Pagi berikutnya.
Xander tidak pernah merasa dalam suasana hati yang begitu baik ketika bangun pagi ini.
Senyum tak pernah berhenti muncul di wajah tampannya, dan gumaman terdengar ketika ia keluar dari kamar mandi.
Dengan handuk putih yang terlilit di pinggangnya, Xander mengeringkan rambutnya sambil menelaah tubuhnya yang setengah telanjang di cermin. Tidak butuh waktu lama baginya untuk memikirkan apa yang terjadi pada Scarlett tadi malam.
Bahkan anak kecil pun bisa tahu bahwa gadis itu bermimpi panas hanya dengan melihat apa yang dia lakukan, sesekali memekikkan namanya sambil mendesah dan melepaskan pakaiannya sendiri.
Sudut bibir Xander terangkat sedikit dalam senyuman, membayangkan gadis itu sedang bermimpi mereka bercinta.
"Scarlett, apakah kamu memiliki perasaan yang sama sepertiku!?" Pertanyaan ini telah menyiksa pikirannya sejak tadi malam.
Xander ingin menanyakannya, tetapi ia khawatir ia akan tersinggung.
