Hati Ella melesat cepat dan dia membeku, tidak tahu bagaimana bereaksi. Rasa panik membanjiri dirinya, mengancam untuk meluluh-lantakkannya sepenuhnya.
"Nah, nah, nah," salah satu pria tersebut berkata dengan suara penuh niat jahat. "Sepertinya kita menemukan seorang putri kecil. Halo, cantik. Apa yang kamu lakukan sendirian disini, kasih? Ikutlah dengan kami. Kami akan belikan kamu minuman."
Ella memandang sekeliling bar lagi, berharap bisa melihat sosok Jasper yang dikenalnya. Tetapi dia hanya bisa melihat lautan orang yang tidak dia kenal. Jasper tidak tampak di mana-mana. Rasa takut yang dingin merasuk ke hatinya, dan dia merasa ada benjolan di tenggorokannya. Seperti dia telah ditinggalkan olehnya.
Perutnya merasa sakit saat memikirkan kemungkinan bahwa dia mungkin telah pergi untuk menjauh dari dirinya. Lagipula, dia tidak menyukainya. Inilah mungkin alasan dia membawanya ke sini dan tiba-tiba menghilang.