Chereads / The Truth of the Mysteries / Chapter 1 - Reuni

The Truth of the Mysteries

🇮🇩Mist_of_History
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 6.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Reuni

Kring! Kring! Kring!

Suara alarm ponsel berbunyi dan bergema terus-menerus. Setelah beberapa saat, alarm itu dimatikan.

Saat itu Zhoui Farren bangun dari tempat tidur. Dia melihat ruangan yang cukup kosong, sebuah meja belajar dan kursi di sebelah kanan tempat tidurnya, di sebelah kiri tempat tidurnya adalah tembok dengan jendela persegi, mengungkapkan bulan yang hampir tenggelam.

Di sisi meja belajar terdapat sebuah lemari dengan empat ruang besar untuk menyimpan pakaian dan 2 laci di tengah di bagian dalam lemari, dan terdapat cermin seluruh tubuh di dekat lemari. Di sisi yang berlainan dengan lemari dan meja belajar, terdapat sebuah rak buku yang cukup besar, hampir seukuran lemari. Di sebelah kirinya terdapat berbagai foto masa lalunya.

Itu tidak diragukan lagi adalah kamar Zhoui Farren, Zhoui Farren kemudian bangun dari tempat tidurnya dan menekan saklar lampu untuk menghidupkannya, dia kemudian menyapu pandangannya ke arah jam dinding.

Jam empat lebih dua puluh… Sekarang masih subuh.

Zhoui Farren kemudian keluar dari kamarnya, dia pergi mengambil alat bersih bersih untuk membersihkan rumahnya.

…

Setelah selesai bersih-bersih Zhoui Farren kembali melihat jam, saat itu jam menunjukkan pukul empat lebih lima puluh. Lalu dia kembali ke kamarnya dan melihat kalender.

Hari ini adalah tanggal 24 Juli 2033, dia berencana ingin membersihkan dirinya namun tidak melakukannya karena suhu udara yang sangat dingin. Lantas, dia pergi ke meja belajarnya dan membuka laptopnya. Dia kemudian menuliskan sebuah cerita dan menguploadnya ke sebuah situs web. Dia sering meluangkan waktunya untuk membuat sebuah cerita novel sebagai tambahan uang sakunya.

Zhoui Farren hidup sendiri dengan kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia dua tahun yang lalu. Dan kedua adiknya bersekolah dan tinggal di apartemen yang sama.

Dikarenakan kedua orang tuanya yang sudah tiada, Zhoui Farren yang sudah memiliki pekerjaan harus membiayai kedua adiknya. Untungnya, selain warisan dari kedua orang tuanya, Zhoui Farren memiliki tabungan pribadi yang cukup besar sehingga tidak kekurangan uang untuk membiayai kedua adiknya dan dirinya sendiri.

"Agh… Akhirnya selesai juga episode ini yang coba ku tulis sejak kemarin. Sekarang aku hanya tinggal menguploadnya." Ucap Zhoui Farren.

Setelah selesai menyelesaikan ceritanya, Zhoui Farren mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah sekitar sepuluh menitan lebih, Zhoui Farren keluar dari kamar mandi, dia lalu mengambil pakaiannya di lemari.

Dia mengambil kemeja putih dengan lengan pendek, dasi hitam, dan jaket yang terbuat dari linen berwarna abu-abu gelap seperti hitam. Dia merapikan penampilannya di depan cermin seluruh tubuh dan menyisir rambutnya ke kanan.

Cermin itu memantulkan sosok pria muda berumur 25 tahun dengan rambut hitam pendek, wajah rata-rata, dengan tubuh yang agak kurus, matanya coklat dan memiliki warna kuning melingkar di tepi pupil matanya. Itu adalah sosok Zhoui Farren.

Setelah itu dia segera turun ke bawah dan membuat makanan sederhana untuk menghemat uang namun tetap membuatnya kenyang. Setelah selesai sarapan, Zhoui Farren segera mengambil tas dan laptopnya dan pergi bekerja. Tidak lupa, Zhoui Farren memastikan rumahnya terkunci dan aman dari luar maupun dalam.

Lalu dia pergi bekerja dengan menaiki bus umum, saat ini Zhoui Farren bekerja di sebuah perusahaan yang dimana tugasnya adalah sebagai wakil akuntan. Dia akan memiliki waktu kerja dari jam tujuh pagi sampai jam tujuh malam.

Suasana hari ini tampak lebih sepi, atau hanya perasaanku saja?

Mungkin hanya perasaanku. Haah, aku benar-benar ingin mendapatkan banyak uang hanya dengan di rumah.

Setidaknya aku ingin mendapatkan tambahan hari libur!

…

Keluh Zhoui Farren dalam hati selama perjalanan.

