Sebastian sama sekali tidak senang melihat Abigail menangis seperti itu. Hatinya sakit, namun rasa sakit ini malah memperlihatkan dirinya sebagai kemarahan.
"Berhenti menangis," geramnya. "Kamu menangis setiap hari selama dua minggu. Aku sudah bilang agar kamu tidak memikirkan Christopher lagi. Dia tidak akan datang kemari untukmu. Dia bukan milikmu, dan dia tidak akan pernah menjadi milikmu. Semakin cepat kamu menerima kenyataan ini, semakin baik."
"Betapa kejamnya kamu!" Abigail mengernyit marah. "Bagaimana kamu bisa memintaku melupakan suamiku?"
"Karena aku tahu dia bukan pria yang tepat untukmu. Dia tidak menikahimu karena cinta. Dia menahankanmu di sisinya karena alasan egois. Kamu akan segera melihat sisi sebenarnya dari dirinya."
Kemarahan Abigail meningkat. Dia tidak akan pernah percaya apa yang dikatakan Sebastian.