Tubuh Christopher terhenyak oleh kekuatan pukulan di perutnya. Dia mengeluh kesakitan. Dampak tersebut mencuri nafasnya, membuatnya terengah-engah mencari udara. Meskipun sensasi yang menyakitkan itu, tatapan menyala-nyala di matanya tetap tertuju pada pria bertopeng tersebut.
"Apakah ini yang terbaik yang kau miliki? Kau pikir kau bisa melumpuhkan ku dengan pukulan murahmu?"
Christopher meraih borgolnya. Hanyalah jika dia bisa lepas dari borgol ini, dia akan menghajar pria ini hingga mati. Matanya memperlihatkan intensitas kemarahannya.
"Kau tidak lebih dari seorang bodoh naif." Pria itu mencibir, suaranya penuh dengan cemoohan. Dia menikmati kekuasaan yang dia miliki atas tawannya. "Kau tidak tahu apa yang sedang terjadi di sekitarmu. Wanita yang kau anggap sangat penting bagimu menyembunyikan sesuatu darimu. Kau tahu tentang itu?"
Tiap kata-kata diteteskan dengan sarkasme, dengan tujuan merusak kepercayaan diri Christopher dan memicu reaksi.