Setelah sekitar tiga puluh menit, Zhoui Farren telah sampai di kantor perusahaan tempat dia bekerja, dia lalu mengisi kehadiran dan melakukan pekerjaannya.

…

Pada pukul lima sore, Zhoui Farren dipanggil ke ruang kepala perusahaan.

Saat itu, sang kepala perusahaan berbicara dengan nada yang agak kecewa, dia berkata, "Zhoui Farren, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu akhir akhir ini. Dirimu tampak seperti sedang memiliki masalah, jika kamu memiliki masalah cobalah untuk berkonsultasi, mungkin itu akan membantu menyelesaikan masalahmu."

Kepala itu berhenti sejenak lalu menambahkan, "Awalnya aku ingin menaikan jabatanmu karena kamu bekerja dengan baik, namun entah kenapa dalam tiga hari ini kinerjamu agak menurun, ku harap kamu akan kembali ke masa prima mu dalam waktu dekat sehingga kamu mungkin akan tetap naik jabatan seperti rencana sebelumnya."

Mendengar itu, Zhoui Farren berterima kasih dan meminta maaf kepada kepala perusahaan, "Baik pak kepala, terima kasih atas nasehatnya, dan saya mohon maaf atas kinerja saya yang menurun akhir-akhir ini."

"Hah… Baiklah, cukup itu saja dan kembalilah bekerja." Balas sang kepala perusahaan itu, lalu Zhoui Farren menjawab, "Baik pak, saya undur diri, maaf mengganggu."

Haah, benar-benar hari yang sial, tidak, setiap hari aku memang sial.

Setelah itu Zhoui Farren melanjutkan pekerjaannya seperti biasa sampai jam kerjanya habis. Setelah selesai dengan pekerjaannya, dia melihat rekan-rekan kerjanya yang sudah selesai dan berencana untuk pulang.

"Hai, Farren! Ayo pulang, bukankah kau sudah selesai dengan pekerjaanmu hari ini."

Kemudian Zhoui Farren menjawab rekannya itu, "Baiklah, kau bisa duluan, aku akan di sini sebentar lagi dan mengecek tugas-tugasku." Kata Zhoui Farren

Rekannya itu pun membalas, "Baiklah kalau begitu, aku akan pulang duluan."

Zhoui Farren menunggu semuanya hampir pulang. "Benar-benar, aku kembali ke kehidupan yang membosankan dan melelahkan.." Ucap Zhoui Farren lirih.

Setelah kantor menjadi sepi, dia baru keluar dari kantor dan kembali ke rumahnya.

Setelah sekitar tiga puluh menit, Zhoui Farren telah sampai di rumahnya, dia kemudian merogoh kantong bajunya dan mengambil kunci rumah. Setelah memasuki rumah, Zhoui Farren langsung membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi dan mengganti baju, dia segera membuat makan malam. Dan setelah makan dia duduk di ruang tamu sambil bermain dengan ponselnya dan meminum segelas teh.

Dia membaca novel dan komik online dengan ponselnya, setelah itu dia bermain game sampai jam setengah sepuluh malam.

Zhoui Farren yang sudah menghabiskan segelas besar tehnya, lalu kembali ke kamarnya dan memutuskan untuk tidur. Namun dia teringat bahwa besok ada acara reuni, dan itu tepat di hari liburnya bekerja.

Dia kemudian mencari sms yang diberikan oleh temannya SMP nya yang mengundangnya ke acara reuni. Di sms itu tertulis akan dilaksanakan Sabtu 25 Juli, Jam 1 siang.

Lalu dia mulai menyiapkan pakaian yang akan dia kenakan untuk acara reuni. Setelah selesai, dia segera berbaring di ranjangnya dan tidur.

…

Kring! Kring! Kring!

Zhoui Farren segera bangun karena alarm, dia lalu bangun dari ranjangnya dan melakukan aktivitas kesehariannya dan juga berdoa kepada tuhan yang dia percayai seperti biasanya.

Setelah sarapan, Zhoui Farren kembali ke meja belajarnya, dia membuka internet dan menonton video untuk hiburan. Setelah kematian kedua orang tuanya, dia merasa kesialannya semakin bertambah besar setiap harinya, dan itu membuatnya agak frustasi.

Tetangganya bahkan sering mencoba menuduh Zhoui Farren atas apa yang tidak dia lakukan, terkadang dia melakukan kesalahan yang tidak sengaja atau terkena kemalangan saat bekerja di kantor.

Ditambah dengan kenyataan bahwa sejak dia kecil, banyak yang tidak suka dengannya dan memusuhinya, dan hal itulah yang terus mengganggunya tiap hari.

Setelah beberapa lama melihat internet, Zhoui Farren tiba tiba melihat sebuah situs dimana itu dapat meramalkan apa yang akan terjadi di kehidupanmu yang akan tiba. Namun saat itu Zhoui Farren melewatkannya setelah melihat cara melakukan Ritual peningkatan kemampuan.

