Chereads / IMAN KARAKTER / Chapter 62 - Mendengarkan Panggilan

Chapter 62 - Mendengarkan Panggilan

Panggillah Aku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak dapat engkau ketahui. (Yeremia 33:3)

Dalam perjalanan hidup ini, seringkali kita merasa bingung dan terombang-ambing dalam arus kesibukan dan tekanan dunia. Tuntutan pekerjaan, harapan keluarga, dan tekanan sosial seringkali mengaburkan suara yang paling penting dalam hidup kita: panggilan Tuhan. Di tengah kebisingan dan hiruk-pikuk dunia, Tuhan selalu mengajak kita untuk berhenti sejenak, merenung, dan mendengarkan panggilan-Nya.

Ayat pendukung dari kitab Yeremia 33:3 menekankan betapa pentingnya mendengarkan panggilan Tuhan. "Panggillah Aku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak dapat engkau ketahui." Ayat ini menggambarkan sifat baik hati Tuhan yang senantiasa siap untuk mendengarkan kita dan memberitahukan hal-hal yang besar dan luar biasa yang tak dapat kita ketahui tanpa kehadiran dan pengarahan-Nya.

Mendengarkan panggilan Tuhan adalah proses spiritual yang mendalam dan penuh arti. Tuhan berbicara kepada kita melalui berbagai cara, seperti melalui firman-Nya dalam Alkitab, melalui doa, melalui bimbingan Roh Kudus, dan melalui pertemuan dengan sesama kristiani. Dalam keramaian dunia, kita harus memiliki kepekaan spiritual untuk bisa merespons dan menangkap pesan-Nya.

Pentingnya mendengarkan panggilan Tuhan terlihat dalam kisah Samuel. Pada suatu malam, ketika Samuel masih muda dan melayani di Bait Allah, Tuhan memanggilnya tiga kali namun ia tidak menyadari itu. Barulah ketika nabi Eli memberitahu Samuel bahwa suara itu adalah panggilan Tuhan, Samuel pun menjawab, "Berbicaralah, sebab hamba-Mu mendengarkan." (1 Samuel 3:10). Setelah mendengarkan panggilan itu, Samuel hidup dengan penuh dedikasi dalam melayani Tuhan sebagai seorang nabi yang diutus-Nya.

Sama halnya dengan Samuel, kita juga perlu memiliki hati yang tunduk untuk mendengarkan panggilan Tuhan. Panggilan-Nya mungkin tidak selalu terdengar seperti suara fisik, tetapi bisa berupa dorongan hati, perasaan damai, atau visi yang kuat. Dalam waktu teduh dan doa yang mendalam, kita dapat merenungkan kehendak Tuhan dan mencari petunjuk-Nya dalam hidup kita.

Mendengarkan panggilan Tuhan bukanlah sekadar mendengar dan lalu melupakannya. Sebaliknya, itu adalah tentang merespons dengan tindakan nyata. Ketika kita merasa bahwa Tuhan memanggil kita untuk melakukan sesuatu, kita harus bersedia untuk taat dan melangkah maju dengan keberanian. Seperti nabi Yeremia, yang pada awalnya merasa takut untuk melayani Tuhan karena merasa belum layak, namun setelah mendengarkan panggilan-Nya, ia berkata, "Ya Tuhan ALLAH, sesungguhnya aku tidak pandai bicara, sebab aku ini masih muda. Tetapi Aku ini, sejak Kau seru, sudah mengatakan segala yang Kau perintahkan kepadaku." (Yeremia 1:6-7).

Mendengarkan panggilan Tuhan juga berarti memberikan-Nya kesempatan untuk membentuk dan membimbing hidup kita. Terkadang, panggilan-Nya mungkin membawa kita keluar dari zona nyaman atau meminta kita untuk melakukan sesuatu yang sulit. Namun, dalam setiap panggilan-Nya, Tuhan memiliki rencana yang baik untuk hidup kita. Dia ingin membentuk karakter kita, menggali potensi terbaik dalam diri kita, dan membawa kita kepada takhta-Nya untuk kemuliaan-Nya.

Ketika kita membuka hati dan telinga kita untuk mendengarkan panggilan Tuhan, kita akan menemukan arti yang mendalam dalam hidup kita. Tuhan tidak hanya memanggil kita untuk kepentingan-Nya sendiri, tetapi juga untuk memberkati kita dan memberikan hidup yang berarti. Panggilan Tuhan dapat membuka pintu kesempatan baru, mengubah hidup kita, dan memberikan makna yang sejati.

Mari kita meluangkan waktu untuk merenung dan meresapi ayat pendukung ini, "Panggillah Aku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak dapat engkau ketahui." Di tengah kesibukan dan kekacauan dunia, jangan biarkan suara panggilan Tuhan terhilang. Cobalah untuk mendengarkan-Nya dengan hati yang tunduk dan siap melangkah dalam taat dan keberanian. Dalam mendengarkan panggilan Tuhan, kita akan menemukan arti dan tujuan yang lebih tinggi, serta hidup yang penuh berkat dan sukacita.