Penyerangnya memegangnya erat dari belakang.
Ketakutan menghampirinya, tetapi naluri memacunya untuk bertindak, membangkitkan keberanian untuk membela diri. Dia menundukkan kepalanya dan menggigit lengan tangan si pria itu.
Pria itu mendesis dan segera melepaskannya.
Vivian berlari menuju pintu, tetapi pria itu mendorongnya ke dinding. Dia dengan panik berbalik. Ketika dia melihat si pria mencabut pisau belati, matanya melebar dalam ketakutan. Hatinya berdebar kencang di dalam dadanya.
Penyerang itu menyerangnya.
Dia berhasil menghalau serangan itu, tetapi pisau itu menusuk tangannya.
"Ah..." Dia mengeluarkan teriakan yang menusuk telinga, ketakutan melihat darah yang mengalir deras, tangannya bergetar.
Pria itu mencekiknya sebelum dia bisa melepas kaget dan rasa sakitnya.