Dia kemudian melihat cara itu, setelah selesai membacanya , dia tertarik mencobanya dan berencana mencobanya saat sore hari setelah acara reuni.

Dia kemudian mencoba melihat-lihat situs yang belum pernah dia lihat sebelumnya di manapun dengan rasa penasarannya.

…

Saat itu, jam menunjukan pukul dua belas siang. Zhoui Farren pun langsung bergegas memakai baju yang sudah dia siapkan sebelumnya.

Lalu dia merapikan pakaiannya, dia memakai kemeja putih, dan celana hitam yang terbuat dari kain, dan jaket hitam dengan tudung kepala. Dia juga menggunakan jam tangan di tangannya.

Setelah merasa penampilannya sudah rapi, dia segera keluar dan mengunci rumahnya lalu pergi.

Dia naik kendaraan umum sampai dua pertiga jalan jalan dan sepertiga jalan berikutnya dia tempuh dengan jalan kaki karena tidak terlalu jauh. Tempat yang dia tuju hanya empat kilometer jauhnya.

Dia memilih untuk berjalan kaki karena dia sesekali ingin bersantai sambil berjalan-jalan melihat suasana di kota. Dia melihat anak-anak sekolah dasar yang pulang dari sekolah, orang-orang yang sedang membeli makanan ataupun perabotan, ada juga turis dari luar negeri yang berkunjung dan berkeliling.

Setelah lebih dari setengah jam, Zhoui Farren akhirnya sampai di tempat tujuannya, itu adalah sebuah tempat yang sering dikunjungi orang saat hari libur ataupun saat berdiskusi sambil menenangkan diri.

Di sana terdapat taman yang cukup besar, terdapat banyak spot foto yang menarik, dan restoran di sekitarnya, pengunjung juga bisa memesan makanan dan mengantarkannya ke area sekitar taman yang teduh dan memiliki meja dan kursi untuk berkumpul.

Saat Zhoui Farren masuk, dia kebetulan langsung bertemu dengan teman baiknya saat masih sekolah menengah pertama.

"Hai, apakah kau sudah lama disini?" Tanya Zhoui Farren, temannya itu lalu menjawab, "Tidak aku baru sampai beberapa saat yang lalu."

Zhoui Farren langsung menyapanya dan mengajaknya berkumpul dengan yang lain. Setelah beberapa waktu, semua teman sekelasnya dulu sudah berkumpul semua.

Lalu acara dimulai dengan semua orang mengobrol dan menanyakan kabar teman-teman mereka. Beberapa temannya juga membawa kekasih, suami ataupun istri mereka.

Semua orang asik bercanda, membicarakan masa lalu, pekerjaan mereka, dan bahkan masalah pekerjaan mereka. Namun Zhoui Farren tidak terlalu aktif dalam percakapan semua orang.

Sesi ini berlangsung selama kurang lebih satu jam, lalu semua orang masuk pada sesi dimana semua orang ikut bermain. Permainan pertama mereka melakukan permainan 'Truth or Dare' setelah itu mereka memainkan permainan yang lain.

Setelah cukup lama bermain, semua orang merasa lapar sehingga semua orang memutuskan untuk memesan makanan. Semua orang kembali mengobrol dan bercanda sambil menunggu pesanan mereka datang.

Setelah beberapa saat, makanan yang di pesan telah sampai ke meja, lalu semua orang memakan makanan mereka bersama.

…

Setelah selesai makan, orang orang kembali mengobrol dan sebagian bermain permainan untuk mencerna makanan, dan saat itu Zhoui Farren ikut bermain dengan yang lain.

Waktu berlalu cukup cepat, jam sudah menunjuk arah pukul empat sore, setelah itu semua memutuskan untuk mengambil foto bersama dan foto-foto lain.

…

Acara perpisahan pun selesai, setelah itu Zhoui Farren kembali ke rumahnya, namun saat dalam perjalanan menuju halte bus, Zhoui Farren benar-benar sial, dia hampir saja tertabrak oleh kecelakaan mobil.

Sial, sepertinya kemalanganku memang semakin bertambah.

Lalu orang-orang yang melihat dia hampir tertabrak langsung mendekatinya dan menanyakan keadaannya.

Saat itu seorang pria berusia tiga puluhan bertanya, "Hai nak, apakah kau baik-baik saja?" Lalu Zhoui Farren menjawab. "Tidak, aku tidak apa-apa, aku masih baik-baik saja."

Setelah beberapa perbincangan, polisi dan ambulan segera tiba setelah sebelumnya dipanggil oleh seseorang. Lalu Zhoui Farren langsung kembali ke rumahnya, dia tidak lupa untuk mencoba Ritual peningkatan kemampuan dan tidur lebih awal.

…