"Aku masih menunggu," Lucy mengingatkannya setelah beberapa waktu.
Tom berbalik untuk meliriknya sebentar sebelum mengencerkan tenggorokannya, "Baiklah. Sekitar dua minggu lalu seseorang merujuk saya kepadanya untuk pekerjaan perbaikan pipa. Itulah pertama kali saya bertemu dengannya. Saya membantu dia memperbaiki wastafel dapurnya yang tersumbat. Aku tidak pikir dia sudah menikah," ujar Tom dengan yakin.
"Oh! Tapi seharusnya kamu tahu namanya jika kamu mengunjungi rumahnya dan bekerja untuknya?" tanya Lucy dengan bijaksana.
"Mungkin saya terlalu terpesona oleh kecantikannya untuk ingat menanyakan namanya... Atau mungkin dia menyebutkannya, tetapi saya tidak mendengarkan. Tapi saya tahu di mana dia bekerja," tambah Tom, membuat telinga Lucy bangkit.
"Kamu tahu?" Dia bertanya dengan tertarik, lalu miringkan kepalanya ke satu sisi saat dia merapatkan matanya padanya dengan curiga, "Jangan bilang kamu sudah menguntitnya."