Amarah dan frustrasi Elsa terasa jelas dalam suaranya. Dia meluapkan emosinya yang terpendam pada Abigail. Bobot dari kata-katanya menggantung berat di udara, membuat Abigail terkejut dan merasa bersalah.
"Kamu adalah orang yang tidak tahu berterima kasih. Aku tidak pernah menyangka kamu akan mengatakan sesuatu seperti itu padanya."
Abigail berdiri di situ, pikirannya bergejolak dengan pusaran emosi. Wahyu itu menghantamnya seperti sambaran petir, menghancurkan ilusi yang telah dia pegang selama ini. Dia menatap Elsa dengan terkejut. Dia masih terguncang oleh keterkejutan dan tidak mendengar Elsa menyebutnya "orang yang tidak tahu berterima kasih."
Kebenaran itu menyerangnya dengan begitu keras sehingga dia terengah-engah mencari nafas. Pikirannya berusaha keras untuk memahaminya.
