"Kamu telah menjadi kakek, Papa," ujar Abigail dengan ceria, wajahnya bersinar penuh kegembiraan saat berbicara. "Cucumu sangat menggemaskan."
Abigail menatap anaknya, tertidur nyenyak di buaian di samping tempat tidur rumah sakit.
"Oh, Tuhan, sayangku. Ini berita luar biasa." Sebastian sangat gembira mendengar beritanya, hatinya dipenuhi kebahagiaan. Air mata kebahagiaan membasahi matanya, mencerminkan emosi luar biasa dalam dirinya. Dia berharap bisa berada di sana bersama mereka, merasa menyesal karena tidak bisa berada di sampingnya.
"Saya bahagia," gumamnya melewati air matanya. "Tuhan memberkatimu, sayang. Saya berharap bisa melihatnya. Membayangkannya dalam pelukan saya."
"Tunggu sebentar." Abigail, mengerti perasaannya, cepat-cepat mengambil foto anaknya dan mengirimkannya ke ayahnya. "Saya telah mengirimkan fotonya."