"Ya," sahut Amy dengan hormat.
"Buatkan aku cangkir kopi. Tidak usah pakai gula, terima kasih."
"Ya."
Amy mengambil napas dalam-dalam dan meninggalkan kantor Jeanne.
Ketika Amy masuk ke kantor lagi, Jeanne menyalakan rokok.
Amy terkejut.
Dia melihat bahwa kadang-kadang ada rokok di kantor Direktur Lawrence, tetapi dia belum pernah melihat dia merokok. Dia selalu berpikir bahwa itu milik orang lain.
Dia sedikit terkejut.
Jeanne sangat tenang. "Letakkan itu."
Amy kembali tersadar dan segera meletakkan kopi di meja Jeanne.
Setelah menaruhnya, Amy tak bisa menahan diri untuk mengatakan, "Direktur Lawrence, Anda benar-benar berbeda dari kesan saya tentang seorang gadis muda kaya."
"Begitu ya?" Jeanne menjawab.
"Ketika pertama kali ditugaskan menjadi sekretaris Anda, saya pikir Anda seperti Wakil Direktur Lawrence. Saya kira Anda tidak tahu apa-apa, dan Anda hanya di sini untuk merasakan hidup." Ujar Amy dengan jujur.
Jeanne tersenyum.