"Bukankah kata-katamu bertentangan satu sama lain? Mereka kan saudara, kenapa Jeanne mendorong Jasmine?" Wajah Tuan Tua Swan sangat dingin.
Belle sedikit terbata-bata untuk sesaat.
Namun, detik berikutnya, dia langsung menjawab, "Jasmine selalu berhati baik, dan dia tidak pernah mencari kesalahan Jeanne. Di sisi lain, Jeanne tidak bisa melihat Jasmine menjalani hidup yang baik. Selain itu, harus saya katakan saat Jeanne dan Eden berpacaran, mereka pasti bersama jika bukan karena Jasmine. Itulah sebabnya Jeanne selalu menyimpan dendam."
"Benar sekali. Jika Jasmine berhati baik, bisakah dia melukai perasaan saudara perempuannya?" Tuan Tua Swan bertanya dengan dingin.
Belle kembali terbata-bata.
Matanya memerah saat dia menatap langsung ke Tuan Tua Swan. Jelas bahwa dia sangat memihak Jeanne.
Belle hampir patah. Dia sudah mencapai batasnya, berusaha menekan emosinya, tetapi dia tidak bisa menemukan kata-kata untuk membantahnya.
