seharusnya dimiliki pembunuh teratas.
Kingsley mengamati ekspresi di wajahnya.
"Mr. Thorn," Kerby memanggilnya dengan hormat.
Kingsley memalingkan pandangannya dari Lucy ke target yang baru saja mereka tembak.
"Kamu yang melakukan itu?" tanya Kingsley kepada Kerby.
"Ya," jawab Kerby dengan hormat.
"Tembak dua ronde bersamaku."
Kerby merasa tersanjung, dan detik berikutnya, dia cepat setuju, "Ya."
Lucy hanya berdiri di sana dan menonton keduanya menembak.
Kingsley sebenarnya sangat terampil.
Sangat sedikit orang yang melihat keahliannya tetapi Lucy pernah. Oleh karena itu, sudah sesuai harapannya bahwa Kerby akan kalah.
Namun, Kerby sedikit terkejut. Lagipula, Kerby adalah yang paling menonjol dari kelompok pembunuh seangkatannya.
